Michael Fassbender, Tampil Maksimal Sebagai Aktor ‘Bunglon’
A
A
A
Dari film romantis hingga film aksi, dari karakter protagonis hingga penjahat culas, Michael Fassbender selalu mampu memberikan tampilan maksimal dalam setiap karakter yang dimainkannya. Portofolio pria berdarah Jerman-Irlandia ini memang memiliki rentang luas dari beragam genre dan karakter.
Dia bisa memainkan karakter dramatis penuh kasih sayang seperti dalam The Light Between Oceans (2016) bersamaAlicia Vikander yang kini menjadi istrinya, bermain dalam drama kelas Oscar 12 Years A Slave, menjadi android lembut tapi culas dalam Prometheus dan sekuelnya, menjadi Steve Jobs yang penuh dengan sisi gelapnya, hingga menjadi Magneto dalam seri X-Men.
Pria kelahiran Heidelberg (Jerman), 2 April 1977 ini seolah tidak ingin membatasi kemampuan dirinya hanya dalam satu genre film saja. Meski fisiknya terlihat begitu atletis, tapi dia tidak ingin selalu bermain dalam film aksi. Dengan tubuh kekarnya, Michael juga bisa mengoyak emosi banyak orang melalui perannya dalam film drama.
Tak heran dia mendapat julukan sebagai aktor ‘bunglon’, tapi tetap memberikan hasil maksimal. Seolah, Michael tahu persis apa yang diinginkan dalam hidupnya. Dia membaca naskah dengan cermat dan kerap memainkan peran yang berkarakter kuat. Dikutip Screen Rant, baru-baru ini, Michael digadang-gadang akan menjadi Raiden atau The God of Thunder dalam film fiksi ilmiah Mortal Kombat yang terbaru.
Kepiawaiannya berakting memang tak perlu dipertanyakan lagi. Sejak muda, Michael memang sudah berniat menjadi aktor. Dia memutuskan ingin menjadi aktor pada usia 17 tahun ketika berperan dalam drama yang disutradarai Donal Courtney. Pada usia 19 tahun, dia pindah ke London untuk belajar di Drama Centre London, sekolah konstituen Central Saint Martins.
Pada tahun 1999, dia keluar dari Drama Center dan melakukan tur dengan Oxford Stage Company untuk pertunjukan drama Three Sisters. Sebelum menjadi aktor, Michael pernah bekerja serampangan. Dia bekerja sebagai bartender, tukang pos, riset pasar untuk Royal Mail, dan bekerja untuk perusahaan komputer Dell.
Dikutip Comic Book, Michael memulai kariernya dalam mini-seri Band of Brothers dan Sky One Hex. Kemudian dia pun mulai beralih ke film. Dia bermain dalam film waralaba X-Men, 12 Years a Slave, Macbeth, dan Steve Jobs. Dia pun terus berkembang dan menjadi salah satu bintang terbesar Hollywood.
Dia ikut ambil bagian dalam film Prometheus dan sekuelnya, Alien: Covenant, serta The Snowman. Adapun debut film panjangnya adalah film laga perang 300 sebagai seorang prajurit Spartan. Namanya mulai terkenal saat berperan sebagai aktivis IRA, Bobby Sands dalam Hunger (2008). Film ini membuatnya memenangi Penghargaan Film Independen Inggris.
Sejak saat itu banyak tawaran peran berdatangan. Seperti film independen Fish Tank, Inglourious Basterds, dan A Dangerous Method. Dia juga mendapatkan Piala Volpi untuk Aktor Terbaik di Festival Film Venice dan masuk nomine untuk Golden Globe dan BAFTA Awards atas perannya dalam Shame. Pada tahun 2013, dia menjadi nomine Oscar untuk Aktor Pendukung Terbaik dalam film 12 Years a Slave dan Steve Jobs.
Hidup sebagai aktor, Michael menggambarkan kehidupannya sangat menakjubkan. Dia sangat menikmati setiap momen yang terjadi dalam hidupnya itu. Pilihannya di dunia akting membuat dia bisa menikmati hidup dengan cara yang dia inginkan. Dia mengatakan sangat mencintai dunia akting dan bersyukur bisa mendapatkan uang dari pekerjaannya ini. Sekarang dia tercatat sebagai salah satu aktor top di Hollywood.
“Aku menikmatinya. Selama bertahun-tahun aku hanya ingin melakukan pekerjaan yang aku sukai, dan mencari nafkah dari itu. Saya ingin bekerja dengan yang terbaik di industri ini, dan itu adalah luar biasa. Itu yang paling saya harapkan,” terangnya, dikutip RTE.
Dia bisa memainkan karakter dramatis penuh kasih sayang seperti dalam The Light Between Oceans (2016) bersamaAlicia Vikander yang kini menjadi istrinya, bermain dalam drama kelas Oscar 12 Years A Slave, menjadi android lembut tapi culas dalam Prometheus dan sekuelnya, menjadi Steve Jobs yang penuh dengan sisi gelapnya, hingga menjadi Magneto dalam seri X-Men.
Pria kelahiran Heidelberg (Jerman), 2 April 1977 ini seolah tidak ingin membatasi kemampuan dirinya hanya dalam satu genre film saja. Meski fisiknya terlihat begitu atletis, tapi dia tidak ingin selalu bermain dalam film aksi. Dengan tubuh kekarnya, Michael juga bisa mengoyak emosi banyak orang melalui perannya dalam film drama.
Tak heran dia mendapat julukan sebagai aktor ‘bunglon’, tapi tetap memberikan hasil maksimal. Seolah, Michael tahu persis apa yang diinginkan dalam hidupnya. Dia membaca naskah dengan cermat dan kerap memainkan peran yang berkarakter kuat. Dikutip Screen Rant, baru-baru ini, Michael digadang-gadang akan menjadi Raiden atau The God of Thunder dalam film fiksi ilmiah Mortal Kombat yang terbaru.
Kepiawaiannya berakting memang tak perlu dipertanyakan lagi. Sejak muda, Michael memang sudah berniat menjadi aktor. Dia memutuskan ingin menjadi aktor pada usia 17 tahun ketika berperan dalam drama yang disutradarai Donal Courtney. Pada usia 19 tahun, dia pindah ke London untuk belajar di Drama Centre London, sekolah konstituen Central Saint Martins.
Pada tahun 1999, dia keluar dari Drama Center dan melakukan tur dengan Oxford Stage Company untuk pertunjukan drama Three Sisters. Sebelum menjadi aktor, Michael pernah bekerja serampangan. Dia bekerja sebagai bartender, tukang pos, riset pasar untuk Royal Mail, dan bekerja untuk perusahaan komputer Dell.
Dikutip Comic Book, Michael memulai kariernya dalam mini-seri Band of Brothers dan Sky One Hex. Kemudian dia pun mulai beralih ke film. Dia bermain dalam film waralaba X-Men, 12 Years a Slave, Macbeth, dan Steve Jobs. Dia pun terus berkembang dan menjadi salah satu bintang terbesar Hollywood.
Dia ikut ambil bagian dalam film Prometheus dan sekuelnya, Alien: Covenant, serta The Snowman. Adapun debut film panjangnya adalah film laga perang 300 sebagai seorang prajurit Spartan. Namanya mulai terkenal saat berperan sebagai aktivis IRA, Bobby Sands dalam Hunger (2008). Film ini membuatnya memenangi Penghargaan Film Independen Inggris.
Sejak saat itu banyak tawaran peran berdatangan. Seperti film independen Fish Tank, Inglourious Basterds, dan A Dangerous Method. Dia juga mendapatkan Piala Volpi untuk Aktor Terbaik di Festival Film Venice dan masuk nomine untuk Golden Globe dan BAFTA Awards atas perannya dalam Shame. Pada tahun 2013, dia menjadi nomine Oscar untuk Aktor Pendukung Terbaik dalam film 12 Years a Slave dan Steve Jobs.
Hidup sebagai aktor, Michael menggambarkan kehidupannya sangat menakjubkan. Dia sangat menikmati setiap momen yang terjadi dalam hidupnya itu. Pilihannya di dunia akting membuat dia bisa menikmati hidup dengan cara yang dia inginkan. Dia mengatakan sangat mencintai dunia akting dan bersyukur bisa mendapatkan uang dari pekerjaannya ini. Sekarang dia tercatat sebagai salah satu aktor top di Hollywood.
“Aku menikmatinya. Selama bertahun-tahun aku hanya ingin melakukan pekerjaan yang aku sukai, dan mencari nafkah dari itu. Saya ingin bekerja dengan yang terbaik di industri ini, dan itu adalah luar biasa. Itu yang paling saya harapkan,” terangnya, dikutip RTE.
(don)