GenPI dan Pasar Sirenden Resmi Meluncur di Luwu Utara
A
A
A
LUWU UTARA - Keluarga Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Sulawesi Selatan kembali bertambah. Minggu (21/4/2019), GenPI Luwu Utara resmi dideklarasikan. Menariknya, disaat bersamaan destinasi digital Pasar Sirenden juga diluncurkan.
Deklarasi GenPI Luwu Utara dilakukan di Desa Pincara, Kecamatan Masamba. Tempat ini juga salah satu objek wisata air panas yang ada di Luwu Utara. GenPI Luwu Utara dipimpin Tita Kamila, Puteri Pariwisata Sulawesi Selatan 2017.
Menurut Ketua GenPI Sulawesi Selatan Rusdhy Karim, Pasar Sirenden merupakan gebrakan awal yang dilakukan oleh GenPi Luwu Utara.
“Pasar Sirenden sudah resmi meluncur. Peluncurannya dilakukan bersamaan dengan deklarasi GenPI Luwu Utara. Kita sangat berharap GenPI Luwu Utara dan Pasar Sirenden bisa terus eksis,” tutur Rusdhy.
Dijelaskannya, deklarasi GenPI dan peluncuran destinasi digital Pasar Sireden disupport penuh oleh pemerintah, dalam hal ini adalah Bupati Luwu Utara. Begitu juga dengan pihak terkait seperti dinas pariwisata beserta jajaran, serta Kapolres Luwu Utara, dan beberapa sponsor yang tidak terikat.
“Bahkan, acara dipimpin Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, yang ditandai dengan pemukulan talengko,” terang Rusdhy.
Hadir dalam kegiatan itu Kepala Dinas Pariwisata Luwu Utara Jumail Mappile, Ketua PKK Luwu Utara Enny Abadi, dan beberapa tamu undangan lainnya.
“Pasar Sirenden merupakan wadah untuk menghadirkan kembali makanan atau jajanan. Serta, permainan tradisional yang sudah jarang ditemukan. Lapak pada pasar sirenden ini diisi oleh masyarakat lokal Pincara, dan sebagian lapak dikelola oleh GenPI sendiri. Pasar Sirenden hadir setiap dua minggu sekali,” terangnya.
Hal yang paling berbeda dari pasar ini adalah transaksi jual beli yang dilakukan dengan uang khusus. Untuk pengunjung yang ingin berbelanja, diharuskan menukar uang terlebih dahulu pada lapak patuka' doi' yang dikelola oleh GenPI.
“Pasar Sirenden menjual beberapa makanan tradisional seperti balole, burasa, sinole', tarajju' dan masih banyak jajanan tradisional lainnya. Selain makanan, panitia juga menghadirkan lomba permainan tradisional seperti bakiak, lejja, enggrang, bala'du', menyanyi solo lagu daerah yang diikuti oleh siswa siswi tingkat SMP, SMA dan tingkat SKPD Luwu Utara,” terangnya.
Menteri Pariwisata sangat senang dengan aktifnya GenPI Sulsel yang langsung menggebrak dengan menghadirkan GenPI Luwu Utara dan Pasar Sirenden.
“GenPI saya harapkan bisa terus semangat mempromosikan pariwisata Indonesia. Selain itu GenPI harus tetap aktif saat offline. Dan yang paling penting, GenPI harus terus berinovasi. Dan destinasi digital yang dibangun harus sustain,” ujarnya.
Deklarasi GenPI Luwu Utara dilakukan di Desa Pincara, Kecamatan Masamba. Tempat ini juga salah satu objek wisata air panas yang ada di Luwu Utara. GenPI Luwu Utara dipimpin Tita Kamila, Puteri Pariwisata Sulawesi Selatan 2017.
Menurut Ketua GenPI Sulawesi Selatan Rusdhy Karim, Pasar Sirenden merupakan gebrakan awal yang dilakukan oleh GenPi Luwu Utara.
“Pasar Sirenden sudah resmi meluncur. Peluncurannya dilakukan bersamaan dengan deklarasi GenPI Luwu Utara. Kita sangat berharap GenPI Luwu Utara dan Pasar Sirenden bisa terus eksis,” tutur Rusdhy.
Dijelaskannya, deklarasi GenPI dan peluncuran destinasi digital Pasar Sireden disupport penuh oleh pemerintah, dalam hal ini adalah Bupati Luwu Utara. Begitu juga dengan pihak terkait seperti dinas pariwisata beserta jajaran, serta Kapolres Luwu Utara, dan beberapa sponsor yang tidak terikat.
“Bahkan, acara dipimpin Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani, yang ditandai dengan pemukulan talengko,” terang Rusdhy.
Hadir dalam kegiatan itu Kepala Dinas Pariwisata Luwu Utara Jumail Mappile, Ketua PKK Luwu Utara Enny Abadi, dan beberapa tamu undangan lainnya.
“Pasar Sirenden merupakan wadah untuk menghadirkan kembali makanan atau jajanan. Serta, permainan tradisional yang sudah jarang ditemukan. Lapak pada pasar sirenden ini diisi oleh masyarakat lokal Pincara, dan sebagian lapak dikelola oleh GenPI sendiri. Pasar Sirenden hadir setiap dua minggu sekali,” terangnya.
Hal yang paling berbeda dari pasar ini adalah transaksi jual beli yang dilakukan dengan uang khusus. Untuk pengunjung yang ingin berbelanja, diharuskan menukar uang terlebih dahulu pada lapak patuka' doi' yang dikelola oleh GenPI.
“Pasar Sirenden menjual beberapa makanan tradisional seperti balole, burasa, sinole', tarajju' dan masih banyak jajanan tradisional lainnya. Selain makanan, panitia juga menghadirkan lomba permainan tradisional seperti bakiak, lejja, enggrang, bala'du', menyanyi solo lagu daerah yang diikuti oleh siswa siswi tingkat SMP, SMA dan tingkat SKPD Luwu Utara,” terangnya.
Menteri Pariwisata sangat senang dengan aktifnya GenPI Sulsel yang langsung menggebrak dengan menghadirkan GenPI Luwu Utara dan Pasar Sirenden.
“GenPI saya harapkan bisa terus semangat mempromosikan pariwisata Indonesia. Selain itu GenPI harus tetap aktif saat offline. Dan yang paling penting, GenPI harus terus berinovasi. Dan destinasi digital yang dibangun harus sustain,” ujarnya.
(akn)