Diana Ross Bukan Penyanyi Biasa
A
A
A
DIANA Ernestine Earle Ross membuktikan dirinya bukan hanya penyanyi biasa. Dia juga menjadi penulis lagu, produser rekaman, sekaligus aktris. Kelahiran 26 Maret 1945 dia adalah putri dari pasangan Fred Ross dan Ernestine Moten.
Dia lahir sekaligus besar di Detroit. Diana adalah anak kedua. Mungkin banyak yang tidak tahu bahwa nama aslinya adalah Diane. Namun, ada kesalahan penulisan di akta kelahirannya sehingga namanya tertulis menjadi Diana. Tetap saja beberapa anggota keluarga dan teman dekatnya memanggilnya dengan nama Diane.
Diana bercita-cita menjadi desainer fashion . Karena itu, ia masuk Cass Technical High School. Di sekolah itu ia belajar berbagai skill terkait fashion seperti menjahit, modeling bahkan tata rias. Walau akhirnya banting setir menjadi penyanyi, keahlian yang sudah dipelajarinya tetap ia terapkan dalam penampilannya di atas panggung.Ia juga bertanggung jawab terhadap gaya busana grup musiknya terdahulu. Wanita yang masih fit pada usia 74 tahun ini merupakan ibu dari lima anak, yaitu Ross Naess, Rhonda Ross Kendrick, Chudney Ross, Trace Ellis Ross, dan Evan Ross. Bicara soal musik, Diana Ross seakan tidak ada tandingannya.
Dia telah sukses memproduksi 71 lagu hits serta memenangi 8 penghargaan musik. Selain itu, dari 22 albumnya, empat di antaranya masuk dalam daftar 10 album teratas. Diana bukan hanya andal dalam bernyanyi, juga piawai memainkan jari-jemarinya di atas tuts piano. Tak jarang banyak penyanyi muda yang menjadikannya teladan.Sebagai aktris, Diana telah membintangi beberapa film Hollywood dan mendapat nominasi penghargaan. Diva dengan total kekayaan hingga Rp3,4 triliun ini tak heran masuk dalam jajaran selebriti terkaya Amerika Serikat. Sumber penghasilan Diana memang datang dari kariernya di dunia musik.
Tapi kariernya di hadapan kamera juga turut berkontribusi menambah pundi-pundi pendapatannya. Diana mengaku pada awal kariernya tahun 1960-an, dia bekerja ekstra namun dengan hasil yang minim. Meski begitu, ia tetap berjuang membesarkan namanya dengan memproduksi lebih banyak album. Upayanya membuahkan hasil.Album-album Diana mendapat sam butan positif dari publik. Diana mulai bernyanyi di usia remaja dan menjadi vokalis utama grup musik wanita The Supreme. Trip pop in diproduseri oleh Motown Records. The Supreme merupakan grup penyanyi dan Alan Motown yang terlaris kala itu. Mereka menghasilkan lagu-lagu yang menjadi hits seperti Baby Love , You Canít Hurry Love , dan Love Child.
Di bawah produser Motown Records Berry Gordy, The Supreme memiliki lima lagu teratas, di antaranya Stop! In the Name of Love dan Come See About Me. Seiring waktu Diana memutuskan untuk berkarier solo dan meninggalkan grup musik yang sudah membesarkan namanya pada tahun 1970. Tak disangka, keputusan itu terbilang tepat.
Diana sukses berkarier baik di bidang tarik suara maupun akting. Debut album solo pertamanya yang menjadi hits seperti “Ain’t No Mountain High Enough” dan “Reach Out and Touch (Somebody’s Hand)”. Diana mencoba peruntungan di bidang akting lewat film Lady Sings the Blues dan Mahogany . Di film itu dia menyanyikan lagu tema film tersebut Do You Know Where Youíre Going To? dan The Wiz . Tahun 1980 giliran ia berkolaborasi dengan Lionel Richie merekam lagu yang juga menjadi hits, Endless Love .
Di usianya yang sudah kepala tujuh, Ross tetap menyanyi dari panggung ke panggung. Kariernya sudah berlangsung selama enam dekade dan daftar pencapaiannya sudah panjang. Penghargaan pertamanya, Image Award, ia dapatkan pada tahun 1972 sebagai Aktris Terbaik untuk film Lady Sings the Blues . Dia juga memenangi Golden Globe sebagai Pendatang Baru Terbaik untuk film yang sama. Namanya ikut terpatri di Hollywood Walk of Fame tahun 1982 dan masuk dalam Rock and Roll Hall of Fame tahun 1988 atas karyanya di The Supremes.
Diana Ross menerima penghargaan Grammy Lifetime Achievement Award tahun 2012. Dia juga menerima Presidential Medal of Freedom bulan November 2016 yang diberikan oleh mantan presiden Barack Obama.
Menjadi salah satu penyanyi dengan penghasilan tertinggi, tidak membuat Diana Ross lupa untuk berbagi dengan orang lain. Bahkan, boleh dibilang Diana merupakan sosok penyanyi yang dermawan. Dia telah menggelar banyak pertunjukan yang hasilnya diguna kan untuk keperluan amal seperti Celebrity Fight Night Foundation yang berdiri tahun 1994.
Diana pernah menjadi donatur untuk Autism Movement Therapy, Elton John AIDS Foundation, Muhammad Ali Parkinson Center, dan United Service Organization. (Sri Noviarni)
Dia lahir sekaligus besar di Detroit. Diana adalah anak kedua. Mungkin banyak yang tidak tahu bahwa nama aslinya adalah Diane. Namun, ada kesalahan penulisan di akta kelahirannya sehingga namanya tertulis menjadi Diana. Tetap saja beberapa anggota keluarga dan teman dekatnya memanggilnya dengan nama Diane.
Diana bercita-cita menjadi desainer fashion . Karena itu, ia masuk Cass Technical High School. Di sekolah itu ia belajar berbagai skill terkait fashion seperti menjahit, modeling bahkan tata rias. Walau akhirnya banting setir menjadi penyanyi, keahlian yang sudah dipelajarinya tetap ia terapkan dalam penampilannya di atas panggung.Ia juga bertanggung jawab terhadap gaya busana grup musiknya terdahulu. Wanita yang masih fit pada usia 74 tahun ini merupakan ibu dari lima anak, yaitu Ross Naess, Rhonda Ross Kendrick, Chudney Ross, Trace Ellis Ross, dan Evan Ross. Bicara soal musik, Diana Ross seakan tidak ada tandingannya.
Dia telah sukses memproduksi 71 lagu hits serta memenangi 8 penghargaan musik. Selain itu, dari 22 albumnya, empat di antaranya masuk dalam daftar 10 album teratas. Diana bukan hanya andal dalam bernyanyi, juga piawai memainkan jari-jemarinya di atas tuts piano. Tak jarang banyak penyanyi muda yang menjadikannya teladan.Sebagai aktris, Diana telah membintangi beberapa film Hollywood dan mendapat nominasi penghargaan. Diva dengan total kekayaan hingga Rp3,4 triliun ini tak heran masuk dalam jajaran selebriti terkaya Amerika Serikat. Sumber penghasilan Diana memang datang dari kariernya di dunia musik.
Tapi kariernya di hadapan kamera juga turut berkontribusi menambah pundi-pundi pendapatannya. Diana mengaku pada awal kariernya tahun 1960-an, dia bekerja ekstra namun dengan hasil yang minim. Meski begitu, ia tetap berjuang membesarkan namanya dengan memproduksi lebih banyak album. Upayanya membuahkan hasil.Album-album Diana mendapat sam butan positif dari publik. Diana mulai bernyanyi di usia remaja dan menjadi vokalis utama grup musik wanita The Supreme. Trip pop in diproduseri oleh Motown Records. The Supreme merupakan grup penyanyi dan Alan Motown yang terlaris kala itu. Mereka menghasilkan lagu-lagu yang menjadi hits seperti Baby Love , You Canít Hurry Love , dan Love Child.
Di bawah produser Motown Records Berry Gordy, The Supreme memiliki lima lagu teratas, di antaranya Stop! In the Name of Love dan Come See About Me. Seiring waktu Diana memutuskan untuk berkarier solo dan meninggalkan grup musik yang sudah membesarkan namanya pada tahun 1970. Tak disangka, keputusan itu terbilang tepat.
Diana sukses berkarier baik di bidang tarik suara maupun akting. Debut album solo pertamanya yang menjadi hits seperti “Ain’t No Mountain High Enough” dan “Reach Out and Touch (Somebody’s Hand)”. Diana mencoba peruntungan di bidang akting lewat film Lady Sings the Blues dan Mahogany . Di film itu dia menyanyikan lagu tema film tersebut Do You Know Where Youíre Going To? dan The Wiz . Tahun 1980 giliran ia berkolaborasi dengan Lionel Richie merekam lagu yang juga menjadi hits, Endless Love .
Di usianya yang sudah kepala tujuh, Ross tetap menyanyi dari panggung ke panggung. Kariernya sudah berlangsung selama enam dekade dan daftar pencapaiannya sudah panjang. Penghargaan pertamanya, Image Award, ia dapatkan pada tahun 1972 sebagai Aktris Terbaik untuk film Lady Sings the Blues . Dia juga memenangi Golden Globe sebagai Pendatang Baru Terbaik untuk film yang sama. Namanya ikut terpatri di Hollywood Walk of Fame tahun 1982 dan masuk dalam Rock and Roll Hall of Fame tahun 1988 atas karyanya di The Supremes.
Diana Ross menerima penghargaan Grammy Lifetime Achievement Award tahun 2012. Dia juga menerima Presidential Medal of Freedom bulan November 2016 yang diberikan oleh mantan presiden Barack Obama.
Menjadi salah satu penyanyi dengan penghasilan tertinggi, tidak membuat Diana Ross lupa untuk berbagi dengan orang lain. Bahkan, boleh dibilang Diana merupakan sosok penyanyi yang dermawan. Dia telah menggelar banyak pertunjukan yang hasilnya diguna kan untuk keperluan amal seperti Celebrity Fight Night Foundation yang berdiri tahun 1994.
Diana pernah menjadi donatur untuk Autism Movement Therapy, Elton John AIDS Foundation, Muhammad Ali Parkinson Center, dan United Service Organization. (Sri Noviarni)
(nfl)