Generasi Milenial Tampilkan Seni Karawitan dan Tari Ratoe Jaroe
A
A
A
JAKARTA - Yayasan Dharma Karya menguatkan budaya tradisional dengan mengangkat konsep dua unsur kata yang seimbang yakni tradisional dan elegan. Melalui dua kata tersebut, segala penampilan berisi konten-konten tradisional dalam bentuk seni. Konten-konten tradisional ini terdiri dari Karawitan (Gamelan), Tari Ratoe Jaroe dan Hadroh. Konten-konten tersebut yang akan memeriahkan dalam acara Wisuda SMA dan SMK Dharma Karya, Jakarta, Rabu (24/4/2019).
Panitia Acara Wisuda SMU dan SMK Dharma Karya Intan Fauziyah mengatakan sebagai satu dari sekian banyak kesenian, Karawitan menjadi ikon tradisional yang memberikan keseimbangan di era globalisasi saat ini. Dimana para generasi penerus bangsa saat ini mulai dihadapkan pada berbagai budaya asing yang bisa berimbas pada lunturnya rasa cinta dan bangganya terhadap kebudayaan Indonesia.
"Apalagi budaya Indonesia penuh dengan nilai-nilai luhur yang harus dilestarikan," kata Intan diacara wisuda tersebut.
Tak hanya itu, jelas Intan, keberadaan budaya barat yang mulai masuk ke negara Indonesia, menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat Indonesia untuk bisa mempertahankan tradisi dan budaya ketimuran yang perlahan mulai ditinggalkan generasi muda.
"Karenanya kami mengangkat nilai tradisional agar generasi milenial lebih perhatian dan mau untuk bersama-sama memajukan budaya Indonesia yang kita cintai. Maka dari itu kami berharap kegiatan untuk menampilkan kebudayaan dalam upaya untuk melestarikan kesenian ini nantinya dapat di contoh baik dalam dunia pendidikan ataupun kegiatan yang bentuknya melibatkan orang banyak," terang Intan.
Tiga jenis kesenian dan tradisi ini juga merupakan kegiatan ekstrakurikuler rutin yang diadakan satu kali tiap minggu dengan pelatih yang sudah memiliki jam terbang yang sangat cukup.
Dari tiga konten kategori tradisional, seni Karawitan (Gamelan) menjadi salah satu penampilan utama yang akan diangkat dalam acara wisuda.
"Seni Karawitan yang dibimbing oleh Bapak Karinto, yang merupakan guru kesenian SMK Dharma Karya ini sangat bertanggungjawab sekali akan perawatan dan kesimbangan suara dari alat tersebut," jelasnya.
Sementara kata elegan, ucapnya, itu mengacu pada kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang mengandung arti elok, rapi, anggun, lemah gemulai. Konten elegan ditampilkan adalah dengan menampilkan kegiatan band sekolah dan persembahan dari anak untuk guru serta diseimbangkan sesuai dengan tema kegiatan yaitu membangun generasi yang mandiri dan kompetitif di era milenial berlandaskan kejujuran dan ketaatan kepada Allah SWT.
Yayasan Pendidikan Dharma Karya menggelar prosesi bersejarah bagi siswa dan siswinya yakni wisuda secara bersamaan bagi anak-anak SMA dan SMK Dharma Karya. Acara yang digelar setiap tahunnya ini dihadiri perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan DKI Jakarta, Walikota Jakarta Selatan, Dinas Pendidikan, Lurah Melawai serta Camat Kebayoran Baru dan Kebayoran Lama.
Panitia Acara Wisuda SMU dan SMK Dharma Karya Intan Fauziyah mengatakan sebagai satu dari sekian banyak kesenian, Karawitan menjadi ikon tradisional yang memberikan keseimbangan di era globalisasi saat ini. Dimana para generasi penerus bangsa saat ini mulai dihadapkan pada berbagai budaya asing yang bisa berimbas pada lunturnya rasa cinta dan bangganya terhadap kebudayaan Indonesia.
"Apalagi budaya Indonesia penuh dengan nilai-nilai luhur yang harus dilestarikan," kata Intan diacara wisuda tersebut.
Tak hanya itu, jelas Intan, keberadaan budaya barat yang mulai masuk ke negara Indonesia, menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat Indonesia untuk bisa mempertahankan tradisi dan budaya ketimuran yang perlahan mulai ditinggalkan generasi muda.
"Karenanya kami mengangkat nilai tradisional agar generasi milenial lebih perhatian dan mau untuk bersama-sama memajukan budaya Indonesia yang kita cintai. Maka dari itu kami berharap kegiatan untuk menampilkan kebudayaan dalam upaya untuk melestarikan kesenian ini nantinya dapat di contoh baik dalam dunia pendidikan ataupun kegiatan yang bentuknya melibatkan orang banyak," terang Intan.
Tiga jenis kesenian dan tradisi ini juga merupakan kegiatan ekstrakurikuler rutin yang diadakan satu kali tiap minggu dengan pelatih yang sudah memiliki jam terbang yang sangat cukup.
Dari tiga konten kategori tradisional, seni Karawitan (Gamelan) menjadi salah satu penampilan utama yang akan diangkat dalam acara wisuda.
"Seni Karawitan yang dibimbing oleh Bapak Karinto, yang merupakan guru kesenian SMK Dharma Karya ini sangat bertanggungjawab sekali akan perawatan dan kesimbangan suara dari alat tersebut," jelasnya.
Sementara kata elegan, ucapnya, itu mengacu pada kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang mengandung arti elok, rapi, anggun, lemah gemulai. Konten elegan ditampilkan adalah dengan menampilkan kegiatan band sekolah dan persembahan dari anak untuk guru serta diseimbangkan sesuai dengan tema kegiatan yaitu membangun generasi yang mandiri dan kompetitif di era milenial berlandaskan kejujuran dan ketaatan kepada Allah SWT.
Yayasan Pendidikan Dharma Karya menggelar prosesi bersejarah bagi siswa dan siswinya yakni wisuda secara bersamaan bagi anak-anak SMA dan SMK Dharma Karya. Acara yang digelar setiap tahunnya ini dihadiri perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan DKI Jakarta, Walikota Jakarta Selatan, Dinas Pendidikan, Lurah Melawai serta Camat Kebayoran Baru dan Kebayoran Lama.
(nfl)