Cerita Unik Para Peserta Audisi Indonesian Idol di Yogyakarta

YOGYAKARTA - Banyak cerita unik yang dilakukan peserta Audisi Indonesia Idol Season X di Kota Yogyakarta. Mereka berbuat apa saja demi bisa menyalurkan bakat bernyanyi.Seperti yang dilakukan Almasyah Kuwalani, 16, warga Jepara, Jawa Tengah. Dia rela berangkat dari rumahnya dengan naik travel. Sayang tiga kali ikut dalam audisi, Yuri tidak pernah diberi kesempatan maju ke babak selanjutnya. Dia pun kecewa karena harus pulang cepat

“Saya datang dari Jepara untuk ikut audisi. Kemarin naik travel,” kata dia.

Cerita Yuri ini berbeda dengan Alma. Dua hari berada di Yogyakarta, Alma, terpaksa nebeng tidur di tempat temannya. Uniknya teman ini baru dikenalnya dalam perjalanan dari Jepara ke Yogyakarta yang duduk sebangku dan bersebelahan.

“Dia kuliah di sini, dan semalem saya numpang tidur di kostnya,” urainya.

Sementara Veny De Han, 19, asal Kupang, Nusa Tenggara Timur, ikut audisi karena dorongan dari rekan-rekannya, yang melihat dia memiliki karakter suara yang khas yang cukup unik. Apalagi di Indonesia Idol, ada juga wakil asal Kupang yang lolos ke final.

“Banyak teman-teman yang mendorong saya ikut audisi ini, dan semoga nanti bisa lolos,” kata mahasiswa Komunikasi UAJY ini.

Dukungan teman-temannya tidak hanya sebatas support untuk maju. Namun, banyak yang menemani dalam berlatih. Bahkan untuk mendukung penampilan, ada yang meminjamkan baju.

“Baju ini dipinjemi temen, karena fashion dan penampilan juga dinilai,” kat dia.

Berbeda denga Yupi Asrori, warga Cangkringan, Sleman. Dia tampil dengan menggunakan pakaian Jawa, lengkap dengan surjan dan blangkon. Diapun membawa gitar untuk mendukung performance di depan juri.

“Saya sekalian ingin mengenalkan budaya,” kata dia.

Yupi juga melakukan persiapan jauh-jauh hari. Salah satunya dengan memperbanyak berlatih bernyanyi dan memainkan instrumen musik. Bahkan kecanggihan informasi teknologi dia manfaatkan untuk bernyanyi demi menyalurkan bakat dalam bernyanyi.