AirAsia Jadikan Lombok Sebagai Hub Baru
A
A
A
LOMBOK - AirAsia telah resmi menggunakan Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), sebagai Hub baru. Poros utamanya Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid Lombok dengan Perth, Australia. Lombok juga akan menjadi konektor wisatawan Negeri Kanguru dengan banyak destinasi di Indonesia.
Penerbangan langsung Perth-Lombok akan dioperasikan mulai 9 Juni 2019. Skenario besar lanjutan sudah disiapkan AirAsia. Mereka akan menghubungkan Lombok dengan tiga destinasi, yaitu Bali, Jakarta, dan Yogyakarta.
Aktivasi Hub Lombok oleh AirAsia pun diapresiasi Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. “Terima kasih AirAsia, sudah menjadikan Lombok International Airport (LIA) sebagai Hub. Lebih khusus, AirAsia juga membantu branding Wonderful Indonesia di badan pesawatnya. Kami pun sangat mengapresiasi kerja sama yang terjalin baik dan erat ini. Bagaimanapun, semua ini sangat positif bagi perkembagan pariwisata Indonesia,” ungkap Menpar, Kamis (2/5/2019).
Hub baru Lombok-Perth resmi beroperasi pada Kamis 2 Mei 2019. Bersamaan dengan itu, AirAsia juga meluncurkan livery pesawat dengan desain unik. Desain livery-nya istimewa karena menampilkan ikon destinasi di Lombok. Ada destinasi Gunung Rinjani dan pesona bawah laut Gili-Gilinya. Sebab, Lombok identik dengan tiga Gili, yaitu Trawangan, Meno, dan Air. Livery ini ditempatkan di Airbus A320 dengan kode registrasi PK-AXU.
“Aktivasi poros Lombok-Australia akan menguatkan pariwisata NTB. Dalam pengembangan destinasi, rumus 3A tetap berlaku seperti Atraksi, Aksesibilitas, dan Amenitas. Apa yang dilakukan oleh AirAsia dengan memilih Transportation Hub di Lombok sejalan dengan program pengembangan destinasi dan lebih khusus Aksesibilitasnya. Kami selalu menghitung dan menambah jumlah seat capacity,” tegasnya.
Sebelum mengembangkan Lombok sebagai Hub, AirAsia sudah membuka jalur internasional. Lombok dan Kuala Lumpur, Malaysia, terhubung secara langsung sejak 2012. Rapor pergerakan wisatawannya kompetitif dengan lebih dari 1 Juta orang telah diterbangkan sejak penerbangan perdananya. Kini dengan aktivasi Lombok, AirAsia memiliki lima Hub di Indonesia setelah sebelumnya AirAsia beroperasi melalui Hub Jakarta, Surabaya, Medan, juga Bali.
“Opsi AirAsia menjadikan Lombok sebagai Hub sudah tepat. Lombok punya destinasi Mandalika yang masuk 1 dari 10 Bali Baru dan 10 destinasi Prioritas. Lombok pun memiliki pertumbuhan wisman yang tergolong sangat cepat. Hal ini tidak lepas dari potensi alam, budaya, dan manmade-nya yang luar biasa. Pasti akan ada banyak value yang didapat AirAsia dari Hub Lombok-Australia,” terang Menpar lagi.
Lombok dan NTB menjadi destinasi menjanjikan sepanjang 2018. Pulau Seribu Masjid dikunjungi oleh 78.930 orang wisman. Australia mengirimkan pun mengirimkan 1.594 wisatawannya di sepanjang 2018. Jumlah ini dominan untuk zonasi Oseania yang berjumlah total 1.872 orang wisatawan. Selain Australia, zonasi ini juga ditopang Selandia Baru (277 orang) dan Papua New Guinea (1 orang).
“Kami sangat senang karena bisa meresmikan Hub terbaru bagi AirAsia di Lombok, destinasi dengan beragam pesona wisata yang memiliki tempat spesial di hati masyarakat luas. Peresmian Hub ini selain tentunya mendukung pariwisata Indonesia, Hub ini juga menciptakan peluang kerja bagi warga setempat,” papar Direktur Utama AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan.
Kontribusi besar memang diberikan AirAsia. Sepanjang 2018, AirAsia menyumbang pergerakan wisman hingga 3,2 Juta orang. Jumlah ini punya persentase sekitar 25% dari total kunjungan wisman sepanjang 2018. Dendy pun menuturkan, komitmen lebih besar ditunjukan oleh AirAsia. Sebab, Hub ini akan ditopang oleh dua pesawat Airbus A320 berkapasitas 180 kursi.
“Kami tetap menjadi maskapai terdepan yang mendatangkan wisman dalam jumlah besar tahun lalu. Untuk Hub Lombok, kami juga serius dengan menempatkan dua pesawat. Kami optimistis dengan livery ‘I Love Lombok’ ini, akan semakin banyak lagi orang yang jatuh cinta dengan Lombok sepulangnya dari rumah baru kami ini tutur Dendy.
“Lebih lanjut, AirAsia juga akan meluncurkan serangkaian inisiatif pariwisata berkelanjutan yang menyusul upaya yang telah dimulai oleh sayap sosialnya, AirAsia Foundation, yang telah bekerja sama dengan komunitas untuk mendirikan rumah tinggal sementara serta membangun kembali kawasan tempat tinggal penduduk pasca gempa”, lanjut Dendy.
Penerbangan langsung Perth-Lombok akan dioperasikan mulai 9 Juni 2019. Skenario besar lanjutan sudah disiapkan AirAsia. Mereka akan menghubungkan Lombok dengan tiga destinasi, yaitu Bali, Jakarta, dan Yogyakarta.
Aktivasi Hub Lombok oleh AirAsia pun diapresiasi Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya. “Terima kasih AirAsia, sudah menjadikan Lombok International Airport (LIA) sebagai Hub. Lebih khusus, AirAsia juga membantu branding Wonderful Indonesia di badan pesawatnya. Kami pun sangat mengapresiasi kerja sama yang terjalin baik dan erat ini. Bagaimanapun, semua ini sangat positif bagi perkembagan pariwisata Indonesia,” ungkap Menpar, Kamis (2/5/2019).
Hub baru Lombok-Perth resmi beroperasi pada Kamis 2 Mei 2019. Bersamaan dengan itu, AirAsia juga meluncurkan livery pesawat dengan desain unik. Desain livery-nya istimewa karena menampilkan ikon destinasi di Lombok. Ada destinasi Gunung Rinjani dan pesona bawah laut Gili-Gilinya. Sebab, Lombok identik dengan tiga Gili, yaitu Trawangan, Meno, dan Air. Livery ini ditempatkan di Airbus A320 dengan kode registrasi PK-AXU.
“Aktivasi poros Lombok-Australia akan menguatkan pariwisata NTB. Dalam pengembangan destinasi, rumus 3A tetap berlaku seperti Atraksi, Aksesibilitas, dan Amenitas. Apa yang dilakukan oleh AirAsia dengan memilih Transportation Hub di Lombok sejalan dengan program pengembangan destinasi dan lebih khusus Aksesibilitasnya. Kami selalu menghitung dan menambah jumlah seat capacity,” tegasnya.
Sebelum mengembangkan Lombok sebagai Hub, AirAsia sudah membuka jalur internasional. Lombok dan Kuala Lumpur, Malaysia, terhubung secara langsung sejak 2012. Rapor pergerakan wisatawannya kompetitif dengan lebih dari 1 Juta orang telah diterbangkan sejak penerbangan perdananya. Kini dengan aktivasi Lombok, AirAsia memiliki lima Hub di Indonesia setelah sebelumnya AirAsia beroperasi melalui Hub Jakarta, Surabaya, Medan, juga Bali.
“Opsi AirAsia menjadikan Lombok sebagai Hub sudah tepat. Lombok punya destinasi Mandalika yang masuk 1 dari 10 Bali Baru dan 10 destinasi Prioritas. Lombok pun memiliki pertumbuhan wisman yang tergolong sangat cepat. Hal ini tidak lepas dari potensi alam, budaya, dan manmade-nya yang luar biasa. Pasti akan ada banyak value yang didapat AirAsia dari Hub Lombok-Australia,” terang Menpar lagi.
Lombok dan NTB menjadi destinasi menjanjikan sepanjang 2018. Pulau Seribu Masjid dikunjungi oleh 78.930 orang wisman. Australia mengirimkan pun mengirimkan 1.594 wisatawannya di sepanjang 2018. Jumlah ini dominan untuk zonasi Oseania yang berjumlah total 1.872 orang wisatawan. Selain Australia, zonasi ini juga ditopang Selandia Baru (277 orang) dan Papua New Guinea (1 orang).
“Kami sangat senang karena bisa meresmikan Hub terbaru bagi AirAsia di Lombok, destinasi dengan beragam pesona wisata yang memiliki tempat spesial di hati masyarakat luas. Peresmian Hub ini selain tentunya mendukung pariwisata Indonesia, Hub ini juga menciptakan peluang kerja bagi warga setempat,” papar Direktur Utama AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan.
Kontribusi besar memang diberikan AirAsia. Sepanjang 2018, AirAsia menyumbang pergerakan wisman hingga 3,2 Juta orang. Jumlah ini punya persentase sekitar 25% dari total kunjungan wisman sepanjang 2018. Dendy pun menuturkan, komitmen lebih besar ditunjukan oleh AirAsia. Sebab, Hub ini akan ditopang oleh dua pesawat Airbus A320 berkapasitas 180 kursi.
“Kami tetap menjadi maskapai terdepan yang mendatangkan wisman dalam jumlah besar tahun lalu. Untuk Hub Lombok, kami juga serius dengan menempatkan dua pesawat. Kami optimistis dengan livery ‘I Love Lombok’ ini, akan semakin banyak lagi orang yang jatuh cinta dengan Lombok sepulangnya dari rumah baru kami ini tutur Dendy.
“Lebih lanjut, AirAsia juga akan meluncurkan serangkaian inisiatif pariwisata berkelanjutan yang menyusul upaya yang telah dimulai oleh sayap sosialnya, AirAsia Foundation, yang telah bekerja sama dengan komunitas untuk mendirikan rumah tinggal sementara serta membangun kembali kawasan tempat tinggal penduduk pasca gempa”, lanjut Dendy.
(alf)