Selain Lepas Image Bad Boy, Jefri Nichol Juga Belajar Bahasa Sunda
A
A
A
JAKARTA - Aktor muda Jefri Nichol mencoba melepaskan citra cowok nakal yang melekat di dirinya dan berdialog dengan Bahasa Sunda saat bermain dalam film horor "DreadOut" yang diadaptasi dari game Indonesia.
Aktor yang mengawali karier sebagai model ini pun memerankan sosok Erik di filmnya ini. Karakter Erik ini tentunya berbeda dengan karakter dalam film-film sebelumnya, yang selalu lekat dengan karakter 'bad boy' sehingga membuatnya digemari remaja dan anak muda saat ini berkat totalitasnya tersebut.
"Alhamdulilah bukan badboy lagi, di sini perannya gue sebagai Erik, yang normal di antara gengnya, malah yang badboy Ciccio. Kalau Alex ceroboh atau apa, gue yang, 'Udah Lex, jangan Lex'. Yang normal-normal aja. Bapak dari gengnya. Senang sih dapat peran yang normal," ungkapnya kepada SINDOnews di sela-sela screening dan premier Dreadout di kawasan MH Thamrin, belum lama ini.
Aktor yang mulai dikenal ketika bermain film "Pertaruhan" tersebut mengaku tidak menemukan kesulitan saat berperan sebagai Erik. "Enggak susah sih melepaskan karakter badboy, di kehidupan nyata gue juga normal, enggak terlalu begajulan orangnya," ucapnya.
Tak hanya sekadar melepas karakter badboy yang selama ini dilakukan dalam film sebelumnya, ketika memerankan Erik dalam film horor garapan sutradara Kimo Stamboel, dia juga ditantang untuk bisa berbahasa Sunda dalam 10 hari sebelum menjalani proses syuting.
"Tantangannya lebih ke logat Sunda sih. Belajar 10 hari mepet banget karena gue yang terakhir masuk buat persiapan menjelang syuting. Jadi agak deg-degan sih lumayan. Cast lain udah sebulan latihan alhamdulilah bisa dilewatin. Mas Kimo malah bilang jangan terlalu kental sundanya, oh oke," jelasnya.
Untuk bisa berbahasa daerah dalam waktu singkat, aktor kelahiran Jakarta 15 Januari 1999 ini pun mendengarkan suara gamelan Sunda dan banyak belajar dari temannya yang memang berdarah Sunda. "Kebetulan temen ada yang orang Sunda jadi ngobrol sama dia terus tidur juga dengerin gamelan Sunda, kebawa dikit jadinya," ungkap Jefri.
Sutradara film ini, Kimo Stamboel menjelaskan, banyaknya dialog menggunakan Bahasa Sunda dalam film tersebut, dikarenakan kisah dalam game banyak menggunakan dialog Sunda.
"Gue merespek game aslinya, game aslinya itu dimainkan ada beberapa bahasanya, Bahasa Sunda. Dan ceritanya, gue ngobrol sama creator dari game ini memang dia mengambil latar belakang kesundaan gitu mas," kata Kimo Stamboel.
DreadOut adalah sebuah film yang diadaptasi dari video game Indonesia dengan judul yang sama. Film produksi Goodhouse.id itu menceritakan tentang sekelompok siswa SMA yang sengaja mengunjungi di gedung kosong di malam hari untuk merekam kegiatan mereka selama di sana.
Tak sengaja, salah satu anggota kelompok, Linda membuka portal misterius yang akhirnya ikut membangunkan penunggu alam gaib berkebaya merah. DreadOut dijadwalkan tayang di seluruh bioskop Indonesia pada 3 Januari 2019.
Aktor yang mengawali karier sebagai model ini pun memerankan sosok Erik di filmnya ini. Karakter Erik ini tentunya berbeda dengan karakter dalam film-film sebelumnya, yang selalu lekat dengan karakter 'bad boy' sehingga membuatnya digemari remaja dan anak muda saat ini berkat totalitasnya tersebut.
"Alhamdulilah bukan badboy lagi, di sini perannya gue sebagai Erik, yang normal di antara gengnya, malah yang badboy Ciccio. Kalau Alex ceroboh atau apa, gue yang, 'Udah Lex, jangan Lex'. Yang normal-normal aja. Bapak dari gengnya. Senang sih dapat peran yang normal," ungkapnya kepada SINDOnews di sela-sela screening dan premier Dreadout di kawasan MH Thamrin, belum lama ini.
Aktor yang mulai dikenal ketika bermain film "Pertaruhan" tersebut mengaku tidak menemukan kesulitan saat berperan sebagai Erik. "Enggak susah sih melepaskan karakter badboy, di kehidupan nyata gue juga normal, enggak terlalu begajulan orangnya," ucapnya.
Tak hanya sekadar melepas karakter badboy yang selama ini dilakukan dalam film sebelumnya, ketika memerankan Erik dalam film horor garapan sutradara Kimo Stamboel, dia juga ditantang untuk bisa berbahasa Sunda dalam 10 hari sebelum menjalani proses syuting.
"Tantangannya lebih ke logat Sunda sih. Belajar 10 hari mepet banget karena gue yang terakhir masuk buat persiapan menjelang syuting. Jadi agak deg-degan sih lumayan. Cast lain udah sebulan latihan alhamdulilah bisa dilewatin. Mas Kimo malah bilang jangan terlalu kental sundanya, oh oke," jelasnya.
Untuk bisa berbahasa daerah dalam waktu singkat, aktor kelahiran Jakarta 15 Januari 1999 ini pun mendengarkan suara gamelan Sunda dan banyak belajar dari temannya yang memang berdarah Sunda. "Kebetulan temen ada yang orang Sunda jadi ngobrol sama dia terus tidur juga dengerin gamelan Sunda, kebawa dikit jadinya," ungkap Jefri.
Sutradara film ini, Kimo Stamboel menjelaskan, banyaknya dialog menggunakan Bahasa Sunda dalam film tersebut, dikarenakan kisah dalam game banyak menggunakan dialog Sunda.
"Gue merespek game aslinya, game aslinya itu dimainkan ada beberapa bahasanya, Bahasa Sunda. Dan ceritanya, gue ngobrol sama creator dari game ini memang dia mengambil latar belakang kesundaan gitu mas," kata Kimo Stamboel.
DreadOut adalah sebuah film yang diadaptasi dari video game Indonesia dengan judul yang sama. Film produksi Goodhouse.id itu menceritakan tentang sekelompok siswa SMA yang sengaja mengunjungi di gedung kosong di malam hari untuk merekam kegiatan mereka selama di sana.
Tak sengaja, salah satu anggota kelompok, Linda membuka portal misterius yang akhirnya ikut membangunkan penunggu alam gaib berkebaya merah. DreadOut dijadwalkan tayang di seluruh bioskop Indonesia pada 3 Januari 2019.
(nug)