Film Ambu Perlihatkan Pesona dan Budaya Baduy lewat Konflik Keluarga

Kamis, 02 Mei 2019 - 20:01 WIB
Film Ambu Perlihatkan Pesona dan Budaya Baduy lewat Konflik Keluarga
Film Ambu Perlihatkan Pesona dan Budaya Baduy lewat Konflik Keluarga
A A A
JAKARTA - Selama ini orang mungkin hanya mengenal suku Baduy dari obrolan teman atau hanya membaca saja dan belum pernah melihat secara langsung, dimana kelompok etnis masyarakat adat suku Banten ini menjadi suku yang mengisolasi diri mereka dari dunia luar dan tidak ada teknologi didalamnya. Setelah itu, banyak orang tak tahu lagi dengan kehidupan yang dijalani suku Baduy ini.

Bagi yang penasaran dengan suku dan budaya Baduy, bisa melihatnya di film Ambu. Film ini menjadi yang pertama mengangkat suku Baduy. Pecinta film juga tak akan bosan menyaksikan film garapan Farid Dermawan selama lebih dari satu jam ini. Pasalnya, Titien Wattimena sebagai menulis tak melulu mengekspolarasi alam Baduy, juga memasukan beberapa aturan suku Baduy, seperti tidak diperkenankan menggunakan kendaraan untuk sarana transportasi, tidak boleh menggunakan alas kaki, larangan menggunakan alat elektronik (teknologi), menggunakan kain berwarna hitam/putih sebagai pakaian yang ditenun dan dijahit sendiri serta tidak diperbolehkan menggunakan pakaian modern.

Yangt lebih penting, cerita itu dukungan oleh para pemain kenamaan dengan kemampuan acting mumpuni sehingga membuat sebagian penonton menitikan air mata. Sebut saja Widyawati, Laudya Cynthia Bella, Baim Wong, Endhita Wibisono, Lutesha, dan Andri Mashadi. Mereka mampu memberi ‘ruh’ pada film tersebut.

Salah satunya pada adegan dimana Fatma (Laudya Cynthia Bella) memperlihatkan penyakitnya kepada anak dan ibunya. Jauh, sebelum itu, kisahnya diawali dari Fatma yang memilih menikah dengan pria asal Jakarta (Baim Wong), tetapi karena aturan adat suku Baduy, Fatma harus meninggalkan kampung halamannya saat menikah dengan lelaki di luar suku tersebut dan dia akhirnya harus meninggalkan ibunya, Ambu Misnah (Widyawati).

Pernikahan Fatma tak berjalan mulus. Dia bercerai dan harus membesarkan anaknya seorang diri. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya.

"Saya bersyukur bisa ikut main di film ini. Kita melihat suku Baduy bisa dijelaskan secara gamblang, di mana adat istiadat dan keindahan alam tersebut terekam. Saya juga sama, standing aplause untuk Farid," kata Widyawati.

"Saya jadi ibu dan anak yang punya salah sama ambunya. Aku berusaha kasih yang berbeda dan semoga bisa diterima sama semua (penonton)," sambung Bella.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7499 seconds (0.1#10.140)