Tempat Makan Cocok buat Pencinta Kuliner Pedas

Selasa, 18 Desember 2018 - 09:50 WIB
Tempat Makan Cocok buat Pencinta Kuliner Pedas
Tempat Makan Cocok buat Pencinta Kuliner Pedas
A A A
BOGOR - Memberikan rasa nyaman dan bebas dalam memilih menu makanan tanpa perasaan canggung seperti makan di rumah sendiri, itulah konsep yang ditawarkan Warung Makan Khas Sunda Sambel Edun di Jalan Kantor Pos, Nomor 250, Kelurahan Baranangsiang, Bogor Timur, Kota Bogor.

Hampir setiap hari rumah makan milik Siti Khadijah, 55, warga Desa Cimande Hilir, Caringin, Kabupaten Bogor, ini ramai dikunjungi masyarakat, khusus karyawan dan umumnya wisatawan luar daerah untuk bersantap makan siang.

“Bahkan, kalau akhir pekan hampir semua meja dan tempat duduk yang tersedia penuh. Alhasil, tak jarang pelanggan yang datang belum sempat turun dari mobil karena melihat penuh, akhirnya balik lagi,” ujar Khadijah. Dengan ramah, lima karyawan yang berada di rumah makan tersebut menyapa setiap pengunjung.

Keramahan tersebut tampaknya bukan sebatas pelayanan, tapi memang sikap alami yang diterapkan kepada seluruh karyawan. “Yang jelas, kita ingin konsumen atau pelanggan nyaman sehingga konsep prasmanan bebas memilih ini ternyata banyak disukai. Masalah selera, kita juga kan nggak pada tahu. Karena itu, saya bebaskan seperti ini biar tak merasa kaku,” tuturnya.

Dengan logat khas orang Sunda pada umumnya, ia mengaku di seluruh tempat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) masakan yang dimilikinya diterapkan konsep prasmanan. “Sambel Edun ini cabang kelima. Jadi, sejak 1984 merintis bisnis rumah makan kecil-kecilan dengan nama warung Nasi Dulang. Alhamdulillah sudah punya cabang, meski semuanya ngontrak,” ungkapnya.

Ia mengatakan hanya cabang yang terakhir ini yang namanya beda. Sementara empat cabang lainnya diberi nama nasi dulang. Meski tak menceritakan arti atau asal mula penyematan nama nasi dulang pada bisnisnya, ia mengaku bersyukur rumah makannya sudah dikenal masyarakat luas.

“Kalau akhir pekan, banyaknya pengunjung luar Bogor seperti Jakarta dan sekitarnya. Saya tak khawatir rugi meski konsumen yang datang dibebaskan memilih menu apa dan berapa saja. Karena sepenuhnya saya menjalankan bisnis kuliner ini didasari ketulusan dan keikhlasan mencari rida Allah,” ungkapnya.

Adapun menu favorit di warung sunda ini adalah ayam goreng dan bakar. Mereka bebas memilih lalap-lalapan secara gratis dengan varian sambal. “Nah sambal yang kita hidangkan itu ada 12 macam sambal. Itu semua diolah dalam satu dapur sehingga semua warung sunda, bukan warung Sambel Edun saja, itu dimasak dalam satu dapur. Itu semua demi menjaga cita rasa khas yang saya masak sejak awal,” paparnya.

Sementara itu, Ida Royani, 35, warga Bekasi, bersama keluarganya sengaja datang ke Warung Edun lantaran sudah langganan kalau berkunjung ke Bogor selalu mampir makan yang sesuai selera keluarga.

“Kebetulan keluarga saya orang Sunda semua. Jadi, sangat suka masakan sunda. Nah yang saya suka itu sambal di sini adalah sambal yang dicampur buah gandaria. Kalau menunya, ayam goreng, apalagi kalau sudah dicampur petai,” ujarnya. (Haryudi)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6200 seconds (0.1#10.140)