Menikmati Bakso Aci Khas Bandung
A
A
A
JAKARTA - Anda penggemar jajanan bakso? Begitu mudah pastinya menemukan street food yang satu ini karena memang termasuk kuliner favorit semua kalangan.
Tetapi, sekarang bakso tidak hanya daging, ada juga bakso aci yang dominan sagu di dalamnya, tapi tetap terasa nikmat dimakan sebagai jajanan. Aci atau olahan tepung kanji yang dijadikan bakso bukanlah hal baru.
Di Bandung, Jawa Barat, bakso aci sudah dijual sejak dulu. Terilhami hal itu, Mochammad Dandi Sepsaditri pun membuka gerai Bakso Aci Akang yang kini telah memiliki 26 cabang di Jakarta, Tangerang, dan Depok. KORAN SINDO pun menyambangi salah satu gerai terbarunya di kawasan Pondok Labu, Jakarta, untuk mencicipi racikan bakso aci ini. Meskipun sederhana, semangkuk bakso aci tidak pernah gagal menggoda.
Perpaduan bakso aci dengan cincangan daging ayam hingga tahu dengan kuah pedas mampu menggoyang lidah penikmatnya. Meski berasal dari Bandung, sekarang bakso aci juga bertebaran di Jakarta. Namun, ada yang berbeda bila Anda datang ke gerai Bakso Aci Akang.
“Kita tidak menggunakan MSG, spesialnya ada topping sayap ayam yang tidak ada di tempat lain,” ungkap Mochammad Dandi ketika ditemui KORAN SINDO. Kalau datang ke salah satu gerainya, Anda akan disuguhkan pilihan menu yang berisi variasi bakso aci, seperti gabungan cuanki, baso aci, batagor crispy, batagor kering, cuankie tahu, cuanki kembung, dan cuankie siomay yang bisa dipilih sesuai selera.
Kalau batagor tentu saja sudah bisa ditebak ada garing terasa krispy, lalu gabungan cuanki tahu dan cuanki kembung yang memberi tekstur berbeda. Sementara bakso aci dengan isian cincangan ayam ada sensasi kenyal-kenyal saat dimakan.
Nah, tentu saja harus pesan topping tambahan sayap ayam yang diolah dengan cara direbus. “Topping sayap ayam kita adakan di sini karena bakso lain kebanyakan memakai tambahan ceker atau tetelan. Sayap ayam di sini jadi best seller karena yang tidak suka ceker jadi bisa beralih pilih sayap ayam,” kata Dandi.
Kuahnya yang bening diberi sedikit taburan daun seledri dan perasan jeruk nipis yang menambah kesegaran kaldu sapinya. Jika suka pedas, Anda dapat menambah sambal racikan asli dari kedai bakso ini, termasuk bubuk cabai yang akan menambah selera makan.
Bakso Aci Akang sudah satu tahun sejak pertama kali diperkenalkan dan menurut Dandi banyak peminatnya. Saat ini sudah ada 17 cabang di Tangerang, 3 cabang di Jakarta, dan sisanya ada di Lampung, Surabaya, Serang, dan Cilegon. Meski memiliki banyak cabang, ada sistem quality control untuk menjaga rasanya sama di tiap tempat. Penasaran dengan rasa bakso aci?
Langsung saja datang ke salah satu gerainya. Untuk menikmati semangkuk bakso ini Anda hanya perlu merogoh kocek sekitar Rp17.000-Rp22.00. Rata-rata kapasitas warung bakso 50 bangku di tiap cabang yang berbentuk ruko. (Dyah Ayu Pamela)
Tetapi, sekarang bakso tidak hanya daging, ada juga bakso aci yang dominan sagu di dalamnya, tapi tetap terasa nikmat dimakan sebagai jajanan. Aci atau olahan tepung kanji yang dijadikan bakso bukanlah hal baru.
Di Bandung, Jawa Barat, bakso aci sudah dijual sejak dulu. Terilhami hal itu, Mochammad Dandi Sepsaditri pun membuka gerai Bakso Aci Akang yang kini telah memiliki 26 cabang di Jakarta, Tangerang, dan Depok. KORAN SINDO pun menyambangi salah satu gerai terbarunya di kawasan Pondok Labu, Jakarta, untuk mencicipi racikan bakso aci ini. Meskipun sederhana, semangkuk bakso aci tidak pernah gagal menggoda.
Perpaduan bakso aci dengan cincangan daging ayam hingga tahu dengan kuah pedas mampu menggoyang lidah penikmatnya. Meski berasal dari Bandung, sekarang bakso aci juga bertebaran di Jakarta. Namun, ada yang berbeda bila Anda datang ke gerai Bakso Aci Akang.
“Kita tidak menggunakan MSG, spesialnya ada topping sayap ayam yang tidak ada di tempat lain,” ungkap Mochammad Dandi ketika ditemui KORAN SINDO. Kalau datang ke salah satu gerainya, Anda akan disuguhkan pilihan menu yang berisi variasi bakso aci, seperti gabungan cuanki, baso aci, batagor crispy, batagor kering, cuankie tahu, cuanki kembung, dan cuankie siomay yang bisa dipilih sesuai selera.
Kalau batagor tentu saja sudah bisa ditebak ada garing terasa krispy, lalu gabungan cuanki tahu dan cuanki kembung yang memberi tekstur berbeda. Sementara bakso aci dengan isian cincangan ayam ada sensasi kenyal-kenyal saat dimakan.
Nah, tentu saja harus pesan topping tambahan sayap ayam yang diolah dengan cara direbus. “Topping sayap ayam kita adakan di sini karena bakso lain kebanyakan memakai tambahan ceker atau tetelan. Sayap ayam di sini jadi best seller karena yang tidak suka ceker jadi bisa beralih pilih sayap ayam,” kata Dandi.
Kuahnya yang bening diberi sedikit taburan daun seledri dan perasan jeruk nipis yang menambah kesegaran kaldu sapinya. Jika suka pedas, Anda dapat menambah sambal racikan asli dari kedai bakso ini, termasuk bubuk cabai yang akan menambah selera makan.
Bakso Aci Akang sudah satu tahun sejak pertama kali diperkenalkan dan menurut Dandi banyak peminatnya. Saat ini sudah ada 17 cabang di Tangerang, 3 cabang di Jakarta, dan sisanya ada di Lampung, Surabaya, Serang, dan Cilegon. Meski memiliki banyak cabang, ada sistem quality control untuk menjaga rasanya sama di tiap tempat. Penasaran dengan rasa bakso aci?
Langsung saja datang ke salah satu gerainya. Untuk menikmati semangkuk bakso ini Anda hanya perlu merogoh kocek sekitar Rp17.000-Rp22.00. Rata-rata kapasitas warung bakso 50 bangku di tiap cabang yang berbentuk ruko. (Dyah Ayu Pamela)
(nfl)