Shirley Lo, Kreasi Katering Sehat sesuai Pengalaman Pribadi
A
A
A
JAKARTA - Berawal dari pengalamannya saat ingin menurunkan berat badan, Chef Shirley Lo sukses mengembangkan bisnis katering sehat. Saat ini setidaknya Shirley sudah membantu ribuan orang yang ingin menjalani gaya hidup sehat dengan mengatur pola makan dan menghitung kalori menu makanan yang dibuatnya.
Ditemui di sela-sela kegiatannya saat berkunjung ke Jakarta beberapa waktu lalu, chef asal Surabaya ini berkisah bagaimana dirinya sepuluh tahun lalu pernah menjalani program diet.
“Dulu saya gemuk sekali, 70 kg. Saya mencoba semua diet yang mengharuskan puasa ini-itu, tapi tidak ada yang berhasil. Lalu saya ikut diet yang mengatur asupan kadar gula darah dan berhasil,” ungkap Shirley kepada KORAN SINDO.
Tidak mudah untuk sampai pada tahap pencapaian berat badan ideal dan memiliki kulit cantik setelah menjalani pola hidup sehat dengan mengatur apa saja yang dikonsumsi. Lulusan sekolah memasak di Australia ini berujar, perlu komitmen untuk menjalaninya.
Shirley menganjurkan tetap makan tiga kali sehari dengan porsi dan kalori yang dihitung, sudah termasuk di dalamnya sarapan yang menjadi unsur penting untuk mendukung keberhasilan diet. Namun, memang salah satu kunci penting yang diterapkan Shirley untuk bisa berkomitmen adalah dengan memasak makanan yang setiap hari dikonsumsinya menjadi lebih enak walaupun itu berupa menu sehat.
“Kalau menu makanan tidak enak itu biasanya diet tidak akan berhasil,” sebut Shirley.
Dalam program dietnya, asupan lemak dikurangi, kalorinya dihitung hingga bagian berapa gram penggunaan nasi maupun kentang sebagai pengganti karbohidrat. Menu dietnya pun dipastikan tetap kenyang dan memenuhi kebutuhan gizi per hari. Meski tetap terasa enak, Shirley tidak menggunakan bahan kimia seperti tambahan MSG untuk makanannya.
Rahasia Shirley untuk membuat makanan enak adalah menggunakan bahan makanan yang segar. Untuk sayuran juga dipakai yang organik, namun tidak harus, tergantung ketersediaan.
"Kalau mau mencari sayuran segar, saya belanja ke supermarket Hero di dekat rumah. Katering saya memperhatikan juga penggunaan kualitas bahannya, walau tidak harus selalu organik,” sebut Shirley.
Cara memasak pun, lanjut Shirley, akan mempengaruhi kalori yang terkandung pada menu. Sebisa mungkin Shirley menerapkan teknik merebus. Menurutnya, ayam rebus pun tetap bisa enak bila menggunakan lebih banyak bawang putih. Makanan yang digoreng biasanya menjadi musuh untuk orang yang sedang berdiet. Karena itu terkadang Shirley tetap mengolah menu sayur dengan cara ditumis dan mengganti minyak goreng dengan olive oil yang lebih sehat untuk jantung.
Selain mengatur pola makan dan menghitung kebutuhan kalori, menurut Shirley, olahraga pembentukan tubuh sangatlah penting. “Saya sempat malas. Tapi, karena saya berkeinginan punya body ideal, jadi saat itu mulailah jogging, swimming, dan saya menambahkan anggar untuk fun,” katanya lagi.
Hasilnya tentu tidak instan alias perlu kontinuitas. Setelah 10 tahun, Shirley baru bisa merasakan manfaat dari hidup sehat yang dijalaninya. Menurut dia, tubuhnya terasa lebih memiliki banyak energi dan makin fokus saat bekerja.
Sebagai perempuan Shirley juga merasa jauh lebih menarik sehingga makin percaya diri, karena kulitnya mulus dan tidak lagi jerawatan. “Saya alergi banyak makanan dan setelah menerapkan pola hidup sehat, semua itu berkurang. Bahkan dulu kulit gampang ruam, sekarang tidak lagi. Cuma saat ini saya masih alergi produk lebah,” ungkapnya.
Saat ini sudah dua tahun katering diet yang dikelola Shirley berjalan dan telah memiliki ribuan pelanggan di Surabaya. Dari banyak tipe pelanggan, dia hanya membedakan untuk kategori program obesitas dan pelanggan yang sangat bermasalah. Misalnya yang terkena kelainan tiroid atau sedang menjalani terapi kanker yang memerlukan penanganan khusus.
Shirley membuat menu makan siang dan makan malam yang bisa dipilih konsumen sesuai kebutuhan serta programnya. Kebanyakan pelanggan adalah yang ingin menurunkan bobot badan sekitar 2-5 kg saja. Pada menu yang ia buat pun makanan diatur bervariasi. Tidak hanya salad, kadang tetap ada nasi, bakmi, dan kentang namun semuanya dihitung serta ditimbang.
“Biasanya kentang sekitar 80-90 gram, karena tanpa karbo tidak bisa kerja, ngantuk. Kan kita tetap perlu energi saat mengurus rumah maupun suami,” tutupnya.
Mengatur Pola Makan dan Hidup Sehat
1. Hindari makan makanan yang digoreng. Kalau pun ingin menumis, gunakan minyak sehat seperti olive oil maupun kanola yang baik untuk jantung.
2. Pada malam hari sebaiknya tidak lagi makan buah karena buah mengandung fluktosa yang mirip dengan glukosa (gula putih) yang mana bila kita tidak beraktivitas dan tidur, gula tersebut biasanya akan menjadi lemak di dalam tubuh. Sebaiknya makan buah saat pagi, siang, maupun sore hari saja.
3. Hindari makan malam. Batas untuk makan malam bagi tiap orang berbeda-beda. Untuk wanita yang aktif bekerja, pukul 20.00 termasuk jam makan terakhir.
4. Kurangi makanan yang banyak mengandung bahan kimia dan hormon, serta yang langsung jadi seperti fast food.
5. Perbanyak konsumsi serat dan sayuran yang fresh. Tidak harus organik, yang penting segar, karena serat makanan menyerap lemak serta menurunkan kolesterol dan gula.
6. Seimbangkan dengan rutin berolahraga. Disarankan seminggu tig kali.
7. Harus enjoy the food. Maka belajarlah memasak makanan yang enak.
8. Hitung kalori sesuai dengan kebutuhan harian tubuh.
Ditemui di sela-sela kegiatannya saat berkunjung ke Jakarta beberapa waktu lalu, chef asal Surabaya ini berkisah bagaimana dirinya sepuluh tahun lalu pernah menjalani program diet.
“Dulu saya gemuk sekali, 70 kg. Saya mencoba semua diet yang mengharuskan puasa ini-itu, tapi tidak ada yang berhasil. Lalu saya ikut diet yang mengatur asupan kadar gula darah dan berhasil,” ungkap Shirley kepada KORAN SINDO.
Tidak mudah untuk sampai pada tahap pencapaian berat badan ideal dan memiliki kulit cantik setelah menjalani pola hidup sehat dengan mengatur apa saja yang dikonsumsi. Lulusan sekolah memasak di Australia ini berujar, perlu komitmen untuk menjalaninya.
Shirley menganjurkan tetap makan tiga kali sehari dengan porsi dan kalori yang dihitung, sudah termasuk di dalamnya sarapan yang menjadi unsur penting untuk mendukung keberhasilan diet. Namun, memang salah satu kunci penting yang diterapkan Shirley untuk bisa berkomitmen adalah dengan memasak makanan yang setiap hari dikonsumsinya menjadi lebih enak walaupun itu berupa menu sehat.
“Kalau menu makanan tidak enak itu biasanya diet tidak akan berhasil,” sebut Shirley.
Dalam program dietnya, asupan lemak dikurangi, kalorinya dihitung hingga bagian berapa gram penggunaan nasi maupun kentang sebagai pengganti karbohidrat. Menu dietnya pun dipastikan tetap kenyang dan memenuhi kebutuhan gizi per hari. Meski tetap terasa enak, Shirley tidak menggunakan bahan kimia seperti tambahan MSG untuk makanannya.
Rahasia Shirley untuk membuat makanan enak adalah menggunakan bahan makanan yang segar. Untuk sayuran juga dipakai yang organik, namun tidak harus, tergantung ketersediaan.
"Kalau mau mencari sayuran segar, saya belanja ke supermarket Hero di dekat rumah. Katering saya memperhatikan juga penggunaan kualitas bahannya, walau tidak harus selalu organik,” sebut Shirley.
Cara memasak pun, lanjut Shirley, akan mempengaruhi kalori yang terkandung pada menu. Sebisa mungkin Shirley menerapkan teknik merebus. Menurutnya, ayam rebus pun tetap bisa enak bila menggunakan lebih banyak bawang putih. Makanan yang digoreng biasanya menjadi musuh untuk orang yang sedang berdiet. Karena itu terkadang Shirley tetap mengolah menu sayur dengan cara ditumis dan mengganti minyak goreng dengan olive oil yang lebih sehat untuk jantung.
Selain mengatur pola makan dan menghitung kebutuhan kalori, menurut Shirley, olahraga pembentukan tubuh sangatlah penting. “Saya sempat malas. Tapi, karena saya berkeinginan punya body ideal, jadi saat itu mulailah jogging, swimming, dan saya menambahkan anggar untuk fun,” katanya lagi.
Hasilnya tentu tidak instan alias perlu kontinuitas. Setelah 10 tahun, Shirley baru bisa merasakan manfaat dari hidup sehat yang dijalaninya. Menurut dia, tubuhnya terasa lebih memiliki banyak energi dan makin fokus saat bekerja.
Sebagai perempuan Shirley juga merasa jauh lebih menarik sehingga makin percaya diri, karena kulitnya mulus dan tidak lagi jerawatan. “Saya alergi banyak makanan dan setelah menerapkan pola hidup sehat, semua itu berkurang. Bahkan dulu kulit gampang ruam, sekarang tidak lagi. Cuma saat ini saya masih alergi produk lebah,” ungkapnya.
Saat ini sudah dua tahun katering diet yang dikelola Shirley berjalan dan telah memiliki ribuan pelanggan di Surabaya. Dari banyak tipe pelanggan, dia hanya membedakan untuk kategori program obesitas dan pelanggan yang sangat bermasalah. Misalnya yang terkena kelainan tiroid atau sedang menjalani terapi kanker yang memerlukan penanganan khusus.
Shirley membuat menu makan siang dan makan malam yang bisa dipilih konsumen sesuai kebutuhan serta programnya. Kebanyakan pelanggan adalah yang ingin menurunkan bobot badan sekitar 2-5 kg saja. Pada menu yang ia buat pun makanan diatur bervariasi. Tidak hanya salad, kadang tetap ada nasi, bakmi, dan kentang namun semuanya dihitung serta ditimbang.
“Biasanya kentang sekitar 80-90 gram, karena tanpa karbo tidak bisa kerja, ngantuk. Kan kita tetap perlu energi saat mengurus rumah maupun suami,” tutupnya.
Mengatur Pola Makan dan Hidup Sehat
1. Hindari makan makanan yang digoreng. Kalau pun ingin menumis, gunakan minyak sehat seperti olive oil maupun kanola yang baik untuk jantung.
2. Pada malam hari sebaiknya tidak lagi makan buah karena buah mengandung fluktosa yang mirip dengan glukosa (gula putih) yang mana bila kita tidak beraktivitas dan tidur, gula tersebut biasanya akan menjadi lemak di dalam tubuh. Sebaiknya makan buah saat pagi, siang, maupun sore hari saja.
3. Hindari makan malam. Batas untuk makan malam bagi tiap orang berbeda-beda. Untuk wanita yang aktif bekerja, pukul 20.00 termasuk jam makan terakhir.
4. Kurangi makanan yang banyak mengandung bahan kimia dan hormon, serta yang langsung jadi seperti fast food.
5. Perbanyak konsumsi serat dan sayuran yang fresh. Tidak harus organik, yang penting segar, karena serat makanan menyerap lemak serta menurunkan kolesterol dan gula.
6. Seimbangkan dengan rutin berolahraga. Disarankan seminggu tig kali.
7. Harus enjoy the food. Maka belajarlah memasak makanan yang enak.
8. Hitung kalori sesuai dengan kebutuhan harian tubuh.
(akn)