Fasilitas dan Dokter Pengobatan Kanker Terapi Target Masih Terbatas
A
A
A
JAKARTA - Terapi target merupakan pengobatan kanker yang secara khusus menargetkan sel kanker dengan menggunakan obat atau zat lainnya untuk menghalangi sinyal kimia di tingkat sel, dimana pertumbuhan dan pembelahan sel kanker terjadi. Melalui metode ini, pasien akan memiliki harapan hidup yang lebih baik.
Sayang, fasilitas yang belum merata dan terbatasnya jumlah ahli kanker yang bisa melakukan metode ini membuat terapi target belum bisa dilakukan secara maksimal. Dalam prosesnya, dibutuhkan laboratorium khusus serta fasilitas penyimpanan jaringan tubuh.
Namun, minimnya fasilitas membuat sampel jaringan tubuh untuk pemeriksaan harus dikirim ke rumah sakit lain yang cukup jauh sehingga menghalangi pengobatan. Sementara, untuk mengatasi kondisi ini, pemerintah menambahkan kurikulum terapi target pada program spesialis onkologi.
"Sekarang calon onkolog sudah mendapatkan tambahan pendidikan untuk terapi target, biopsi," kata dokter spesialis hematologi dan onkologi, Dr. dr. Cosphiadi Irawan, Sp.PD, KHOM saat acara Peran Terapi Target Dalam Penatalaksanaan Kanker di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (20/12/2018).
Melalui penambahan kurikulum diharapkan dapat menambah jumlah ahli kanker yang mampu menerapkan terapi target. "Diharapkan kebutuhan ahli kanker yang mumpuni bisa terpenuhi," tandasnya.
Sayang, fasilitas yang belum merata dan terbatasnya jumlah ahli kanker yang bisa melakukan metode ini membuat terapi target belum bisa dilakukan secara maksimal. Dalam prosesnya, dibutuhkan laboratorium khusus serta fasilitas penyimpanan jaringan tubuh.
Namun, minimnya fasilitas membuat sampel jaringan tubuh untuk pemeriksaan harus dikirim ke rumah sakit lain yang cukup jauh sehingga menghalangi pengobatan. Sementara, untuk mengatasi kondisi ini, pemerintah menambahkan kurikulum terapi target pada program spesialis onkologi.
"Sekarang calon onkolog sudah mendapatkan tambahan pendidikan untuk terapi target, biopsi," kata dokter spesialis hematologi dan onkologi, Dr. dr. Cosphiadi Irawan, Sp.PD, KHOM saat acara Peran Terapi Target Dalam Penatalaksanaan Kanker di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (20/12/2018).
Melalui penambahan kurikulum diharapkan dapat menambah jumlah ahli kanker yang mampu menerapkan terapi target. "Diharapkan kebutuhan ahli kanker yang mumpuni bisa terpenuhi," tandasnya.
(tdy)