Artis Bisa Bikin Masakan Nusantara Naik Daun
A
A
A
Sama halnya dengan fashion, dunia kuliner juga memiliki tren sendiri setiap tahunnya. Jika tahun lalu tren makanan pedas menjamur, saat ini tren rumah makan artis tampaknya sedang digandrungi.
Beberapa artis banyak menawarkan citarasa Nusantara sebagai menu andalannya. Misalnya Ussy Sulistiawati membuka rumah makan Bakul Ussy, Ruben Onsu menawarkan Ayam Geprek Bensu, dan Gunawan dengan Bumbu Desa-nya.
Lantas bagaimana peran para selebritas ini bisa membantu mempromosikan makanan Nusantara sebagai destinasi wisata kuliner di Indonesia? Menurut pengamat kuliner yang juga pendiri komunitas Jalan Sutra Harry Nazarudin, beberapa tahun belakangan ini franchise makanan Nusantara di kalangan artis memang sedang marak, tapi hal ini dianggap positif karena bisa menaikkan lagi kelas makanan tradisional.
“Kebanyakan para selebritas sekarang banyak mempromosikan lewat media sosial seperti Instagram. Dan anak muda sekarang lebih aktif bermain media sosial, jadi lebih tepat sasaran,” ujar pria yang akrab dengan sapaan Harry tersebut. Salah satu tempat makan yang menyajikan hidangan otentik Indonesia adalah restoran milik artis Titi Kamal, yaitu Riung Sari.
Di sini para penggemar masakan Pasundan akan dimanjakan dengan citarasa pedas yang bercampur dengan rempah-rempah Indonesia. Tidak hanya menu olahan ayam pedas, di sini para pengunjung juga akan dimanjakan dengan menu khas lainnya.
Misalnya cumi-cumi yang dimasak dengan bumbu khas dan menggunakan rempah-rempah Jawa, sayur asam, dan aneka gorengan. Belum lagi dekorasi resto yang dibuat ala perdesaan dengan nuansa bambu dan meja kayu yang alami sehingga membuat nyaman para pengunjung yang datang.
“Awal mulanya memulai bisnis ini karena hobi dan juga memang karena kecintaan akan masakan Indonesia. Jadi mulailah untuk coba bisnis kuliner ini,” tutur Titi saat dihubungi KORAN SINDO.
Titi pun mengaku, saat itu hanya memasarkan menunya lewat jalur online. Karena semakin banyaknya minat masyarakat dan penjualannya yang sudah ke luar negeri seperti Malaysia, Singapura, dan Hong Kong, Titi pun membuka gerai pertamanya di bilangan Kebon Kelapa Gambir, Jakarta Pusat.
“Sebenarnya masakan Indonesia bisa disejajarkan dengan menu internasional. Masakan Indonesia itu kaya rasa dan juga cara pengolahannya bisa bervariasi tidak hanya dibakar atau sekadar digoreng,” papar Titi.
Untuk promosi, Titi mengandalkan situasi dan memanfaatkan media sosial. “Memanfaatkan nama yang besar juga bisa membantu memperkenalkan masakan Indonesia ke mancanegara. Saat di Brunei aku juga ikut menyebarkan brosur dan salah satu warga di sana ada yang kenal dan mau berkunjung ke resto aku. Itu udah salah satu promosi,” sebutnya.
Tidak hanya Titi Kamal yang menawarkan hidangan Nusantara, pasangan selebritas Anang Hermansyah dan Ashanty juga memiliki kreasi masakan khas Nusantara yang diberi nama Dapur Asix.
Menu yang disajikan pun berupa hidangan rumah, tetapi diolah dengan cara yang modern seperti paru, pare, cumi, dan aneka sambal. Artis yang juga anggota DPR itu memilih olahan Nusantara sebagai menu andalan di restonya karena kecintaannya terhadap rempah-rempah dan rasa pedas masakan Indonesia.
Selain itu dirinya memang hobi berwisata kuliner saat mengunjungi berbagai daerah. “Indonesia itu memiliki citarasa rempah yang kuat, ini yang harus kita andalkan untuk bisa bersaing dengan makanan luar,” kata Anang.
Ia pun menambahkan, hal mendasar yang harus diperhatikan untuk memperkenalkan kuliner Indonesia ke mancanegara, hal itu mesti dimulai dari menjaga kualitas bahan yang digunakan. Kalau bahannya sudah baik, pasti makanan tersebut akan enak dan kita bisa dengan percaya diri mempromosikannya. Untuk saat ini Anang mempromosikan restorannya dengan cara pendekatan secara langsung.
“Kita terjun langsung menawarkannya atau dengan mengundang teman-teman untuk makan bersama. Dengan begitu mereka akan tahu bagaimana kualitasnya,” urai Anang. Cara demikian dianggap Anang sangat efektif.
Terbukti Anang sudah memiliki 10 cabang yang tersebar di beberapa kota, yaitu Jakarta, Medan, Makassar, Bali, Malang, dan Bandung. “Yang paling aktif kita lakukan promosi lewat media sosial. Pengaruhnya cukup besar sekali, bahkan menu Dapur Asix sudah diorder sampai ke Singapura dan Malaysia,” kata Anang. (Aprilia S Andyna)
Beberapa artis banyak menawarkan citarasa Nusantara sebagai menu andalannya. Misalnya Ussy Sulistiawati membuka rumah makan Bakul Ussy, Ruben Onsu menawarkan Ayam Geprek Bensu, dan Gunawan dengan Bumbu Desa-nya.
Lantas bagaimana peran para selebritas ini bisa membantu mempromosikan makanan Nusantara sebagai destinasi wisata kuliner di Indonesia? Menurut pengamat kuliner yang juga pendiri komunitas Jalan Sutra Harry Nazarudin, beberapa tahun belakangan ini franchise makanan Nusantara di kalangan artis memang sedang marak, tapi hal ini dianggap positif karena bisa menaikkan lagi kelas makanan tradisional.
“Kebanyakan para selebritas sekarang banyak mempromosikan lewat media sosial seperti Instagram. Dan anak muda sekarang lebih aktif bermain media sosial, jadi lebih tepat sasaran,” ujar pria yang akrab dengan sapaan Harry tersebut. Salah satu tempat makan yang menyajikan hidangan otentik Indonesia adalah restoran milik artis Titi Kamal, yaitu Riung Sari.
Di sini para penggemar masakan Pasundan akan dimanjakan dengan citarasa pedas yang bercampur dengan rempah-rempah Indonesia. Tidak hanya menu olahan ayam pedas, di sini para pengunjung juga akan dimanjakan dengan menu khas lainnya.
Misalnya cumi-cumi yang dimasak dengan bumbu khas dan menggunakan rempah-rempah Jawa, sayur asam, dan aneka gorengan. Belum lagi dekorasi resto yang dibuat ala perdesaan dengan nuansa bambu dan meja kayu yang alami sehingga membuat nyaman para pengunjung yang datang.
“Awal mulanya memulai bisnis ini karena hobi dan juga memang karena kecintaan akan masakan Indonesia. Jadi mulailah untuk coba bisnis kuliner ini,” tutur Titi saat dihubungi KORAN SINDO.
Titi pun mengaku, saat itu hanya memasarkan menunya lewat jalur online. Karena semakin banyaknya minat masyarakat dan penjualannya yang sudah ke luar negeri seperti Malaysia, Singapura, dan Hong Kong, Titi pun membuka gerai pertamanya di bilangan Kebon Kelapa Gambir, Jakarta Pusat.
“Sebenarnya masakan Indonesia bisa disejajarkan dengan menu internasional. Masakan Indonesia itu kaya rasa dan juga cara pengolahannya bisa bervariasi tidak hanya dibakar atau sekadar digoreng,” papar Titi.
Untuk promosi, Titi mengandalkan situasi dan memanfaatkan media sosial. “Memanfaatkan nama yang besar juga bisa membantu memperkenalkan masakan Indonesia ke mancanegara. Saat di Brunei aku juga ikut menyebarkan brosur dan salah satu warga di sana ada yang kenal dan mau berkunjung ke resto aku. Itu udah salah satu promosi,” sebutnya.
Tidak hanya Titi Kamal yang menawarkan hidangan Nusantara, pasangan selebritas Anang Hermansyah dan Ashanty juga memiliki kreasi masakan khas Nusantara yang diberi nama Dapur Asix.
Menu yang disajikan pun berupa hidangan rumah, tetapi diolah dengan cara yang modern seperti paru, pare, cumi, dan aneka sambal. Artis yang juga anggota DPR itu memilih olahan Nusantara sebagai menu andalan di restonya karena kecintaannya terhadap rempah-rempah dan rasa pedas masakan Indonesia.
Selain itu dirinya memang hobi berwisata kuliner saat mengunjungi berbagai daerah. “Indonesia itu memiliki citarasa rempah yang kuat, ini yang harus kita andalkan untuk bisa bersaing dengan makanan luar,” kata Anang.
Ia pun menambahkan, hal mendasar yang harus diperhatikan untuk memperkenalkan kuliner Indonesia ke mancanegara, hal itu mesti dimulai dari menjaga kualitas bahan yang digunakan. Kalau bahannya sudah baik, pasti makanan tersebut akan enak dan kita bisa dengan percaya diri mempromosikannya. Untuk saat ini Anang mempromosikan restorannya dengan cara pendekatan secara langsung.
“Kita terjun langsung menawarkannya atau dengan mengundang teman-teman untuk makan bersama. Dengan begitu mereka akan tahu bagaimana kualitasnya,” urai Anang. Cara demikian dianggap Anang sangat efektif.
Terbukti Anang sudah memiliki 10 cabang yang tersebar di beberapa kota, yaitu Jakarta, Medan, Makassar, Bali, Malang, dan Bandung. “Yang paling aktif kita lakukan promosi lewat media sosial. Pengaruhnya cukup besar sekali, bahkan menu Dapur Asix sudah diorder sampai ke Singapura dan Malaysia,” kata Anang. (Aprilia S Andyna)
(nfl)