Waspada, Banyak Tidur di Akhir Pekan Dapat Meningkatkan Berat Badan
A
A
A
JAKARTA - Menikmati tidur akhir pekan dinilai sebagai waktu yang tepat untuk memulihkan energi yang terkuras selama bekerja. Namun, harus diwaspadai, menikmati tidur selama akhir pekan dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan meningkatkan sensitivitas insulin dalam tubuh.
Tidak dipungkiri jika jadwal kerja yang padat telah membuat tidur sebagai sebuah kemewahan. Itu sebabnya akhir pekan terasa kurang lengkap tanpa tidur siang yang damai. Namun, sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Current Biology membeberkan efek kesehatan tidur di akhir pekan.
Seperti dilansir The Indian Express, menurut penelitian, tidur wanita selama akhir pekan lebih rendah dibandingkan pria. Temuan ini juga menunjukkan bahwa pemulihan tidur akhir pekan bukanlah strategi yang efektif untuk mencegah disregulasi metabolik yang terkait dengan kurang tidur berulang.
Penelitian dilakukan pada 36 wanita dan pria sehat yang dibagi menjadi tiga kelompok dengan jadwal tidur yang berbeda selama 10 hari. Kelompok pertama bisa tidur selama sembilan jam setiap malam. Kelompok kedua dibatasi hanya lima jam tidur malam, sedangkan yang ketiga dibatasi lima jam Senin sampai Jumat, tetapi diizinkan tidur selama mereka ingin pada akhir pekan dan tidur sesegera yang mereka sukai pada Minggu malam.
Studi menjelaskan bagaimana kurang tidur mungkin juga memicu risiko diabetes. Peneliti juga mengatakan bahwa jadwal tidur yang pendek dan tidak mencukupi dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk mengatur gula darah dan meningkatkan risiko penyakit metabolisme dalam jangka panjang. (Baca juga: Studi: Lingkungan dan Teman Bisa Mempengaruhi Obesitas ).
"Sindrom metabolik adalah serangkaian gejala seperti lemak di pinggang, kolesterol abnormal, gula darah tinggi, dan tekanan darah tinggi, yang semuanya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes," kata penulis studi Kenneth Wright Jr yang mengarahkan laboratorium tidur di University of Colorado di Boulder.
Tidak dipungkiri jika jadwal kerja yang padat telah membuat tidur sebagai sebuah kemewahan. Itu sebabnya akhir pekan terasa kurang lengkap tanpa tidur siang yang damai. Namun, sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Current Biology membeberkan efek kesehatan tidur di akhir pekan.
Seperti dilansir The Indian Express, menurut penelitian, tidur wanita selama akhir pekan lebih rendah dibandingkan pria. Temuan ini juga menunjukkan bahwa pemulihan tidur akhir pekan bukanlah strategi yang efektif untuk mencegah disregulasi metabolik yang terkait dengan kurang tidur berulang.
Penelitian dilakukan pada 36 wanita dan pria sehat yang dibagi menjadi tiga kelompok dengan jadwal tidur yang berbeda selama 10 hari. Kelompok pertama bisa tidur selama sembilan jam setiap malam. Kelompok kedua dibatasi hanya lima jam tidur malam, sedangkan yang ketiga dibatasi lima jam Senin sampai Jumat, tetapi diizinkan tidur selama mereka ingin pada akhir pekan dan tidur sesegera yang mereka sukai pada Minggu malam.
Studi menjelaskan bagaimana kurang tidur mungkin juga memicu risiko diabetes. Peneliti juga mengatakan bahwa jadwal tidur yang pendek dan tidak mencukupi dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk mengatur gula darah dan meningkatkan risiko penyakit metabolisme dalam jangka panjang. (Baca juga: Studi: Lingkungan dan Teman Bisa Mempengaruhi Obesitas ).
"Sindrom metabolik adalah serangkaian gejala seperti lemak di pinggang, kolesterol abnormal, gula darah tinggi, dan tekanan darah tinggi, yang semuanya dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes," kata penulis studi Kenneth Wright Jr yang mengarahkan laboratorium tidur di University of Colorado di Boulder.
(tdy)