Mengenal Pasar Sukawati, Destinasi Belanja yang Dikunjungi Presiden Jokowi
A
A
A
DENPASAR - Presiden Joko Widodo mengawali kunjungannya di Bali dengan mendatangi Pasar Sukawati. Ini membuat pamor destinasi belanja di Pulau Dewata itu semakin meningkat. Lantas seperti apa Pasar Sukawati?
Pasar Sukawati dikenal sebagai jadi destinasi belanja top di Pulau Dewata. Destinasi ini menawarkan beragam produk unik. Ada kerajinan tangan dan fashion. Wisatawan juga kerap berburu kuliner di tempat itu.
Kawasan Sukawati memiliki dua pasar. Selain spot yang dikunjungi Presiden Jokowi, ada juga Pasar Seni Desa Adat Guwang. Lokasinya berada di Desa Celuk, Banjar Cemenggaon, Sukawati. Di area ini, wisatawan akan dimanjakan dengan beragam jenis fashion, aksesori, hingga benda karya seni. Untuk produk seni seperti, tas, hiasan gantung, miniatur moda transportasi, juga lukisan.
“Produk di sini lengkap. Semuanya dibuat di Bali. Untuk ukiran kayu dan perak bahkan ada sentranya di dekat pasar ini. Ada home industry yang mengerjakan. Dengan harga murah dan barang bagus, pasar ini ramai. Pengunjungnya banyak, apalagi ada Pekan Kesenian Bali. Selalu ada pengunjung event itu ke sini,” kata Pedagang Blok A Pasar Seni Desa Adat Guwang Komang Novi, Jumat (14/6/2019).
Pada awalnya, Pasar Seni Guwang dihadirkan untuk memecah kepadatan di Pasar Sukawati. Juga memberikan rasa nyaman kepada wisatawan. Pasar Seni Guwang diresmikan 27 November 2001. Namun, berfungsi penuh setahun berikutnya. Posisinya strategis karena dekat Desa Celuk, Ubud, juga pusat Kota Denpasar. Celuk adalah desa penghasil kerajinan perak.
“Sukawati memberikan banyak pilihan bagi pengunjung Pesta Kesenian Bali. Kawasan ini menjadi spot menarik bagi wisatawan yang ingin mencari oleh-oleh. Sebelum wisatawan kembali ke asalnya, biasanya selalu menyempatkan diri berkunjung ke sini. Saat lewat di kawasan ini, mereka juga mampir,” terang Ketua Tim Pelaksana CoE Esthy Reko Astuty.
Pasar Seni Guwang ditopang oleh sekitar 800 pedagang. Destinasi ini menjadi rujukan wisatawan yang ingin menikmati wisata belanja dan kuliner. Selain wisnus, destinasi ini dipenuhi oleh wisman. Beberapa berasal Malaysia, Singapura, Tiongkok, Amerika Serikat, juga lainnya. Dari banyak negara, pergerakan pengunjung asal Tiongkok yang dominan.
“Pergerakan wisman di Bali memang positif. Pergerakan wisatawan asal Tiongkok sangat bagus. Adanya arus wisman tentu menjadi berkah ekonomi. Perputaran uang lebih cepat di sana dan transaksinya tentu menjanjikan,” jelas Esthy lagi.
Menggunakan akses udara, pergerakan wisman mencapai 1,86 juta orang di rentang Januari-April 2019. Dari jumlah tersebut, pergerakan wisatawan Tiongkok dominan 430.060 orang. Jumlah wisatawan Australia yang berkunjung tidak kalah besar. Jumlahnya sekitar 344.223. Pergerakan besar juga ditunjukan wisatawan India dengan angka 112.879 orang.
“Saat berada di Pesta Kesenian Bali, silakan berkunjung ke Sukawati. Ada produk unik dan menarik yang ditawarkan Pasar Seni Guwang. Yang jelas, kami optimistis pergerakan wisatawan dan inkam dari pedagang di sana akan optimal sepanjang event,” tegas Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, berharap, kawasan Sukawati masuk dalam paket wisata dari TA/TO. “Kawasan Sukawati punya potensi besar. Experience beragam. TA/TO harus memasukan spot ini dalam paket yang ditawarkan. Tujuannya, agar sebaran transaksi lebih merata,” tutup Arief.
Pasar Sukawati dikenal sebagai jadi destinasi belanja top di Pulau Dewata. Destinasi ini menawarkan beragam produk unik. Ada kerajinan tangan dan fashion. Wisatawan juga kerap berburu kuliner di tempat itu.
Kawasan Sukawati memiliki dua pasar. Selain spot yang dikunjungi Presiden Jokowi, ada juga Pasar Seni Desa Adat Guwang. Lokasinya berada di Desa Celuk, Banjar Cemenggaon, Sukawati. Di area ini, wisatawan akan dimanjakan dengan beragam jenis fashion, aksesori, hingga benda karya seni. Untuk produk seni seperti, tas, hiasan gantung, miniatur moda transportasi, juga lukisan.
“Produk di sini lengkap. Semuanya dibuat di Bali. Untuk ukiran kayu dan perak bahkan ada sentranya di dekat pasar ini. Ada home industry yang mengerjakan. Dengan harga murah dan barang bagus, pasar ini ramai. Pengunjungnya banyak, apalagi ada Pekan Kesenian Bali. Selalu ada pengunjung event itu ke sini,” kata Pedagang Blok A Pasar Seni Desa Adat Guwang Komang Novi, Jumat (14/6/2019).
Pada awalnya, Pasar Seni Guwang dihadirkan untuk memecah kepadatan di Pasar Sukawati. Juga memberikan rasa nyaman kepada wisatawan. Pasar Seni Guwang diresmikan 27 November 2001. Namun, berfungsi penuh setahun berikutnya. Posisinya strategis karena dekat Desa Celuk, Ubud, juga pusat Kota Denpasar. Celuk adalah desa penghasil kerajinan perak.
“Sukawati memberikan banyak pilihan bagi pengunjung Pesta Kesenian Bali. Kawasan ini menjadi spot menarik bagi wisatawan yang ingin mencari oleh-oleh. Sebelum wisatawan kembali ke asalnya, biasanya selalu menyempatkan diri berkunjung ke sini. Saat lewat di kawasan ini, mereka juga mampir,” terang Ketua Tim Pelaksana CoE Esthy Reko Astuty.
Pasar Seni Guwang ditopang oleh sekitar 800 pedagang. Destinasi ini menjadi rujukan wisatawan yang ingin menikmati wisata belanja dan kuliner. Selain wisnus, destinasi ini dipenuhi oleh wisman. Beberapa berasal Malaysia, Singapura, Tiongkok, Amerika Serikat, juga lainnya. Dari banyak negara, pergerakan pengunjung asal Tiongkok yang dominan.
“Pergerakan wisman di Bali memang positif. Pergerakan wisatawan asal Tiongkok sangat bagus. Adanya arus wisman tentu menjadi berkah ekonomi. Perputaran uang lebih cepat di sana dan transaksinya tentu menjanjikan,” jelas Esthy lagi.
Menggunakan akses udara, pergerakan wisman mencapai 1,86 juta orang di rentang Januari-April 2019. Dari jumlah tersebut, pergerakan wisatawan Tiongkok dominan 430.060 orang. Jumlah wisatawan Australia yang berkunjung tidak kalah besar. Jumlahnya sekitar 344.223. Pergerakan besar juga ditunjukan wisatawan India dengan angka 112.879 orang.
“Saat berada di Pesta Kesenian Bali, silakan berkunjung ke Sukawati. Ada produk unik dan menarik yang ditawarkan Pasar Seni Guwang. Yang jelas, kami optimistis pergerakan wisatawan dan inkam dari pedagang di sana akan optimal sepanjang event,” tegas Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional III Kemenpar Muh. Ricky Fauziyani.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, berharap, kawasan Sukawati masuk dalam paket wisata dari TA/TO. “Kawasan Sukawati punya potensi besar. Experience beragam. TA/TO harus memasukan spot ini dalam paket yang ditawarkan. Tujuannya, agar sebaran transaksi lebih merata,” tutup Arief.
(alf)