UBUD Menarik Perhatian UNWTO Gastronomi Forum

Rabu, 08 Mei 2019 - 13:36 WIB
UBUD Menarik Perhatian...
UBUD Menarik Perhatian UNWTO Gastronomi Forum
A A A
SPANYOL - Indonesia mampu menarik perhatian dalam 5th UNWTO World Forum on Gastronomy Tourism. Penyebabnya antara lain, Indonesia tampil sebagai pembicara melalui Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Belanja dan Kuliner Kemenpar. Selain itu melalui destinasi gastronomi Ubud Bali.

5th UNWTO World Forum on Gastronomy Tourism berlangsung 2 Mei dan 3 Mei 2019 di San sebastian Spanyol merupakan kegiatan bergengsi pariwisata gastronomi di dunia yang dihadiri 80 negara ini.

UNWTO Gastronomy Forum sendiri memberikan beberapa catatan yang penting untuk wisata gastronomi Indonesia. Yaitu destinasi manajemen termasuk Sumber Daya Manusia, regulasi yang mendukung pencapaian SDGs 2030, Proteksi terhadap kearifan lokal; Pemberdayaan masyarakat Lokal.

Dalam kegiatan itu Indonesia hadir bukan hanya sebagai peserta melainkan juga menjadi pembicara di salah satu sesi utama. Tepatnya melalui Ketua Tim Percepatan Pengembangan wisata Kuliner dan Belanja Vita Datau. Event ini menjadi ajang berbagi praktik terbaik dalam promosi wisata gastronomi melalui kekuatan komunitas lokal.

Ubud sebagai destinasi wisata gastronomi yang sedang di promosikan, menjadi destinasi berstandar global dan menjadi topik yang dipaparkan oleh Vita. Hasilnya tidak sia-sia, para peserta antusias ingin mengetahui tentang Ubud.

“Mereka ingin tahu. Bagaimana Ubud sebagai sebuah destinasi gastronomi, memiliki ekosistem lengkap. Tetapi juga saling menguatkan antara manusia dan alam. Hal ini sesuai filosofi kehidupan Bali Tri Hita Karana. Bagian ini yang menjadi perhatian para partisipan yang hadir terutama para pakar pariwisata dan professor universitas dari negara negara yang maju dibidang gastronomi dan industri makanan serta restoran,” papar Vita, Rabu (8/5/2019).

Dijelaskan Vita, hal lain yang menjadi perhatian hadirin adalah usaha Indonesia dalam menangani isu plastik dan pengelolaan sisa makanan. Khususnya di Bali. Karena, Gubernur Bali dan Wali Kota Denpasar sudah mulai menerapkan pembatasan penggunaan tas plastik. Yang juga menarik perhatian adalah konsep hijau pada makanan-makanan sehat, serta memperkuat pembangunan yang berkelanjutan.

Vita yang juga pendiri Indonesia Gastronomi Network, mengatakan pentingnya Indonesia ekspose ke dunia.

“Kita ekspose ke dunia tentang kekuatan aset gastronomi kita melalui forum-forum Internasional. Sementara para pemilik destinasi, kita dorong untuk mengembangkan produknya serta memperkuat 3A (Akses, Amenitas dan Atraksi). Dan tentunya serius membenahi faktor penting dalam kuliner kebersihan dan kesehatan makanan yang disajikan, termasuk tempatnya. Hal ini bisa dilakukan dengan kerjasama lintas Kementerian dalam hal ini Kemenkes,” papar Vita.

Di tempat terpisah, Deputi Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata Dadang Rizki Ratman mengatakan, pembangunan destinasi berkelanjutan harus dilakukan melalui perencanaan yang matang oleh pemerintah daerah. Itu sebabnya Kemenpar mengirim tim yang tepat dan harus kembali membawa lesson learning untuk dibagikan keseluruh pimpinan daerah sebagai pemilik destinasi.

“Jika beberapa negara masih sibuk mencari potensi gastronomi di destinasinya, Indonesia dilimpahkan kekayaan budaya, keberagaman lokal produk, dan resep tradisional. Serta, tatacara makan yang menjadi daya tarik wisata gastronomi. Tinggal para CEO daerah yang menentukan. Apakah mereka mau menjadikan kuliner khususnya gastronomi menjadi atraksi unggulan,” terang Dadang.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menegaskan, Ubud menjadi prototipe sekaligus pilot project bagi pengembangan destinasi destinasi gastronomi Indonesia lainnya. Standar yang dipakai harus global, baik manajemennya maupun SDM nya. Dengan demikian Indonesia akan mampu bersaing merebut pasar wisatawan minta khusus ini.

“Kemenpar akan bekerja dengan destinasi yang memiliki pemimpin yang berkomitmen tinggi, agar hasilnya menjadi optimal. Dan Indonesia mampu menaikan kunjungan wisman secara konsisten salah satunya melalui wisata gastronomi,” ujar Menteri Arief.
(alf)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1397 seconds (0.1#10.140)