Tempat Nongkrong pun Tergantung Kepribadian
A
A
A
Di mana orang biasanya kongko atau menghabiskan waktu? Jawabannya bisa jadi bergantung pada kepribadian orang tersebut.
Extrovert atau introvert, semua punya pilihannya masing-masing.
Dua tipe kepribadian extrovert dan introvert memiliki kecenderungan yang berbeda dalam bersosialisasi. Hal ini juga berpengaruh terhadap pilihan tempat yang sering mereka kunjungi untuk sekadar hangout dalam memenuhi kepuasan diri.
Seseorang dengan kepribadian extrovert cenderung menyukai keramaian. Bertemu dengan banyak orang merupakan salah satu cara mereka dalam mengisi kembali energinya setelah beraktivitas seharian.
Berbeda halnya dengan individu introvert , mereka cenderung tidak banyak bicara dan senang kesederhanaan, yang akhirnya memengaruhi cara mereka bergaul. Personal space sangat dibutuhkan mereka dibandingkan orang-orang extrovert karena merupakan salah satu cara untuk menyelami dirinya, mengisi kembali energinya sebelum kembali ke aktivitas selanjutnya.
Karena adanya perbedaan karakteristik dari masing-masing kepribadian, preferensi tempat hangout dari setiap individunya pun berbeda-beda. Nur Sania, mahasiswi Universitas Negeri Jakarta, menjelaskan bahwa sebagai individu yang extrovert, dia lebih senang hangout di kafe.
"Saya orangnya jarang hangout sendiri. Makanya, ketika di tempat ngopi, bisa ngobrol ataupun mengerjakan sesuatu bersama teman itu adalah sesuatu yang sangat pas," tuturnya. "Hangout itu selalu membuat saya menambah semangat.
Kalau lagi capek atau pusing tapi setelah itu nongkrong bareng teman pasti ngerasa lebih happy. Yang penting tempatnya ramai dan ada orang yang bisa diajak ngobrol," Sania menjelaskan dengan penuh semangat.
Putri, mahasiswi arsitektur Universitas Trisakti, yang juga seorang extrovert memiliki pandangan yang sedikit berbeda dengan Sania. Dibanding persoalan tempat, dia menekankan pada kegiatan yang harus bisa dia lakukan di sana, yaitu berdiskusi dengan lawan bicaranya tanpa dibatasi waktu dan pergerakan.
Kafe, taman, maupun tempat-tempat yang berhubungan dengan alam pun dia kunjungi selama rasa nyaman itu bisa ia dapatkan. "Cara saya mengisi energi tergantung siapa yang sedang bersama saya ataupun orang-orang di sekitar tempat tersebut, bukan dari tempat itu sendiri," jawabnya ketika ditanyai pendapatnya mengenai cara ia mengisi energinya kembali.
Nongkrong di Laboratorium
Jika seorang extrovert menghabiskan waktu lebih banyak bersama teman-temannya, hal ini tak sejalan dengan kebiasaan individu introvert. Tempat nongkrong yang mereka pilih pun bergantung pada seberapa ramai tempat tersebut.
"Saya suka hangout di tempat makan bersama teman-teman dari inner circle, tapi sejujurnya saya lebih nyaman berada di rumah," ucap Dian, mahasiswi Jurusan Kesehatan Masyarakat. Baginya, berada di rumah membuat dia bisa mengeksplor diri akan hal-hal yang disenanginya, misalnya memasak.
Penjelasan dari Dika, mahasiswa dari Universitas Gunadarma, tak kalah menarik. Karena kesibukannya yang begitu padat sebagai asisten laboratorium, dia menjadikan laboratorium sebagai tempat hangoutnya.
"Kalau ada sedikit waktu luang, biasanya saya menyendiri di satu ruangan untuk menonton film di laptop. Saya tidak suka keramaian dan menjadi pusat perhatian," urai Dika. Uniknya, seorang introvert ada juga, lho, yang suka hangout ke mal yang ramai.
Hanifah adalah salah satu introvert yang senang ke mal untuk sekadar me time. Mahasiswa Teknik Lingkungan ini merasa ada banyak hal yang bisa dilakukan sendirian ketika berada di sana.
"Pergi sendirian ke mal itu lebih enak, enggak ribet . Saya bisa belanja apa pun tanpa terganggu keberadaan orang lain. Bisa juga sebagai ajang memberikan reward kepada diri sendiri," tegasnya.
RIZKY APRILIA FAJARNINGTYAS
GEN SINDO-Universitas Padjadjaran
Extrovert atau introvert, semua punya pilihannya masing-masing.
Dua tipe kepribadian extrovert dan introvert memiliki kecenderungan yang berbeda dalam bersosialisasi. Hal ini juga berpengaruh terhadap pilihan tempat yang sering mereka kunjungi untuk sekadar hangout dalam memenuhi kepuasan diri.
Seseorang dengan kepribadian extrovert cenderung menyukai keramaian. Bertemu dengan banyak orang merupakan salah satu cara mereka dalam mengisi kembali energinya setelah beraktivitas seharian.
Berbeda halnya dengan individu introvert , mereka cenderung tidak banyak bicara dan senang kesederhanaan, yang akhirnya memengaruhi cara mereka bergaul. Personal space sangat dibutuhkan mereka dibandingkan orang-orang extrovert karena merupakan salah satu cara untuk menyelami dirinya, mengisi kembali energinya sebelum kembali ke aktivitas selanjutnya.
Karena adanya perbedaan karakteristik dari masing-masing kepribadian, preferensi tempat hangout dari setiap individunya pun berbeda-beda. Nur Sania, mahasiswi Universitas Negeri Jakarta, menjelaskan bahwa sebagai individu yang extrovert, dia lebih senang hangout di kafe.
"Saya orangnya jarang hangout sendiri. Makanya, ketika di tempat ngopi, bisa ngobrol ataupun mengerjakan sesuatu bersama teman itu adalah sesuatu yang sangat pas," tuturnya. "Hangout itu selalu membuat saya menambah semangat.
Kalau lagi capek atau pusing tapi setelah itu nongkrong bareng teman pasti ngerasa lebih happy. Yang penting tempatnya ramai dan ada orang yang bisa diajak ngobrol," Sania menjelaskan dengan penuh semangat.
Putri, mahasiswi arsitektur Universitas Trisakti, yang juga seorang extrovert memiliki pandangan yang sedikit berbeda dengan Sania. Dibanding persoalan tempat, dia menekankan pada kegiatan yang harus bisa dia lakukan di sana, yaitu berdiskusi dengan lawan bicaranya tanpa dibatasi waktu dan pergerakan.
Kafe, taman, maupun tempat-tempat yang berhubungan dengan alam pun dia kunjungi selama rasa nyaman itu bisa ia dapatkan. "Cara saya mengisi energi tergantung siapa yang sedang bersama saya ataupun orang-orang di sekitar tempat tersebut, bukan dari tempat itu sendiri," jawabnya ketika ditanyai pendapatnya mengenai cara ia mengisi energinya kembali.
Nongkrong di Laboratorium
Jika seorang extrovert menghabiskan waktu lebih banyak bersama teman-temannya, hal ini tak sejalan dengan kebiasaan individu introvert. Tempat nongkrong yang mereka pilih pun bergantung pada seberapa ramai tempat tersebut.
"Saya suka hangout di tempat makan bersama teman-teman dari inner circle, tapi sejujurnya saya lebih nyaman berada di rumah," ucap Dian, mahasiswi Jurusan Kesehatan Masyarakat. Baginya, berada di rumah membuat dia bisa mengeksplor diri akan hal-hal yang disenanginya, misalnya memasak.
Penjelasan dari Dika, mahasiswa dari Universitas Gunadarma, tak kalah menarik. Karena kesibukannya yang begitu padat sebagai asisten laboratorium, dia menjadikan laboratorium sebagai tempat hangoutnya.
"Kalau ada sedikit waktu luang, biasanya saya menyendiri di satu ruangan untuk menonton film di laptop. Saya tidak suka keramaian dan menjadi pusat perhatian," urai Dika. Uniknya, seorang introvert ada juga, lho, yang suka hangout ke mal yang ramai.
Hanifah adalah salah satu introvert yang senang ke mal untuk sekadar me time. Mahasiswa Teknik Lingkungan ini merasa ada banyak hal yang bisa dilakukan sendirian ketika berada di sana.
"Pergi sendirian ke mal itu lebih enak, enggak ribet . Saya bisa belanja apa pun tanpa terganggu keberadaan orang lain. Bisa juga sebagai ajang memberikan reward kepada diri sendiri," tegasnya.
RIZKY APRILIA FAJARNINGTYAS
GEN SINDO-Universitas Padjadjaran
(nfl)