Awal Pekan, Dilan Sukses Menyedot Tiga Juta Penonton

Selasa, 05 Maret 2019 - 06:39 WIB
Awal Pekan, Dilan Sukses Menyedot Tiga Juta Penonton
Awal Pekan, Dilan Sukses Menyedot Tiga Juta Penonton
A A A
JAKARTA - Spektakuler. Kata itu tepat diberikan ke film layar lebar Dilan 1991 yang sukses menyedot jutaan penonton dalam beberapa hari penayangannya. Di awal pekan ini Dilan 1991 diperkirakan tembus 3 juta penonton. Ini melanjutkan tren positif yang hingga Sabtu (2/3) lalu film bersetlokasi di Kota Bandung, Jawa Barat, itu disaksikan lebih dari 2 juta pasang mata.

Film garapan sutradara Fajar Bustomi, yang diadaptasi dari novel karya Pidi Baiq, ini memang fenomenal. Sejak hari pertama ditayangkan pada Kamis (28/2), penontonnya membeludak. Saat itu tercatat 800.000 orang menyaksikan film bergenre remaja itu. Pada hari ketiga pemutarannya di bioskop, Sabtu (2/3), sekuel cerita cinta lanjutan Dilan yang diperankan Iqbaal Ramadhan dan Vanesha Prescilla itu memperoleh 2.082.000 penonton.

“Sampai sore hari ini (kemarin) pukul 16.00 WIB, penonton Dilan 1991 sudah mencapai 2,8 juta. Kalau sampai malam ini (tadi malam) sih bisa tembus 3 juta,” ujar Produser Dilan 1991 Ody Mulya Hidayat kepada KORAN SINDO kemarin.

Tingginya antusiasme penonton membuat film ini sukses menyabet dua rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) sekaligus. Rekor Muri pertama, yaitu film yang diangkat dari novel karangan penulis Pidi Baiq ini sukses meraih 80.000 jumlah penonton pada gala premier di hari pertama.

Adapun rekor Muri kedua untuk film yang sukses meraih 720.000 jumlah penonton terbanyak penayangan di hari pertama rilis. Piagam rekor Muri pun resmi diberikan kepada Ody Mulya Hidayat dan para pemain film Dilan 1991 dari Pendiri Museum Rekor Indonesia, Jaya Suprana, Minggu (3/3) sore.

Kisah romansa remaja populer itu terus menorehkan catatan luar biasa. Menurut laporan media online hiburan di Amerika Serikat (AS), Deadline.com, Dilan 1991 yang merupakan sekuel Dilan 1990 pada 2018, merupakan film layar lebar paling banyak dilihat di awal 2019. Begitu pula Dilan 1990 yang juga menjadi film laris di tahun lalu. Laporan tersebut menuliskan, Dilan 1991 telah meraup pendapatan hingga USD2,05 juta atau sekitar Rp26,6 miliar sampai Kamis (28/2) lalu.

Angka yang didapatkan Dilan 1991 bahkan memecahkan rekor sepanjang masa yang sebelumnya dipegang film Hollywood, Avengers: Infinity War. Pada hari pertama pemutarannya setahun lalu, Avengers: Infinity War mendapatkan yang pendapatan USD1,79 juta atau sekitar Rp23,3 miliar.

Jumlah perolehan penonton film yang mengisahkan percintaan remaja SMA itu dipastikan bakal terus bertambah. Sebab Dilan 1991 masih akan tayang di seluruh bioskop Tanah Air. Dilan 1991 memang menjadi salah satu film yang cukup ditunggu tahun ini. Ini tidak lepas dari film pertamanya, Dilan 1990, sukses di pasaran dengan perolehan lebih dari enam juta penonton selama tayang.

Film Dilan 1991 merupakan adaptasi dari novel Pidi Baiq berjudul Dilan Bagian Kedua: Dia Adalah Dilanku Tahun 1991. Dilan 1991 menceritakan kelanjutan kisah Dilandan Milea yang juga ditulis Pidi Baiq. Ody Mulya Hidayat mengaku bersyukur Dilan 1991 menjadi fenomena baru di industri perfilman Indonesia. Apalagi film yang berdurasi 120 menit itu mendapat perhatian dari media luar negeri.

“Kalau (bagi) saya sih memang itu unpredictable. Memang saya dari awal yakin ini lebih baik dari yang pertama. kalau sampai diomongin media di luar negeri, ya saya bangga juga. Berarti film Indonesia sekarang bisa dipandang oleh pihak atau orang luar,” ujarnya.

Dia pun menargetkan penonton Dilan 1991 bisa mengalahkan Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! yang mampu menyedot 6,8 juta penonton. Ody juga berharap Dilan 1991 bisa mengalahkan prekuelnya, Dilan 1990, yang ditonton 6,3 juta pasang mata. "Saya yakin kemarin dan hari ini kenaikannya akan dua kali lipat. Di daerah-daerah saya pantau bioskop full di Makassar yang di demo juga full,” ujar Ody.

Lebih lanjut Ody mengaku tidak terganggu dengan demo dan protes terhadap filmnya di Makassar. Ia justru senang karena Dilan 1991 tetap banyak yang menonton. "Saya senang saja (didemo), karena makin didemo makin full," ujarnya enteng. Awalnya, Ody mengaku kaget akan soal demo itu.

Namun, menurutnya itu hanya dilakukan segelintir oknum yang tidak paham, bahkan belum menonton film yang dibintangi dua artis remaja yang tengah naik daun itu. "Kan kata mereka Dilan itu mengandung konten nafsu syahwat, ada kekerasan. Katanya ada ciuman, saya tanya 'menit keberapa?' Padahal itu tidak benar," ujarnya.

Dilan 1991 tak hanya diprotes satu pihak. Dia mengakui harus menghadapi dua kali protes dari pihak yang berbeda. Namun hal itu dipastikan itu tidak mengganggu Dilan 1991. Ody pun mengimbau protes lain soal Dilan 1991 sebaiknya dilayangkan ke Lembaga Sensor Film (LSF), bukan bioskop atau Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. "Menurut LSF film ini untuk 13 tahun kok," kilahnya.

Sementara itu, sebagai bintang utama Dilan 1991, Vanesha Prescilla mengaku tak menyangka dengan perhatian masyarakat Indonesia yang begitu besarnya untuk film yang dibintanginya. "Terharu dan seneng banget sih, dari awal kami semua tidak menyangka akan sebanyak itu ya penontonnya," kata Vanessa.

Selain itu, pemeran Milea dalam film ini juga mengungkapkan bahwa dia bersama bintang film lain tak terlalu menargetkan harapan yang muluk untuk Dilan 1991. Mereka hanya berusaha maksimal dan terbaik. "Kami sangat bersyukur bahwa hari ini film kami dapat rekor Muri dengan gala premier terbanyak, dan satu lagi mendapat penonton terbanyak dalam hari pertama," ujar adik kandung Sissy Priscillia ini.

"Kalau yakin sih kami selalu yakin dan optimistis untuk film ini dan untuk kesuksesan film ini. Makanya kami semangat banget untuk ekspektasinya semoga jumlahnya bisa melebihi film kami pertama." Aktor yang juga sutradara dan penulis skenario, Ernest Prakasa, menilai film Dilan 1991 sukses karena memang melanjutkan dari intellectual property yang sudah dibangun oleh tiga novel dan satu film pendahulunya.

Menurut dia, Dilan memiliki basis massa yang luar biasa. "Kalo soal genre, setelah Dilan 1990 saya lihat beberapa film mencoba meniru formulanya, tapi tidak berhasil, karena memang kekuatannya bukan ada di genre, tapi di karakter Dilan itu sendiri," kata Ernest.

Suami Meira Anastasia ini pun memberikan apresiasi atas pencapaian 2 juta penonton dalam waktu hanya 3 hari dan berharap memberikan efek positif buat industri film dalam negeri. "2 juta dalam 3 hari adalah rekor fenomenal yang patut diapresiasi. Saya mengucapkan selamat bagi semua cast & crew yang terlibat, semoga ini jadi prestasi yang memotivasi kita semua," sebutnya.

Pemerhati film, Yan Widjaja, mengungkapkan bahwa film drama romantis yang digemari anak muda, terutama kalangan anak SMA seperti Dilan, ini sudah ada sejak dulu. Dia mencontohkan ada beberapa film idola SMA dari masa ke masa, dari Ali Topan, Galih & Ratna, Lupus, serta Rangga & Cinta di Ada Apa Dengan Cinta.

"Semua kisah film layar lebar tentang idola SMA tersebut laris manis, tapi yang terhebat dari segi perolehan penonton dan promosi film itu tetap Dilan, di mana lewat promosi luar biasa di Bandung dan jumlah layar bioskop yang menayangkan hingga 1.232 layar seluruh Indonesia," ungkapnya.

Senada dengan Yan, pemerhati film lain, Tito Imada, mengungkapkan bahwa selain cerita yang membuat penonton terutama anak muda tentu ada peran XXI sebagai pemilik layar bioskop yang menayangkan film ini.

"Iya, saya menilai karena banyak yang bilang, katanya langsung banyak layar (800 layar hari pertama, 1.200 hari kedua, dan seterusnya) karena taktik XXI sekarang beda. Kalau ada yang top langsung habisin layar biar cepat laku dan cepat gantian," ucapnya
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7023 seconds (0.1#10.140)