Diet Mediterania Bisa Jadi Diet Terbaik 2019
A
A
A
JAKARTA - Diet mediterania ditetapkan sebagai diet terbaik untuk 2019 dari US News dan World Report. Keduanya menganalisis 41 jenis diet dan menempatkan diet mediterania diposisi teratas di beberapa sub kategori, yaitu diet terbaik untuk makan sehat, diet nabati terbaik, diet terbaik untuk diabetes dan diet termudah untuk diikuti.
Dilansir CNN, hal ini tidaklah mengejutkan karena banyak penelitian yang menemukan bahwa diet mediterania dapat mengurangi risiko diabetes, kolesterol tinggi, demensia, kehilangan ingatan, depresi dan kanker payudara.
Diet yang terinspirasi dari gaya hidup di Mediterania ini juga dikaitkan dengan tulang yang lebih kuat, jantung yang lebih sehat dan umur yang lebih panjang serta penurunan berat badan.
Diet ini menyajikan masakan nabati yang sederhana, dengan mayoritas setiap hidangan berfokus pada buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan dan menggunakan minyak zaitun atau extra virgin. Diet mediterania juga jarang mengonsumsi gula dan tepung serta lemak seperti mentega jarang dikonsumsi.
Sebagai ganti daging atau sumber protein, diet mediterania menganjurkan mengonsumsi telur, susu, unggas dan ikan.
"Ini lebih dari sekadar diet, ini gaya hidup. Ini juga mendorong makan dengan teman dan keluarga, bersosialisasi sambil makan, dengan sadar mengonsumsi makanan favorit Anda dan berolahraga untuk gaya hidup sehat yang lengkap," kata ahli diet terdaftar Atlanta, Rahaf Al Bochi yang mengajarkan diet Mediterania.
Sementara untuk menilai diet terbaik, para ahli penyakit jantung dan diabetes, nutrisi, diet, psikologi makanan dan obesitas meninjau penelitian tentang diet dari jurnal medis, laporan pemerintah dan sumber lainnya. Angela Haupt, asisten redaktur pelaksana kesehatan untuk US News and World Report, mengatakan para ahli kemudian memberi peringkat diet dalam tujuh kategori.
"Betapa mudahnya mengikuti, kelengkapan gizinya, kemampuannya menghasilkan berat badan jangka pendek dan jangka panjang kerugian, keamanannya dan potensinya untuk mencegah dan mengelola diabetes dan penyakit Jantung," papar Haupt.
Sedangkan Dr Sharon Bergquist, internis, yang mendirikan obat gaya hidup dan program kesehatan di Universitas Emory di Atlanta menyebutkan diet mediterania memberikan manfaat yang besat untuk kesehatan. "Makanan nabati yang diproses secara minimal ini memengaruhi kesehatan kita dengan cara yang sangat dalam. Mereka mengurangi peradangan, mengurangi stres oksidatif, menyeimbangkan bakteri usus kita," beber Sharon.
Dilansir CNN, hal ini tidaklah mengejutkan karena banyak penelitian yang menemukan bahwa diet mediterania dapat mengurangi risiko diabetes, kolesterol tinggi, demensia, kehilangan ingatan, depresi dan kanker payudara.
Diet yang terinspirasi dari gaya hidup di Mediterania ini juga dikaitkan dengan tulang yang lebih kuat, jantung yang lebih sehat dan umur yang lebih panjang serta penurunan berat badan.
Diet ini menyajikan masakan nabati yang sederhana, dengan mayoritas setiap hidangan berfokus pada buah-buahan, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan dan menggunakan minyak zaitun atau extra virgin. Diet mediterania juga jarang mengonsumsi gula dan tepung serta lemak seperti mentega jarang dikonsumsi.
Sebagai ganti daging atau sumber protein, diet mediterania menganjurkan mengonsumsi telur, susu, unggas dan ikan.
"Ini lebih dari sekadar diet, ini gaya hidup. Ini juga mendorong makan dengan teman dan keluarga, bersosialisasi sambil makan, dengan sadar mengonsumsi makanan favorit Anda dan berolahraga untuk gaya hidup sehat yang lengkap," kata ahli diet terdaftar Atlanta, Rahaf Al Bochi yang mengajarkan diet Mediterania.
Sementara untuk menilai diet terbaik, para ahli penyakit jantung dan diabetes, nutrisi, diet, psikologi makanan dan obesitas meninjau penelitian tentang diet dari jurnal medis, laporan pemerintah dan sumber lainnya. Angela Haupt, asisten redaktur pelaksana kesehatan untuk US News and World Report, mengatakan para ahli kemudian memberi peringkat diet dalam tujuh kategori.
"Betapa mudahnya mengikuti, kelengkapan gizinya, kemampuannya menghasilkan berat badan jangka pendek dan jangka panjang kerugian, keamanannya dan potensinya untuk mencegah dan mengelola diabetes dan penyakit Jantung," papar Haupt.
Sedangkan Dr Sharon Bergquist, internis, yang mendirikan obat gaya hidup dan program kesehatan di Universitas Emory di Atlanta menyebutkan diet mediterania memberikan manfaat yang besat untuk kesehatan. "Makanan nabati yang diproses secara minimal ini memengaruhi kesehatan kita dengan cara yang sangat dalam. Mereka mengurangi peradangan, mengurangi stres oksidatif, menyeimbangkan bakteri usus kita," beber Sharon.
(tdy)