Gorby-The Comen Mengajak Kita Berkumpul di Crossborder Keerom
A
A
A
KEEROM - Gorby-The Comen Rasta mengajak masyarakat berkumpul di Festival Crossborder Keerom (FC-Keerom) 2019. Sebab, FC-Keerom 2019 akan menggelar pesta reggae. Dalam gemerlap pesta, warna kental Papua akan disajikan secara masif.
FC-Keerom digelar 3-5 Mei 2019. Lokasinya berada di Lapangan Swakarsa, Waris, Kabupaten Keerom, Papua. Selain aksi Gorby-The Comen Rasta, kontennya juga diisi Ras Muhammad, XD Band, hingga Vanimo Natives asal Papua New Guinea (PNG). Masyarakat PNG pun bisa mengakses FC-Keerom 2019 melalui Pos Lintas Batas (PLB) Waris, Keerom.
“Kami mengundang semuanya untuk hadir di FC-Keerom 2018. Mari bergembira bersama dalam warna reggae. Kami memiliki aransemen khas warna Papua. Jadi, dijamin FC-Keerom ini akan semakin meriah dan berwarna,” ungkap Gorby yang juga Vokalis The Comen Rasta, Jumat (12/4/2019).
The Comen Rasta merupakan kumpulan anak muda kreatif Bumi Cenderawasih. Group ini dibentuk pada 10 Juni 2009. Homebase-nya berada di Dok V, Komplek Hotel Numbay, Jayapura, Papua. “Kami ini terus berkarya untuk menyuarakan nyanyian khas anak Papua. Tujuannya, agar budaya Papua ini terus dikenal di mancanegara,” jelas Gorby lagi.
Kekentalan rasa Papua group band ini bisa dilihat dari namanya. Sebab, Comen adalah nama panggilan akrab bagi putra-putri asli Papua. Panggilan ini juga berlaku bagi warga peranakannya. Lalu, Rasta jadi penegas kecintaan mereka terhadap musik reggae. Gorby pun menambahkan, masyarakat Papua hingga PNG sangat menyukai warna musik reggae.
“Ornamen Papua sangat kental melekat pada kami. Meski demikian, kami tetap membuka diri dengan budaya baru. Masyarakat di sini sangat suka dengan musik reggae. Pun serupa dengan masyarakat PNG yang memiliki kemiripan budaya. Kami tentu optimistis FC-Keerom 2019 ini akan sukses menarik warga PNG menyeberang ke Keerom,” lanjutnya.
Eksis hampir 1 dekade, sudah banyak karya yang mereka ciptakan. Selain bersama The Comen Rasta, Gorby juga telah merelease 5 album solo. Nuansa musik reggae yang disajikannya sangat kental. Album tersebut diantaranya, The Comen Rasta, 2 in 1, dan Bidadari Hatiku. Ada juga Album Tmar Nticam juga Siapakah Aku ini Tuhan.
“The Comen Rasta memberikan space berkarya yang lebar. Kreativitas setiap personilnya tidak dibatasi. Untuk FC-Keerom 2019, kami sudah siapkan performa terbaik. Ada banyak hits yang akan ditampilkan. Jadi, momentum pesta reggae di FC-Keerom 2019 jangan sampai terlewatkan. Sekali lagi, pastikan warga PNG dan Papua berkumpul semua di FC-Keerom 2019,” tutur Gorby lagi.
Melengkapi pesta reggae, FC-Keerom 2019 juga menampikan Parade Kesenian Papua. Keerom terkenal dengan Tari Cenderawasih. Tarian ini berasal dari Kampung Ampas, Distrik Waris, Keerom, Tari Cenderawasih kerap dipentaskan di luar Papua. Selain Cenderawasih, Keerom juga memiliki Tari Seni Absawo. FC-Keerom 2019 juga menampilkan bazaar dan games.
“Papua ini penuh musisi bertalenta hebat. Gorby-The Comen Rasta ini figur luar biasa. Kehadirannya ini tentu semakin menguatkan warna Papua di FC-Keerom 2019. Mulai atur perjalanan menuju Keerom. Di sana ada banyak sekali kemeriahan budaya dan lainnya,” tegas Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani.
Secara geografis, Keerom memiliki luas 9.365 kilometer persegi. Kabupaten ini terbagi dalam 11 distrik. Dan, 5 distrik diantaranya berbatasan langsung dengan negara Papua Nugini. Distrik itu adalah, Arso Timur, Towe, Senggi, Waris, dan Web. Keerom juga satu dari beberapa kabupaten yang bersinggungan langsung dengan PNG. Selain Keerom, ada juga Kota Jayapura, Pegunungan Bintang, dan Merauke.
“Experience terbaik ditawarkan FC-Keerom 2019. Ada banyak inspirasi yang bisa didapat pengunjung melalui konten-kontennya. Ras Muhammad hingga Gorby adalah sosok luar biasa. Mereka berkomitmen kuat dijalurnya dengan karya terbaik. Ayo bergabung di FC-Keerom 2019,” tutup Menpar Arief Yahya.
FC-Keerom digelar 3-5 Mei 2019. Lokasinya berada di Lapangan Swakarsa, Waris, Kabupaten Keerom, Papua. Selain aksi Gorby-The Comen Rasta, kontennya juga diisi Ras Muhammad, XD Band, hingga Vanimo Natives asal Papua New Guinea (PNG). Masyarakat PNG pun bisa mengakses FC-Keerom 2019 melalui Pos Lintas Batas (PLB) Waris, Keerom.
“Kami mengundang semuanya untuk hadir di FC-Keerom 2018. Mari bergembira bersama dalam warna reggae. Kami memiliki aransemen khas warna Papua. Jadi, dijamin FC-Keerom ini akan semakin meriah dan berwarna,” ungkap Gorby yang juga Vokalis The Comen Rasta, Jumat (12/4/2019).
The Comen Rasta merupakan kumpulan anak muda kreatif Bumi Cenderawasih. Group ini dibentuk pada 10 Juni 2009. Homebase-nya berada di Dok V, Komplek Hotel Numbay, Jayapura, Papua. “Kami ini terus berkarya untuk menyuarakan nyanyian khas anak Papua. Tujuannya, agar budaya Papua ini terus dikenal di mancanegara,” jelas Gorby lagi.
Kekentalan rasa Papua group band ini bisa dilihat dari namanya. Sebab, Comen adalah nama panggilan akrab bagi putra-putri asli Papua. Panggilan ini juga berlaku bagi warga peranakannya. Lalu, Rasta jadi penegas kecintaan mereka terhadap musik reggae. Gorby pun menambahkan, masyarakat Papua hingga PNG sangat menyukai warna musik reggae.
“Ornamen Papua sangat kental melekat pada kami. Meski demikian, kami tetap membuka diri dengan budaya baru. Masyarakat di sini sangat suka dengan musik reggae. Pun serupa dengan masyarakat PNG yang memiliki kemiripan budaya. Kami tentu optimistis FC-Keerom 2019 ini akan sukses menarik warga PNG menyeberang ke Keerom,” lanjutnya.
Eksis hampir 1 dekade, sudah banyak karya yang mereka ciptakan. Selain bersama The Comen Rasta, Gorby juga telah merelease 5 album solo. Nuansa musik reggae yang disajikannya sangat kental. Album tersebut diantaranya, The Comen Rasta, 2 in 1, dan Bidadari Hatiku. Ada juga Album Tmar Nticam juga Siapakah Aku ini Tuhan.
“The Comen Rasta memberikan space berkarya yang lebar. Kreativitas setiap personilnya tidak dibatasi. Untuk FC-Keerom 2019, kami sudah siapkan performa terbaik. Ada banyak hits yang akan ditampilkan. Jadi, momentum pesta reggae di FC-Keerom 2019 jangan sampai terlewatkan. Sekali lagi, pastikan warga PNG dan Papua berkumpul semua di FC-Keerom 2019,” tutur Gorby lagi.
Melengkapi pesta reggae, FC-Keerom 2019 juga menampikan Parade Kesenian Papua. Keerom terkenal dengan Tari Cenderawasih. Tarian ini berasal dari Kampung Ampas, Distrik Waris, Keerom, Tari Cenderawasih kerap dipentaskan di luar Papua. Selain Cenderawasih, Keerom juga memiliki Tari Seni Absawo. FC-Keerom 2019 juga menampilkan bazaar dan games.
“Papua ini penuh musisi bertalenta hebat. Gorby-The Comen Rasta ini figur luar biasa. Kehadirannya ini tentu semakin menguatkan warna Papua di FC-Keerom 2019. Mulai atur perjalanan menuju Keerom. Di sana ada banyak sekali kemeriahan budaya dan lainnya,” tegas Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani.
Secara geografis, Keerom memiliki luas 9.365 kilometer persegi. Kabupaten ini terbagi dalam 11 distrik. Dan, 5 distrik diantaranya berbatasan langsung dengan negara Papua Nugini. Distrik itu adalah, Arso Timur, Towe, Senggi, Waris, dan Web. Keerom juga satu dari beberapa kabupaten yang bersinggungan langsung dengan PNG. Selain Keerom, ada juga Kota Jayapura, Pegunungan Bintang, dan Merauke.
“Experience terbaik ditawarkan FC-Keerom 2019. Ada banyak inspirasi yang bisa didapat pengunjung melalui konten-kontennya. Ras Muhammad hingga Gorby adalah sosok luar biasa. Mereka berkomitmen kuat dijalurnya dengan karya terbaik. Ayo bergabung di FC-Keerom 2019,” tutup Menpar Arief Yahya.
(akn)