Julia Carin Ungkapkan Caranya Menulis Lagu
A
A
A
BANYAK orang dibuat penasaran soal bagaimana Julia Michaels menciptakan atau menulis lagu.
Julia juga disebut-sebut jago dalam membuat lagu bertema cinta dan perpisahan. Benarkah demikian? “Aku pikir caraku terhubung dengan orang lain adalah dengan bersikap jujur dan terbuka,” ujarnya, seperti dikutip Elite Daily.
Salah satu teknik menulis lagu yang digunakan Julia adalah bagaimana ia harus “masuk ke dalam” kepala orang lain agar sepenuhnya memahami apa yang mereka alami dan menyempurnakan emosi mereka dalam bentuk musik.
Misalnya untuk lagu Sorryyang dibawakan Justin Bieber atau Soberyang dinyanyikan Selena Gomez. Bisakah Anda bayangkan bagaimana membuat Justin Bieber membuka diri dan berbicara tentang hubungannya dengan Anda? Atau, mengobrol dengan Selena Gomez tentang perpisahan yang sulit? “Aku hanya ‘masuk’ dan kami mulai bicara.
Terkadang orang lain mau terbuka pada kita, kadang-kadang juga tidak. Kita harus bisa menariknya keluar. Kebanyakan memang hanya berupa percakapan dan kemukakanlah sebagaimana adanya,” ungkap Julia, tentang proses dia berkolaborasi dengan penyanyi lain demi menciptakan musik yang autentik dan bermakna.
Untuk mulai membuat lagu, Julia biasanya melakukan “ritual” duduk di studio bersama penyanyi yang bersangkutan, lalu membicarakan beberapa topik yang bersifat pribadi dan intim. Semua itu dilakukan demi lagu yang akan dibuatnya.
“Ketika ingin menulis lagu bersama orang lain, aku cenderung menempatkan diriku di dalamnya sedikit saja. Jadi, itu hanya semacam perpaduan perspektif,” ujarnya. Julia mengatakan, prosesnya dalam menulis lagu telah berubah menjadi lebih “internal”.
Dia juga mengaku, paling mudah mengekspresikan pikiran dan perasaannya saat menulis seorang diri. Kendati demikian, Julia tetap suka berkolaborasi dengan penyanyi lain. Dia mencoba berhubungan dengan para artis yang bekerja sama dengannya agar tercipta saling pengertian dan saling menghormati.
“Aku melihat bahwa semakin autentik diri Anda, maka semakin banyak pula orang yang akan memahami Anda ataupun sebaliknya, Anda memahami mereka. Aku pikir itulah caraku agar bisa terhubung dengan orang lain,” bebernya.
Dikutip dari GQ, ketika menulis lagu, Julia tidak berpikir tentang apa pun. Setelah lagu jadi, barulah ia berpikir panjang tentang siapa yang diinginkannya dan cocok membawakan karya tersebut.
Di sisi lain, Julia juga mengatakan, sebagai seniman, ia mudah mengalami stagnansi dalam menulis lirik ataupun proses kreatif. Dari sinilah Julia merasa harus terus menggali ide dan bereksplorasi. Termasuk menggali pengalaman yang dirasakan oleh diri sendiri.
Seperti ketika ia mendapat inspirasi menulis lagu setelah melihat mantan kekasih lewat di depannya. Seketika itu pula semua kenangan bermunculan. Keesokan harinya, Julia sukses menulis lagu berjudul What a Time.
Seperti diketahui, Julia baru saja berpisah dari kekasihnya, Lauv. Dilansir oleh People, Julia mengatakan bahwa menjalin sebuah hubungan yang diperhatikan banyak orang tidaklah mudah. (Susi Susanti)
Julia juga disebut-sebut jago dalam membuat lagu bertema cinta dan perpisahan. Benarkah demikian? “Aku pikir caraku terhubung dengan orang lain adalah dengan bersikap jujur dan terbuka,” ujarnya, seperti dikutip Elite Daily.
Salah satu teknik menulis lagu yang digunakan Julia adalah bagaimana ia harus “masuk ke dalam” kepala orang lain agar sepenuhnya memahami apa yang mereka alami dan menyempurnakan emosi mereka dalam bentuk musik.
Misalnya untuk lagu Sorryyang dibawakan Justin Bieber atau Soberyang dinyanyikan Selena Gomez. Bisakah Anda bayangkan bagaimana membuat Justin Bieber membuka diri dan berbicara tentang hubungannya dengan Anda? Atau, mengobrol dengan Selena Gomez tentang perpisahan yang sulit? “Aku hanya ‘masuk’ dan kami mulai bicara.
Terkadang orang lain mau terbuka pada kita, kadang-kadang juga tidak. Kita harus bisa menariknya keluar. Kebanyakan memang hanya berupa percakapan dan kemukakanlah sebagaimana adanya,” ungkap Julia, tentang proses dia berkolaborasi dengan penyanyi lain demi menciptakan musik yang autentik dan bermakna.
Untuk mulai membuat lagu, Julia biasanya melakukan “ritual” duduk di studio bersama penyanyi yang bersangkutan, lalu membicarakan beberapa topik yang bersifat pribadi dan intim. Semua itu dilakukan demi lagu yang akan dibuatnya.
“Ketika ingin menulis lagu bersama orang lain, aku cenderung menempatkan diriku di dalamnya sedikit saja. Jadi, itu hanya semacam perpaduan perspektif,” ujarnya. Julia mengatakan, prosesnya dalam menulis lagu telah berubah menjadi lebih “internal”.
Dia juga mengaku, paling mudah mengekspresikan pikiran dan perasaannya saat menulis seorang diri. Kendati demikian, Julia tetap suka berkolaborasi dengan penyanyi lain. Dia mencoba berhubungan dengan para artis yang bekerja sama dengannya agar tercipta saling pengertian dan saling menghormati.
“Aku melihat bahwa semakin autentik diri Anda, maka semakin banyak pula orang yang akan memahami Anda ataupun sebaliknya, Anda memahami mereka. Aku pikir itulah caraku agar bisa terhubung dengan orang lain,” bebernya.
Dikutip dari GQ, ketika menulis lagu, Julia tidak berpikir tentang apa pun. Setelah lagu jadi, barulah ia berpikir panjang tentang siapa yang diinginkannya dan cocok membawakan karya tersebut.
Di sisi lain, Julia juga mengatakan, sebagai seniman, ia mudah mengalami stagnansi dalam menulis lirik ataupun proses kreatif. Dari sinilah Julia merasa harus terus menggali ide dan bereksplorasi. Termasuk menggali pengalaman yang dirasakan oleh diri sendiri.
Seperti ketika ia mendapat inspirasi menulis lagu setelah melihat mantan kekasih lewat di depannya. Seketika itu pula semua kenangan bermunculan. Keesokan harinya, Julia sukses menulis lagu berjudul What a Time.
Seperti diketahui, Julia baru saja berpisah dari kekasihnya, Lauv. Dilansir oleh People, Julia mengatakan bahwa menjalin sebuah hubungan yang diperhatikan banyak orang tidaklah mudah. (Susi Susanti)
(nfl)