Berburu Oleh-oleh di Pasar Cakranegara Lombok
A
A
A
LOMBOK - Pulang liburan tanpa membawa oleh-oleh layaknya sayuran tanpa tambahan garam. Sudah pasti siapa pun pasti menanti untuk mendapatkan buah tangan hasil kunjungan kita. Maka dari itu jika sedang berlibur ke Lombok, sempatkan diri mampir berbelanja cenderamata di pasar Cakranegara Lombok.
Pasar Cakranegara berada di Jalan Selaparang, Cakranegara, Kota Mataram, Nusa Tengggara Barat (NTB). Boleh dibilang pasar ini sangat terkenal dikalangan pelancong. Pasalnya pasar ini menyediakan berbagai pernak-pernik sampai kuliner yang terbilang lengkap. Harganya pun dijamin sangat murah dan bakal bikin wisatawan kalap, berbelanja di pasar ini.
"Pasar Cakranegara memang dari dulu sudah menjadi salah satu daya tarik tersendiri untuk para Wisatawan. Di lokasi ini juga kita bisa melihat bagaimana kegiatan sehari-hari para penduduk setempat khususnya warga Mataram," ujar Kadispar NTB Lalu M Faozal, Senin (20/5/2019).
Terdiri dari dua lantai, pasar ini buka sedari pagi hingga sore hari. Untuk toko oleh-oleh sendiri mulai buka sejak pukul 08.00 WITA. Mereka menjual hampir seluruh oleh-oleh yang diburu wisatawan. Dari mulai dompet, tas, kaos Lombok, mutiara, pernak-pernik, terasi Lombok, telur asin, songket, dan lain-lain. Semua harga di sini terbilang seperti harga grosir, itulah sebab mengapa banyak tamu yang kalap jika masuk ke pasar ini.
Tas kecil misalnya dijual dengan harga Rp10 ribu saja. Atau kain songket yang dijual dengan harga mulai Rp100 ribu hingga Rp350 ribu. Kaos Lombok dapat dibeli dengan harga Rp20 ribu hinggaRp30 ribu per pasang, tergantung dari banyaknya kita membeli.
Meski harganya dijamin lebih murah, namun itu juga bukanlah patokan. Wisatawan bahkan bisa mendapatkan harga lebih rendah lagi jika pandai menawar. Jadi menawar barang yang akan dibeli adalah wajib hukumnya.
"Nah untuk wisatawan makanya jangan ragu berwisata ke Lombok. Bukan saja destinasinya keren-keren. Tempat mencari oleh-oleh pun sangat mudah di Lombok. Apalagi yang saat ini menghadiri Pesona Khazanah Ramadhan (PKR) 2019. Jangan lupa berburu oleh-oleh untuk dibawa pulang," kata Ketua Pelaksana Calendar of Event (CoE) 2019 Kemenpar Esthy Reko Astuti.
Terpisah Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani mengakui jika Lombok menawarkan paket super lengkap bagi wisatawan. Dari mulai destinasi, kuliner hingga atraksi, Lombok begitu mempesona. Tak pelak wisatawan pun semakin senang berwisata ke Lombok.
"Berburu oleh-oleh itu sudah menjadi tradisi bagi wisatawan. Dan jika berwisata ke Lombok, wisatawan pasti tidak kesulitan. Pilihannya banyak, harganya pun murah-murah," ujar Ricky yang diamini Kabid Pemasaran Area II Regional III di Deputi Bidang Pemasaran I, Hendri Noviardi.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan Kemenpar terus mendorong sektor pariwisata Lombok kembali ke masa kejayaaannya. Karena tak dapat dipungkiri pariwisata membawa banyak manfaat bagi perekonomian masyarakat. Terlebih lagi UMKM yang merupakan sektor perekonomian yang datang langsung dari masyarakat.
"Pariwisata itu hanya covernya saja. Ingat, setiap potensi pergerakan orang dalam jumlah masif akan menggerakkan ekonomi. Karena, pergerakan orang sama dengan pergerakan bisnis. Setiap pergerakan orang akan menciptakan pergerakan ekonomi, pergerakan barang dan jasa. Bukan saja pariwisata yang bergerak tetapi juga sektor lainnya," paparnya.
Pasar Cakranegara berada di Jalan Selaparang, Cakranegara, Kota Mataram, Nusa Tengggara Barat (NTB). Boleh dibilang pasar ini sangat terkenal dikalangan pelancong. Pasalnya pasar ini menyediakan berbagai pernak-pernik sampai kuliner yang terbilang lengkap. Harganya pun dijamin sangat murah dan bakal bikin wisatawan kalap, berbelanja di pasar ini.
"Pasar Cakranegara memang dari dulu sudah menjadi salah satu daya tarik tersendiri untuk para Wisatawan. Di lokasi ini juga kita bisa melihat bagaimana kegiatan sehari-hari para penduduk setempat khususnya warga Mataram," ujar Kadispar NTB Lalu M Faozal, Senin (20/5/2019).
Terdiri dari dua lantai, pasar ini buka sedari pagi hingga sore hari. Untuk toko oleh-oleh sendiri mulai buka sejak pukul 08.00 WITA. Mereka menjual hampir seluruh oleh-oleh yang diburu wisatawan. Dari mulai dompet, tas, kaos Lombok, mutiara, pernak-pernik, terasi Lombok, telur asin, songket, dan lain-lain. Semua harga di sini terbilang seperti harga grosir, itulah sebab mengapa banyak tamu yang kalap jika masuk ke pasar ini.
Tas kecil misalnya dijual dengan harga Rp10 ribu saja. Atau kain songket yang dijual dengan harga mulai Rp100 ribu hingga Rp350 ribu. Kaos Lombok dapat dibeli dengan harga Rp20 ribu hinggaRp30 ribu per pasang, tergantung dari banyaknya kita membeli.
Meski harganya dijamin lebih murah, namun itu juga bukanlah patokan. Wisatawan bahkan bisa mendapatkan harga lebih rendah lagi jika pandai menawar. Jadi menawar barang yang akan dibeli adalah wajib hukumnya.
"Nah untuk wisatawan makanya jangan ragu berwisata ke Lombok. Bukan saja destinasinya keren-keren. Tempat mencari oleh-oleh pun sangat mudah di Lombok. Apalagi yang saat ini menghadiri Pesona Khazanah Ramadhan (PKR) 2019. Jangan lupa berburu oleh-oleh untuk dibawa pulang," kata Ketua Pelaksana Calendar of Event (CoE) 2019 Kemenpar Esthy Reko Astuti.
Terpisah Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani mengakui jika Lombok menawarkan paket super lengkap bagi wisatawan. Dari mulai destinasi, kuliner hingga atraksi, Lombok begitu mempesona. Tak pelak wisatawan pun semakin senang berwisata ke Lombok.
"Berburu oleh-oleh itu sudah menjadi tradisi bagi wisatawan. Dan jika berwisata ke Lombok, wisatawan pasti tidak kesulitan. Pilihannya banyak, harganya pun murah-murah," ujar Ricky yang diamini Kabid Pemasaran Area II Regional III di Deputi Bidang Pemasaran I, Hendri Noviardi.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan Kemenpar terus mendorong sektor pariwisata Lombok kembali ke masa kejayaaannya. Karena tak dapat dipungkiri pariwisata membawa banyak manfaat bagi perekonomian masyarakat. Terlebih lagi UMKM yang merupakan sektor perekonomian yang datang langsung dari masyarakat.
"Pariwisata itu hanya covernya saja. Ingat, setiap potensi pergerakan orang dalam jumlah masif akan menggerakkan ekonomi. Karena, pergerakan orang sama dengan pergerakan bisnis. Setiap pergerakan orang akan menciptakan pergerakan ekonomi, pergerakan barang dan jasa. Bukan saja pariwisata yang bergerak tetapi juga sektor lainnya," paparnya.
(akn)