Review Film Dragon Ball Super: Broly

Selasa, 19 Februari 2019 - 16:30 WIB
Review Film Dragon Ball Super: Broly
Review Film Dragon Ball Super: Broly
A A A
JAKARTA - Dragon Ball selalu menjanjikan tontonan seru yang dibalut dengan kekonyolan yang senantiasa membuat penonton terhibur. Meskipun dari waktu ke waktu ceritanya terkesan monoton, hanya berkutat pada kemampuan bertarung para karakternya, tapi, bagaimana para tokohnya bertarung dan saling lawanlah yang membuatnya selalu menarik dan layak ditunggu. Begitu juga dengan Dragon Ball Super: Broly.

Film ini sudah dirilis di Jepang pada Desember lalu. Namun, di Indonesia, Dragon Ball Super: Broly, baru akan ditayangkan pada bulan ini. Film ini jauh lebih nikmati ditonton di layar lebar karena tontonan aksinya yang luar biasa.

Dragon Ball Super: Broly tidak berkisah tentang turnamen kekuatan, tapi pada pertempuran antara para Saiyan. Di film ini, masa lalu Son Goku alias Kakaroto kembali diceritakan. Kakaroto berasal dari Planet Vegeta/Bejita. Jauh sebelum Kakaroto lahir, planet yang dipimpin Raja Bejita itu ada di bawah kekuasaan Raja Cold yang kemudian menyerahkan takhta kepada anaknya, Frieza. Di bawah kendali Frieza, suku Saiyan seolah tak berdaya.

Di sisi lain, Raja Bejita sangat senang dengan perkembangan putranya, Pangeran Bejita. Namun, dia sangat kecewa ketika tahu bahwa anak Paragus, Broly, memiliki kekuatan yang lebih besar dari Bezita. Dia pun membuang Broly jauh-jauh dari planetnya. Ayahnya, Paragus, menyusulnya. Dendam pun membara di dadanya. Di planet itu, Paragus kemudian melatih Broly menjadi petarung tangguh dan menyematkan dendamnya pada Bejita kepada anaknya itu.

Freiza yang takut pada kekuatan Saiyan dan juga kemunculan legenda Super Saiyan, mengumpulkan seluruh bangsa Saiyan. Ayah Kakaroto, Braddock, yang mencium gelagat tak sedap, segera mengirimkan anaknya ke Bumi. Benar saja, Freiza menghancurkan Planet Bejita. Namun, Pangeran Bejita yang saat itu sedang berada di planet lain selamat dari bencana tersebut. Bagi penggemar Dragon Ball, tentu sudah tahu bagaimana akhirnya cerita perjalanan hidup Bejita. Setelah selamat dari bencana di planetnya, Bejita dewasa pergi ke Bumi dan menikahi Bulma.

Di masa kini, di Bumi, Bejita bersama Goku, Bulma, Whiz dan Beerus sedang bersantai di tepi pantai. Tiba-tiba Trunks menelepon Bulma dan memberitahu kalau enam bola naga yang dia kumpulkan dicuri dua orang misterius. Goku, Bejita, Bulma dan Whiz kemudian mengejar kedua pencuri tersebut hingga ke benua es, tempat bola naga ketujuh berada. Di sana, mereka bertemu Freiza yang membawa serta Paragus dan Broly. Pertempuran sengit pun pecah.

Selama 100 menit, adegan-adegan aksi pertarungan seru terus tercipta. Goku tampil dengan bentuk barunya dan juga tak ketinggalan jurus kamehamehanya yang terkenal pun ikut dipamerkan. Bejita pun juga turut memperlihatkan kemampuannya yang tak kalah dengan Goku. Sementara, Broly menjadi lawan paling tangguh yang pernah dihadapi kedua orang tersebut. Dia bahkan tidak kalah meski sudah diserang berkali-kali oleh Goku dan Bejita secara bergantian dan bahkan bersamaan. Ketika hampir kalah, Goku dan Bejita kemudian minta bantuan Pikkolo. Di sinilah keseruan lain tercipta.

Seperti yang ada di serial anime-nya, Dragon Ball akan berkurang rasanya tanpa adanya humor atau kekonyolan karakternya meski sedang di tengah pertempuran sengit. Hiburan ini pun ada. Pelakunya tak lain adalah Goku. Keluguan Goku yang tiada bandingannya itu mampu menarik tawa para penontonnya. Sementara campuran keluguan Goku dan sifat jaga image alias jaim Bejita pun menghasilkan kekonyolan yang benar-benar lucu. Selain itu, tingkah Freiza pun tak sedikit yang mampu mengundang tawa.

Bagi penonton baru Dragon Ball, Broly bisa menjadi awal yang baik. Setidaknya, mereka akan memahami asal usul Goku sebelum menjadi petarung terkuat sejagat raya. Meski pun, film ini tidak lantas menceritakan secara gamblang perjalanan hidup Goku hingga menjadi super Saiyan. Selain itu, kisah hidup Bejita pun diceritakan dengan baik. Namun, sama seperti Goku, film ini juga tidak mengisahkan bagaimana Bejita bisa mendarat di Bumi dan berteman dengan Goku. Kendati demikian, jika Anda adalah penonton yang mencari tontonan aksi gila-gilaan, Broly bisa menjadi pilihan tontonan Anda.

Dragon Ball Super: Broly menawarkan aksi pertarungan hidup dan mati ksatria Super Saiyan yang dipenuhi emosi. Ada momen yang menyentuh dengan kisah hidup Broly yang tak pernah bahagia. Dia dilatih untuk bertarung. Tenaga dan kemampuannya yang luar biasa pun dimanfaatkan segelintir orang untuk kepentingan mereka.

Dragon Ball Super: Broly bisa disaksikan di bioskop kesayangan Anda mulai Rabu (20/2/2019). Selamat menonton!

(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4417 seconds (0.1#10.140)