Album Baru Pearl Jam Dipengaruhi Kematian Chris Cornell

JAKARTA - Kematian vokalis Soundgarden, Chris Cornell telah memengaruhi penggarapan album baru Pearl Jam. Alasannya kabar kematian tersebut "sulit" untuk ditangani grup music yang populer lewat lagu Even Flow ini.

Bassis Pearl Jam, Jeff Ament mengatakan kematian pelantun 'Black Hole Sun' itu membuat para personel Pearl Jam bekerja dan siap menelurkan album baru.

“Akan menyenangkan untuk merekam atau bahkan hanya menulis lagu bersama. Saya pikir ketika Chris [Cornell] meninggal, itu benar-benar sulit untuk membungkus kepala kita, dan kemudian hanya ada benda kehidupan,” kata Jeff berbicara kepada majalah Rolling Stone.

Band yang juga dimotori Eddie Vedder bersama Mike McCready, Stone Gossard, dan Matt Cameron – ini bersikeras bahwa mereka akan membuat rekaman dalam waktu dekat, tetapi saat ini masih menjalani proses pengerjaan.

“Kami akan membuat rekor dan kami berada di tengah-tengahnya. Kami hanya akan terus menghubungkan sampai kami menyelesaikan satu,” kata gitaris Stone Gossard.

"Kami telah, mungkin, empat atau lima kali dalam beberapa tahun terakhir (membuat lagu), jadi kami memiliki banyak sekali barang (lagu) yang belum selesai. Saya yakin semua orang punya banyak riff, dan aku yakin Ed punya beberapa lirik jurnal. Itu hanya akan membawa kita semua masuk ke kamar bersama selama enam minggu dan hanya menjatuhkan sesuatu,” timpal Jeff.

Jeff mengaku sudah memiliki banyak musik yang ingin dia gunakan pada rekaman Pearl Jam, tetapi jika lagu-lagunya tidak berhasil masuk album Pearl Jam, dia berjanji akan menggunakannya sebagai bahan untuk solo.

Sementara, album Pearl Jam baru akan menandai kembalinya mereka sejak menelurkan ‘Lightning Bolt' pada 2013 lalu dan menjadi album ke-11 secara keseluruhan.

Sementara, Chris Cornell yang juga anggota Audioslave dan Temple of the Dog ini meninggal pada Mei 2017.