Millenial Tourism Corner Segera Hadir di Bandung
A
A
A
JAKARTA - Setelah sukses di Jakarta, Millennial Tourism Corner akan hadir di Bandung. Kegiatan bakal digelar di Upnormal Coffee Roster Cihampelas 96, Kamis (23/5/2019) mendatang. Menteri Pariwisata Arief Yahya dijadwalkan sebagai keynote speaker.
Ketua Tim Percepatan Pengembangan Millennial Tourism, Gabriella Patricia Mandolang mengatakan, Millennial Tourism Corner adalah sebuah program unggulan yang digagas timnya. Ini sebagai sarana pendorong minat generasi millennial dalam keterlibatan pada industri pariwisata.
“Kegiatan ini akan diselenggarakan di beberapa kota besar di Indonesia, dengan konsep Road and Talkshow. Nantinya akan mengangkat tema berbeda di setiap kota, berdasarkan potensi sektor pariwisata di daerah tersebut,” ujarnya, Kamis (16/5/2019).
Millennial Tourism Corner memiliki beberapa tujuan penting, antara lain mendukung upaya pemerintah dalam pemberdayaan SDM, dan menjadikan generasi millennial sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam mempromosikan pariwisata. Khususnya melalui media digital.
“Kemudian memberikan bekal knowledge kepada generasi muda dalam industri, ekosistem dan dunia pariwisata secara lebih luas. Memberikan wadah diskusi dan sarana bertukar pikiran lintas pelaku industri pariwisata, menumbuhkan minat keterlibatan generasi millennial dalam meningkatkan ekosistem pariwisata, dan memberikan rekomendasi untuk Kemenpar dalam mentreatment millennial tourism,” bebernya.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan, kemajuan teknologi informasi telah memberi dampak nyata bagi perkembangan pariwisata Indonesia. Ini juga memberi inspirasi pada generasi millenial untuk turut membantu program pemerintah melalui platform digital.
"Wisatawan millenial memiliki power karena mereka besar dan aktif di dunia maya. Tapi, kondisinya belum terlayani dengan baik. Inilah yang akan dilakukan Kemenpar. Yakni memfasilitasi kesediaan pariwisata terbaik bagi kaum milenial,” ungkapnya.
Menurutnya, zaman sekarang perilaku wisatawan sudah sangat digital. Selain itu, dominannya millennials travellers yang digandrungi oleh Generasi Millenial, atau biasa disebut Generasi Y.
“Sekitar 70% travellers melakukan ‘search dan share’ melalui platform digital. Sehingga, lebih dari 50% inbound travellers yang datang ke Indonesia adalah kaum milenial. Social Media itu sudah seperti kebutuhan mereka. Karena millenial ingin diakui (Esteem Needs),” jelasnya.
Diakui Menpar Arief, milenial adalah masa depan pariwisata Indonesia. “Who Wins the Future, Wins The Game," kata mantan Dirut Telkom tersebut. Sembari menambahkan bahwa ini adalah implementasi kebijakan Kementerian Pariwisata yang serba digital melalui Tourism 4.0.
Menpar Arief menegaskan, saat ini semua serba digital. Hingga akhirnya muncul istilah Tourism 4.0. Ini adalah pariwisata untuk milenial (millennial tourism). Tak bisa dipungkiri, seluruh aspek hidupnya sudah tergantung pada digital.
“Point saya, milenial menuntut adanya digital experience, dari setiap titik dalam consumer journey mereka," pungkasnya.
Ketua Tim Percepatan Pengembangan Millennial Tourism, Gabriella Patricia Mandolang mengatakan, Millennial Tourism Corner adalah sebuah program unggulan yang digagas timnya. Ini sebagai sarana pendorong minat generasi millennial dalam keterlibatan pada industri pariwisata.
“Kegiatan ini akan diselenggarakan di beberapa kota besar di Indonesia, dengan konsep Road and Talkshow. Nantinya akan mengangkat tema berbeda di setiap kota, berdasarkan potensi sektor pariwisata di daerah tersebut,” ujarnya, Kamis (16/5/2019).
Millennial Tourism Corner memiliki beberapa tujuan penting, antara lain mendukung upaya pemerintah dalam pemberdayaan SDM, dan menjadikan generasi millennial sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam mempromosikan pariwisata. Khususnya melalui media digital.
“Kemudian memberikan bekal knowledge kepada generasi muda dalam industri, ekosistem dan dunia pariwisata secara lebih luas. Memberikan wadah diskusi dan sarana bertukar pikiran lintas pelaku industri pariwisata, menumbuhkan minat keterlibatan generasi millennial dalam meningkatkan ekosistem pariwisata, dan memberikan rekomendasi untuk Kemenpar dalam mentreatment millennial tourism,” bebernya.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan, kemajuan teknologi informasi telah memberi dampak nyata bagi perkembangan pariwisata Indonesia. Ini juga memberi inspirasi pada generasi millenial untuk turut membantu program pemerintah melalui platform digital.
"Wisatawan millenial memiliki power karena mereka besar dan aktif di dunia maya. Tapi, kondisinya belum terlayani dengan baik. Inilah yang akan dilakukan Kemenpar. Yakni memfasilitasi kesediaan pariwisata terbaik bagi kaum milenial,” ungkapnya.
Menurutnya, zaman sekarang perilaku wisatawan sudah sangat digital. Selain itu, dominannya millennials travellers yang digandrungi oleh Generasi Millenial, atau biasa disebut Generasi Y.
“Sekitar 70% travellers melakukan ‘search dan share’ melalui platform digital. Sehingga, lebih dari 50% inbound travellers yang datang ke Indonesia adalah kaum milenial. Social Media itu sudah seperti kebutuhan mereka. Karena millenial ingin diakui (Esteem Needs),” jelasnya.
Diakui Menpar Arief, milenial adalah masa depan pariwisata Indonesia. “Who Wins the Future, Wins The Game," kata mantan Dirut Telkom tersebut. Sembari menambahkan bahwa ini adalah implementasi kebijakan Kementerian Pariwisata yang serba digital melalui Tourism 4.0.
Menpar Arief menegaskan, saat ini semua serba digital. Hingga akhirnya muncul istilah Tourism 4.0. Ini adalah pariwisata untuk milenial (millennial tourism). Tak bisa dipungkiri, seluruh aspek hidupnya sudah tergantung pada digital.
“Point saya, milenial menuntut adanya digital experience, dari setiap titik dalam consumer journey mereka," pungkasnya.
(akn)