Kejuaraan Selancar Dunia di Bali Berdampak Positif bagi Pariwisata Indonesia

Selasa, 14 Mei 2019 - 14:22 WIB
Kejuaraan Selancar Dunia...
Kejuaraan Selancar Dunia di Bali Berdampak Positif bagi Pariwisata Indonesia
A A A
GIANYAR - Kejuaraan selancar dunia Corona Bali Protected resmi dimulai di Pantai Keramas, Kabupaten Gianyar, Bali, Senin (13/5/2019). Even yang masuk dalam Seri Dunia World Surf League (WSL), akan berlangsung hingga 25 Mei 2019. Sebagai sport tourism, diyakini berdampak positif bagi pariwisata di Tanah Air.

Corona Bali Pro sangat bergengsi. Karena, diikuti puluhan peselancar kelas dunia. Termasuk sang juara dunia WSL tahun 2018 asal Brazil, Gabriel Medina.

Ketua Tim Percepatan Wisata Bahari Kementerian Pariwisata Indroyono Soesilo mengatakan, jutaan pasang mata akan melihat seperti apa keindahan pantai dan ombak yang bagus di Gianyar.

“Tahun lalu 5 juta orang melihat kejuaraan ini streaming dari berbagai dunia. Dan tahun ini diperkirakan akan lebih. Lantaran, perhari ini saja sudah satu juta orang yang liat,” kata Indroyono.

Dijelaskannya, setiap kejuaraan dunia selalu disiarkan di website www.worldsurfleague.com atau bisa diunduh dengan aplikasi baik di android ataupun Ios WSL.
Kejuaraan Selancar Dunia di Bali Berdampak Positif bagi Pariwisata Indonesia

Indroyono juga mengungkapkan Kementerian Pariwisata sejak tahun 2017 mengembangkan potensi selancar di Tanah Air. Di tahun 2019 ini terdapat 10 turnamen Qualifying Series (QS) dan satu Champions Tour.

“Event berskala internasional ini mampu mengangkat citra Bali sebagai daerah tujuan wisata. Tahun ini merupakan yang ke-4, setelah event serupa tahun 2008, 2013 dan 2018,” ujarnya.

Ada tiga hal strategis terkait dukungan promosi Kemenpar di event ini, Lanjut Indroyono. Pertama, penggemar selancar adalah wisatawan mancanegara (wisman) yang kebanyakan berasal dari Australia.

“Para surfer itu spendingnya 80 dolar AS perhari dengan lama tinggalnya minimal satu minggu. Mereka datang dengan keluarga, tim, bahkan fans,” katanya.

Sedangkan Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata Ricky Fauziyani menambahkan, Corona Bali Pro akan semakin mengangkat nama Bali.

“Sebagai destinasi saja, Bali sudah diakui dunia. Apalagi saat ini, saat para peselancar dunia tampil di Seri Dunia WSL. Tentu akan menjadi daya tarik tersendiri,” katanya.

Pada kesempatan yang sama perwakilan WSL Indonesia, Tipi Jabrik menambahkan Pantai Keramas dipilih sebagai lokasi pertandingan WSL World Championship Tour 2019 karena ombak yang baik dengan ditunjang infrastruktur yang memadai sesuai persyaratan yang diminta panitia lomba.

"Ke depan, saya berharap seluruh komponen menjaga kelestarian pantai agar kondisi ombak bisa tetap baik untuk mendukung pelaksanaan kejuaraan selancar," ujarnya.

Di hari pertama even, kejutan besar terjadi. Sebab, atlet selancar ombak andalan Indonesia Rio Waida sukses mengalahkan sang juara dunia WSL tahun 2015 dan 2018 Gabriel Medina.

Padahal, Rio bisa tampil dalam even karena mendapatkan wildcard. Dalam penampilannya ini, Rio mempu mencatat poin 9.60. Sementara Medina mencatat poin 9.54.

Sedangkan Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, para peselancar sudah menjadikan Bali sebagai the second home. Dan hal ini terjadi karenasurfing. Mereka sudah familiar berselancar di ombak Kuta Bali.

“Market-nya sudah jelas, mereka sudah ke Bali. Sekarang tinggal diperkenalkan spot baru itu ke negaranya. Namun tentu saja kejuraan ini juga dimanfaatkan para peselancar Indonesia untuk mengukir prestasi,” kata Arief Yahya.
(akn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1072 seconds (0.1#10.140)