Festival Sahur Mempawah Perkuat Program Crossborder Kemenpar
A
A
A
MEMPAWAH - Kementerian Pariwisata tetap mengoptimalkan kunjungan wisatawan lintas batas negara di bulan Ramadhan. Berbagai strategi tetap dijalankan, seperti Festival Sahur Sahur ke-17. Event ini akan berlangsung di Mempawah, Kalimatan Barat, 17-18 Mei 2019.
Festival Sahur Sahur berisi lomba musik perkusi tanpa nada yang bersumber dari kearifan lokal Mempawah. Sejak lama masyarakat Mempawah terbiasa membangunkan sahur pada bulan Ramadhan dengan cara berkeliling sambil memainkan alat yang dipukul seperti kentongan bambu, jerigen, kaleng, dan lainnya. Untuk melestaraikan dan mengembangkannya, digelar parade lomba musik sahur tersebut.
Asisten Deputi (Asdep) Pengembangan Pemasaran I Regional II, Adella Raung, mengatakan, Festival Sahur Sahur Mempawah ini adalah satu-satunya di Kalimantan Barat. “Festival perkusi ini juga merupakan yang terbesar dilaksanakan setiap tahunnya di Kalimantan Barat,” ungkap Adella, Kamis (9/5/2019).
Lebih lanjut Adella mengatakan, setiap tahun Festival Sahur Sahur Mempawah selalu ramai dikunjungi masyarat. “Dengan adanya acara ini diharapkan makin banyak lagi orang yang datang, bukan hanya dari Kalimantan Barat, tapi juga dari daerah lain,” tukas Adella.
Sedangkan Kabid Pemasaran Area III Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar, Sapto Haryono menjelaskan, Kalimantan Barat punya tiga Pos Lintas Batas Negara (PLBN), posisinya berada Entikong, Aruk, dan Badau. “Dengan promosi pemasaran wisata yang gencar, diharapkan kunjungan wisatawan dari negara tetangga dapat meningkat,” ujar Sapto.
Menteri Pariwisata Arief Yahya, merespons postif gelaran Festival Sahur Sahur Mempawah. Menurutnya, gelaran ini bisa memperkuat program festival crossborder yang dilakukan Kemenpar, “Selain dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Mempawah. Diharapkan event ini juga mendorong peningkatan ekonomi masyarakat Mempawah,” ungkap Arief.
Galaherang Kreasindo yang dipercaya Pemerintah Kabupaten Mempawah menggelar acara ini, membatasi peserta hanya 200 grup. Dengan masing-masing grup terdiri dari 10 orang. Lomba dibagi dua kategori, dewasa dan pemula. Lomba perkusinya sendiri berlangsung malam hari. Pada 17 Mei 2019 merupakan babak penyisihan dan final pada 19 Mei 2019.
Daya tarik Festival Sahur Sahur Mempawah terdapat pada atraksi masing-masing grup ketika berjalan memainkan alat perkusi dan meneriakkan kalimat sahur. Lalu, diiringi pula syair sholawat dengan improvisasi masing-masing grup.
Festival Sahur Sahur berisi lomba musik perkusi tanpa nada yang bersumber dari kearifan lokal Mempawah. Sejak lama masyarakat Mempawah terbiasa membangunkan sahur pada bulan Ramadhan dengan cara berkeliling sambil memainkan alat yang dipukul seperti kentongan bambu, jerigen, kaleng, dan lainnya. Untuk melestaraikan dan mengembangkannya, digelar parade lomba musik sahur tersebut.
Asisten Deputi (Asdep) Pengembangan Pemasaran I Regional II, Adella Raung, mengatakan, Festival Sahur Sahur Mempawah ini adalah satu-satunya di Kalimantan Barat. “Festival perkusi ini juga merupakan yang terbesar dilaksanakan setiap tahunnya di Kalimantan Barat,” ungkap Adella, Kamis (9/5/2019).
Lebih lanjut Adella mengatakan, setiap tahun Festival Sahur Sahur Mempawah selalu ramai dikunjungi masyarat. “Dengan adanya acara ini diharapkan makin banyak lagi orang yang datang, bukan hanya dari Kalimantan Barat, tapi juga dari daerah lain,” tukas Adella.
Sedangkan Kabid Pemasaran Area III Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar, Sapto Haryono menjelaskan, Kalimantan Barat punya tiga Pos Lintas Batas Negara (PLBN), posisinya berada Entikong, Aruk, dan Badau. “Dengan promosi pemasaran wisata yang gencar, diharapkan kunjungan wisatawan dari negara tetangga dapat meningkat,” ujar Sapto.
Menteri Pariwisata Arief Yahya, merespons postif gelaran Festival Sahur Sahur Mempawah. Menurutnya, gelaran ini bisa memperkuat program festival crossborder yang dilakukan Kemenpar, “Selain dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Mempawah. Diharapkan event ini juga mendorong peningkatan ekonomi masyarakat Mempawah,” ungkap Arief.
Galaherang Kreasindo yang dipercaya Pemerintah Kabupaten Mempawah menggelar acara ini, membatasi peserta hanya 200 grup. Dengan masing-masing grup terdiri dari 10 orang. Lomba dibagi dua kategori, dewasa dan pemula. Lomba perkusinya sendiri berlangsung malam hari. Pada 17 Mei 2019 merupakan babak penyisihan dan final pada 19 Mei 2019.
Daya tarik Festival Sahur Sahur Mempawah terdapat pada atraksi masing-masing grup ketika berjalan memainkan alat perkusi dan meneriakkan kalimat sahur. Lalu, diiringi pula syair sholawat dengan improvisasi masing-masing grup.
(alf)