Perjuangan Glenn Fredly untuk Ekosistem Musik yang Sehat

Senin, 04 Maret 2019 - 08:29 WIB
Perjuangan Glenn Fredly...
Perjuangan Glenn Fredly untuk Ekosistem Musik yang Sehat
A A A
Musisi dan produser Glenn Fredly menginisiasi lahirnya aplikasi musik yang diberi nama MusikBagus. Aplikasi ini dibuat untuk menunjang ekosistem musik digital sekaligus memberi hak yang adil bagi para pencipta lagu. Melalui aplikasi ini, musisi kelahiran Jakarta, 30 September 1975 tersebut ingin perjuangannya untuk menyejahterakan kehidupan insan musik di Indonesia, terutama pencipta lagu, bisa lebih fleksibel.

Yaitu dalam mendapatkan royalti atas lagu-lagu karya mereka. "Saya ingin membangun industri musik yang sehat. Ini penting untuk kelangsungan generasi pemusik kita. Jadi konsep pembagian hasil royalti itu dibalik, tak lagi lebih besar ke label, tapi ke pemilik lagunya," ujarnya saat peluncuran aplikasi MusikBagus di Salihara, kawasan Pasar Minggu, belum lama ini.

Platform dan aplikasi miliknya itu mencoba untuk mengikuti perkembangan dan kemajuan musik dunia. Dengan sistem diagram terbalik yang diusungnya, Glenn yakin aplikasinya bisa diterima oleh masyarakat luas. "Oleh karena itu, MusikBagus mencoba mengikuti dan menyesuaikan perkembangan dan kebutuhan yang ada,” tuturnya.

Glenn pun menyebut ada tiga fitur utama dalam aplikasi ini. Pertama yaitu Musikologi yang merupakan sebuah pertunjukan musik yang akan menggali perjalanan musisi dengan musiknya, serta ekosistem pendukung di belakang artis tersebut. Setiap pertunjukan akan direkam secara langsung dan akan menjadi konten video.

Kedua yaitu Musikalisme yang merupakan sebuah dukungan (endorsement) untuk para musisi baru atau musisi yang sudah mapan dalam menghasilkan karya terbaru atau terbaiknya. Terakhir ada Musik rilis untuk memperkenalkan dan mempromosikan rilisan terbaru dari musisi setelah mendapatkan dukungan. Kegiatan musik rilis dilaksanakan di toko fisik (offline) MusikBagus.

Dari ketiga fitur ini, Glenn akan menjadi artis pertama yang membuka serial rangkaian Musikologi. Dia akan merayakan 25 tahun berkarya, dan dalam rangkaian perjalanan menuju perayaan tersebut, dia akan mendukung lima penyanyi baru untuk menghasilkan karya terbaru mereka dan mendukung perilisan karya mereka tersebut.

"Perjalanan saya selama 25 tahun ini, saya bertemu dengan begitu banyak potensi. Jadi orang Timur enggak perlu lagi ke Jakarta buat berkarya (karena bisa lewat MusikBagus),” tutur produser film Cahaya Dari Timur, Filosofi Kopi, Surat Dari Praha, dan Keluarga Cemara ini.

Pria yang mengawali karier musiknya menjadi vokalis Funk Section ini menilai, sebagai musisi dia melihat industri musik yang ada selama ini hanya mengutamakan kuantitas, bukan kualitas. Padahal, peningkatan kualitas harus diutamakan karena secara otomatis akan menumbuhkan pelaku musik secara subur dan baik.

Dia juga menjelaskan, kelebihan dari aplikasi digital yang diluncurkannya adalah pencipta musik dan musisi akan lebih diuntungkan karena perolehan royalti yang jelas. "Kami ingin memulai sebuah langkah perlindungan dan pengelolaan menjadi hal yang sangat utama dan karena di era digital semua bisa terukur, jadi pemilik lagu harus dapat lebih besar (pembagian hasil), kita harus belajar membangun industri yang fair," ungkap pelantun lagu Januari ini.

Ke depannya diharapkan aplikasi MusikBagus bisa menjadi sebuah ekosistem digital terbaru dan terdepan. "Saya yakin industri itu harus ada transparansi dan pengelolaan yang baik, ada dukungan, support yang besar. Edukasinya ke masyarakat juga berjalan karena dari karya, kita bisa mengedukasi banyak orang, banyak aspek," tutupnya.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0855 seconds (0.1#10.140)