Terapi Target, Pengobatan Kanker dengan Efek Lebih Minim

Jum'at, 21 Desember 2018 - 09:15 WIB
Terapi Target, Pengobatan Kanker dengan Efek Lebih Minim
Terapi Target, Pengobatan Kanker dengan Efek Lebih Minim
A A A
JAKARTA - Ada berbagai cara yang bisa ditempuh untuk mengobati pasien kanker. Setidaknya ada tiga macam metode pengobatan kanker, yakni pembedahan atau operasi, kemoterapi, dan radioterapi.

Pengobatan tersebut umumnya ditentukan berdasarkan stadium kanker dan penyebarannya. Setiap metode pengobatannya pun memiliki efek samping masing-masing. Namun, kini telah ditemukan pengobatan yang tepat sasaran dan lebih efektif, yaitu terapi target (targeted therapy) dengan efek samping yang lebih minim.

Pada dasarnya, terapi target merupakan pengobatan kanker yang secara khusus menargetkan sel kanker dengan menggunakan obat atau zat lain untuk menghalangi sinyal kimia di tingkat sel, dimana pertumbuhan dan pembelahan sel kanker terjadi.

Terapi target menggunakan berbagai tahapan pemberian obat dan metode lainnya seperti kemoterapi, radioterapi, dan imunoterapi untuk mengendalikan sel kanker. Namun, terapi target tidak bisa diterapkan oleh sembarangan pasien kanker, melainkan hanya bisa diberikan pada pasien dengan kanker stadium lanjut yang telah mengalami fase metastasis atau kanker telah menyebar ke berbagai organ dalam.

Dibandingkan metode pengobatan kanker lainnya, pemberian terapi target dapat disesuaikan dengan kondisi sel kanker dan kondisi pasien. Selain itu, terapi target baru bisa diberikan kepada tiga jenis kanker yakni kanker payudara, kanker paru-paru, dan kanker usus besar atau kolorekteral. Melalui terapi target, Dr. dr. Cosphiadi Irawan, Sp.PD, KHOM menjelaskan bahwa pasien kanker akan memiliki harapan dan kualitas hidup yang lebih baik.

"Dengan atau tanpa kombinasi kemoterapi, memberikan peningkatan respons pengobatan yang bermakna. Berarti dapat meningkatkan kualitas hidup pasien kanker. Sebelum ada kemoterapi, pasien diberikan obat anti nyeri, harapan hidup cuma empat hingga enam bulan. Kalo granmor diinjeksi 2x24 jam, harapan hidup jadi delapan bulan, kemoterapi menjadi 24 bulan. Kalo sekarang terapi target bisa sampai 30 bulan," kata dr. Cosphiadi, dokter spesialis hematologi dan onkologi saat acara Peran Terapi Target Dalam Penatalaksanaan Kanker di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (20/12/2018).

Dalam poses pengobatannya, dokter akan memberikan obat oral atau melalui injeksi. Obat tersebut akan bekerja dengan menuju ke darah hingga sel kanker untuk menutup aktivasinya sehingga sel kanker berhenti tumbuh. Sementara untuk efek samping, dr. Cosphiadi mengungkapkan bahwa semakin banyak obat yang dikonsumsi, maka semakin banyak efek samping yang akan ditimbulkan.

"Mulai dari hipertensi, pendarahan karena menggangu stabilitas pembuluh darah dan pertumbuhan jerawat," tandasnya.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7240 seconds (0.1#10.140)
pixels