Demi Level Dunia, Produser Musik Elektronik Indonesia Bersaing di ICE 2019

Jum'at, 14 Juni 2019 - 15:03 WIB
Demi Level Dunia, Produser...
Demi Level Dunia, Produser Musik Elektronik Indonesia Bersaing di ICE 2019
A A A
JAKARTA - Sekitar 200 produser musik elektronik Indonesia, baik yang amatir maupun professional bersaing untuk melebarkan sayap mereka ke panggung musik dunia lewat Electronic Music Producer Contest (EMPC), program dalam rangkaian International Clubbing Experience (ICE) 2019 yang diselenggarakan Iceperience.id.

Pemenang EMPC akan mendapatkan kesempatan berkolaborasi dengan Sean Miyashiro, Founder dari 88 Rising, perusahaan mass media yang bermarkas di New York, Amerika Serikat. Hal ini selaras dengan komitmen ICEPERIENCE.ID yang ingin membentuk ekosistem musik elektronik Tanah Air lebih berkualitas sehingga talent –talent lokal bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan diperhitungkan di level Internasional.

Perwakilan ICEPERIENCE.ID, Diopsaputra, menuturkan pemilihan Sean Miyashiro sebagai kolaborator dari 88 Rising tak lepas dari rekam jejak 88 Rising yang sekarang ini sedang naik daun sebagai label dunia yang menelurkan penyanyi bertaraf internasional, seperti Rich Brian, NIKI, Joji, dan Higher Brothers.

“Sehingga diharapkan bisa menjadi motivasi untuk produser musik Indonesia supaya bisa berkiprah di panggung Internasional,” ucap Diopsaputra.

Di satu sisi, kolaborasi dengan Sean Miyashiro dari 88 Rising dipastikan akan meningkatkan popularitas, kualitas dan kapasitas bermusik pemenang EMPC. Sejak pendaftaran dibuka pada 15 Mei 2019, tak kurang 200 peserta mendaftarkan diri dan mengirimkan hasil karya mereka melalui website www.iceperience.id.

“Animo para peracik musik digital ini terlihat sangat tinggi. Untuk itu, kami akan menampung sebanyak-banyaknya peserta dengan harapan EMPC semakin kompetitif dan berkualitas dalam melahirkan sang juara,” tambah panitia pelaksana EMPC, DJ Miko dan DJ Osvaldo Nugroho.

Pendaftaran masih terbuka hingga 30 Juni 2019 dan seluruh karya yang masuk akan diseleksi para dewan juri, terdiri dari DJ Winky Wiryawan, Riri Mestica, DJ Sumantri, Eka Gustiwana, DJ Haji, Fajar Juliawan, Lawrence Philip (SAE Institute Jakarta), serta Sean Miyashiro.

DJ Sumantri sedikit memberi ‘contekan’ bagi para peserta agar karya mereka bisa lolos seleksi. Pertama, dari sisi musikalitas dan kedua adalah attitude.

“Peserta yang pasti mencuri perhatian juri adalah yang memiliki inovasi besar dari sisi musiknya, terutama yang bisa memadukan musik lintas genre dan bisa mengeksplorasi musiknya lebih dalam lagi,” terang DJ Sumantri.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0195 seconds (0.1#10.140)