Rofifah, Lawan Kanker dengan Pola Makan Sehat
A
A
A
Terdiagnosis kanker tulang bukanlah hal mudah untuk dihadapi. Pada proses penyembuhannya, penyakit ini memerlukan banyak waktu dan pengorbanan yang panjang. Tapi, tidak demikian dengan Rofifah Juniandar yang memiliki keyakinan kuat untuk melawan penyakitnya.
Awal Rofifah merasakan sakit terjadi tahun 2008. Saat itu, usai mengikuti kegiatan kemping Pramuka, tiba-tiba timbul rasa sakit pada kaki dara yang sekarang berusia 21 tahun ini. "Rasa sakit muncul setelah aku ikut kegiatan Pramuka. Tapi, itu bukan dikarenakan lelah setelah mengikuti kegiatan tersebut,” tandas wanita yang akrab disapa Opi itu.
Rasa sakit ini berlanjut tiap kali Opi ingin merebahkan tubuhnya di kasur. "Sakitnya tidak bisa digambarkan. Rasa sakit itu terjadi mulai dari betis sampai ke bawah telapak kaki," ujarnya.
Tidak lama setelah itu, Opi ditemani ibunya memeriksakan diri ke Puskesmas. Tak disangka, dokter mengatakan bahwa ia menderita tumor tulang. Hal tersebut langsung membuat Opi kecil dan sang ibu lemas. Mereka tidak percaya dengan apa yang dikatakan dokter saat itu.
"Saat itu pihak Puskesmas bilang tidak tahu apakah ini tumor ganas atau jinak. Aku disarankan untuk segera memeriksakan diri ke rumah sakit," tutur Opi.
Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, diagnosis tadi rupanya diamini oleh hasil pemeriksaan pihak rumah sakit. Opi pun dinyatakan positif menderita tumor ganas pada tulangnya. "Dokter bilang aku terkena kanker tulang," ucapnya, seraya menahan haru.
Kejadian tersebut menjadi titik terberat bagi gadis yang saat ini menekuni ilmu Desain Busana di salah satu perguruan tinggi di Jakarta itu. Ia mengungkapkan, sang ibulah yang selalu menguatkan dirinya untuk tetap berpikir positif dan menyakinkan bahwa dirinya mampu melewati ini semua.
"Kalau harus bercerita tentang mama, aku suka nggak kuat. Aku bilang, maafkan teteh ya, Ma. Sudah ngerepotin mama, adik, dan ayah. Uang mama dan ayah habis buat teteh. Adik jadi nggak terurus karena fokus pada pengobatan teteh," tuturnya.
Dalam keseharian Opi harus bersahabat dengan zat kimia. Ia mulai menjalani proses kemoterapi pada 2009 hingga 2012."Sebelum penyebaran, kemoterapi satu protokol enam siklus. Kemudian, setelah penyebaran, ditambah empat siklus. Lalu setelah amputasi, ditambah dua siklus. Jadi total aku menjalani kemoterapi sebanyak 12 siklus," ungkapnya.
Pada operasi ketujuh Opi sempat dihadapkan dengan keputusan yang berat. Yaitu dirinya harus bersedia mengamputasi kaki kanan. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah penyebaran sel kanker di dalam diri Opi. "Dokter takut kalau tidak diamputasi akan menyebar ke paru-paru dan otak," jelasnya.
Opi menambahkan, untuk saat ini obat kemoterapi sudah distop. Jadi ia hanya diwajibkan kontrol setahun sekali sejak 2012 sampai sekarang.
Gadis yang memiliki passion dalam dunia fashion ini mengungkapkan, dalam urusan makanan, dirinya tidak boleh mengonsumsi daging. "Untuk makanan pasti ada pantangan. Salah satunya daging kambing, karena daging kambing itu panas. Jadi kalau dimakan kurang bagus untuk tulangku dan yang paling dipantang banget MSG. Walaupun itu sayur, tapi kalau di dalamnya ada MSG, tetap tidak baik,” ujarnya.
Opi mengatakan, selama ini sang ibu yang selalu menyiapkan menu sehat untuk dirinya. "Mama selalu siapkan makanan sehat. Oleh mama dijaga banget makananku, jadi aku sama sekali nggak boleh makan di luar," tuturnya.
Untuk memenuhi kebutuhan asupan sehatnya, Opi harus benar-benar memilih sayuran segar dan berkualitas. "Untuk mendukung pola hidup sehat, kita harus mengonsumsi sayur yang segar dan bagus. Nah, swalayan Hero selalu menyediakan sayuran segar dan berkualitas itu," katanya.
Opi tak lupa memberikan tips untuk anak yang senasib dengannya agar terus semangat dan kuat melawan penyakit. "Jangan lupa untuk tetap hidup sehat dengan mengonsumsi makanan yang segar dan terjamin kebersihannya. Yang terpenting pula, teruslah bersemangat dan selalu berpikir positif karena dengan begitu kita bisa melawan segala macam penyakit ganas," katanya.
Berkat pola hidup sehat yang ia jalani, kini Opi dapat terbebas dari penyakit mematikan tersebut. Tak heran jika ia dijuluki survivor kanker. Saat ini Opi banyak disibukkan dengan kegiatan perkuliahan dan menjadi make-up artist.Makanan sehat seperti buah segar dan terjamin kebersihannya tersedia baik di Hero Supermarket.
Awal Rofifah merasakan sakit terjadi tahun 2008. Saat itu, usai mengikuti kegiatan kemping Pramuka, tiba-tiba timbul rasa sakit pada kaki dara yang sekarang berusia 21 tahun ini. "Rasa sakit muncul setelah aku ikut kegiatan Pramuka. Tapi, itu bukan dikarenakan lelah setelah mengikuti kegiatan tersebut,” tandas wanita yang akrab disapa Opi itu.
Rasa sakit ini berlanjut tiap kali Opi ingin merebahkan tubuhnya di kasur. "Sakitnya tidak bisa digambarkan. Rasa sakit itu terjadi mulai dari betis sampai ke bawah telapak kaki," ujarnya.
Tidak lama setelah itu, Opi ditemani ibunya memeriksakan diri ke Puskesmas. Tak disangka, dokter mengatakan bahwa ia menderita tumor tulang. Hal tersebut langsung membuat Opi kecil dan sang ibu lemas. Mereka tidak percaya dengan apa yang dikatakan dokter saat itu.
"Saat itu pihak Puskesmas bilang tidak tahu apakah ini tumor ganas atau jinak. Aku disarankan untuk segera memeriksakan diri ke rumah sakit," tutur Opi.
Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, diagnosis tadi rupanya diamini oleh hasil pemeriksaan pihak rumah sakit. Opi pun dinyatakan positif menderita tumor ganas pada tulangnya. "Dokter bilang aku terkena kanker tulang," ucapnya, seraya menahan haru.
Kejadian tersebut menjadi titik terberat bagi gadis yang saat ini menekuni ilmu Desain Busana di salah satu perguruan tinggi di Jakarta itu. Ia mengungkapkan, sang ibulah yang selalu menguatkan dirinya untuk tetap berpikir positif dan menyakinkan bahwa dirinya mampu melewati ini semua.
"Kalau harus bercerita tentang mama, aku suka nggak kuat. Aku bilang, maafkan teteh ya, Ma. Sudah ngerepotin mama, adik, dan ayah. Uang mama dan ayah habis buat teteh. Adik jadi nggak terurus karena fokus pada pengobatan teteh," tuturnya.
Dalam keseharian Opi harus bersahabat dengan zat kimia. Ia mulai menjalani proses kemoterapi pada 2009 hingga 2012."Sebelum penyebaran, kemoterapi satu protokol enam siklus. Kemudian, setelah penyebaran, ditambah empat siklus. Lalu setelah amputasi, ditambah dua siklus. Jadi total aku menjalani kemoterapi sebanyak 12 siklus," ungkapnya.
Pada operasi ketujuh Opi sempat dihadapkan dengan keputusan yang berat. Yaitu dirinya harus bersedia mengamputasi kaki kanan. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah penyebaran sel kanker di dalam diri Opi. "Dokter takut kalau tidak diamputasi akan menyebar ke paru-paru dan otak," jelasnya.
Opi menambahkan, untuk saat ini obat kemoterapi sudah distop. Jadi ia hanya diwajibkan kontrol setahun sekali sejak 2012 sampai sekarang.
Gadis yang memiliki passion dalam dunia fashion ini mengungkapkan, dalam urusan makanan, dirinya tidak boleh mengonsumsi daging. "Untuk makanan pasti ada pantangan. Salah satunya daging kambing, karena daging kambing itu panas. Jadi kalau dimakan kurang bagus untuk tulangku dan yang paling dipantang banget MSG. Walaupun itu sayur, tapi kalau di dalamnya ada MSG, tetap tidak baik,” ujarnya.
Opi mengatakan, selama ini sang ibu yang selalu menyiapkan menu sehat untuk dirinya. "Mama selalu siapkan makanan sehat. Oleh mama dijaga banget makananku, jadi aku sama sekali nggak boleh makan di luar," tuturnya.
Untuk memenuhi kebutuhan asupan sehatnya, Opi harus benar-benar memilih sayuran segar dan berkualitas. "Untuk mendukung pola hidup sehat, kita harus mengonsumsi sayur yang segar dan bagus. Nah, swalayan Hero selalu menyediakan sayuran segar dan berkualitas itu," katanya.
Opi tak lupa memberikan tips untuk anak yang senasib dengannya agar terus semangat dan kuat melawan penyakit. "Jangan lupa untuk tetap hidup sehat dengan mengonsumsi makanan yang segar dan terjamin kebersihannya. Yang terpenting pula, teruslah bersemangat dan selalu berpikir positif karena dengan begitu kita bisa melawan segala macam penyakit ganas," katanya.
Berkat pola hidup sehat yang ia jalani, kini Opi dapat terbebas dari penyakit mematikan tersebut. Tak heran jika ia dijuluki survivor kanker. Saat ini Opi banyak disibukkan dengan kegiatan perkuliahan dan menjadi make-up artist.Makanan sehat seperti buah segar dan terjamin kebersihannya tersedia baik di Hero Supermarket.
(akn)