Wujudkan Proyek Impian Melalui Go Ahead Challenge 2019
A
A
A
JAKARTA - Kompetisi Go Ahead Challenge kembali hadir di tahun. Dalam gelaran tahun kelimanya, Go Ahead Challenge mengusung tema Biar Tapi Jadi Bukti. Kali ini, ajang yang menampilkan kreativitas tersebut melibatkan sembilan finalis untuk mengikuti Creative Academy yang berlangsung pada 22-27 Juli 2019.
Salah satu mentor dalam Go Ahead Challenge Creative Academy, Rektivianto Yoewono saat ditemui di Artotel Thamrin, Jakarta, Rabu (24/7), mengungkapkan bahwa terdapat sesi diskusi dan mentoring ide, konsep karya serta rangkaian kegiatan lainnya bersama para finalis.
"Selama satu minggu penuh para finalis dari passion field musik, visual art, dan video/fotografi, akan menggali inspirasi dari kami para mentor dan pelaku kreatif profesional lain yang terlibat di Go Ahead Challenge Creative Academy," kata Rekti, yang merupakan vokalis band THE S.I.G.I.T, kepada SINDO.
"Saya dan delapan mentor lainnya juga pemateri tamu lain terjun langsung untuk menyampaikan workshop, challenge serta mentoring agar para finalis dapat menjawab keraguan mereka dalam berkarya dan mengubah tapi jadi bukti," tambahnya.
Selain Rekti, mentor lain yang terlibat dalam program Go Ahead Challenge Creative Academy, antara lain Jason Ranti (musik), Gerald Situmorang (musik), Rekti Yoewono (musik), Anggun Priambodo (video/fotografi), Alain Goenawan (video/fotografi), Fanfani (video/fotografi), Sarkodit (visual art), Fluxcup (visual art), dan Muchlis Fahri "Muklay" (visual art).
Di samping para mentor, Go Ahead Challenge juga melibatkan para kurator yang berperan dalam proses seleksi ide dan karya di antaranya Widi Puradiredja (musik), Lucky Kuswandi (video/fotografi), dan Naufal Abshar (visual art).
Salah satu finalis dari bidang fotografi yang berasal dari Ternate, Maluku, Matt Bachdar mengaku senang bisa menjadi bagian dari GAC ini. Awalnya sempat ada keraguan akan kompetisi seperti ini, namun setelah melewati proses berhari-hari dia baru menyadari manfaat yang bisa diserap kelak setelah lulus melewati program ini.
"Lolos sebagai finalis GAC menjadi sebuah kebanggaan sekaligus tantangan bagi saya. Karena kami diminta untuk berkolaborasi dengan finalis lain yang seharusnya menjadi pesaing kami. Di sini, ego kami dihilangkan dan wawasan kami semakin terbuka sehingga kata 'tapi' yang selama ini merupakan keraguan dalam berkarya dapat diubah menjadi sebuah bukti yaitu karya bersama," ujar Matt Bachdar.
Setelah berakhirnya program intensif Go Ahead Challenge Creative Academy, para finalis yang berasal dari barat hingga timur Indonesia itu akan kembali ke kota masing-masing dan menyelesaikan karya kolaborasi selama satu bulan untuk dipamerkan di gelaran Soundrenaline 2019. Usai pameran kolaborasi tersebut, para kurator dan mentor GAC akan mengambil satu pemenang terbaik dari bidang musik, visual art, dan video/fotografi.
Nantinya para pemenang akan meraih kesempatan dan pengalaman langsung terjun di industri kreatif profesional di antaranya terlibat dalam proyek kolaborasi dan eksplorasi karya video/fotografi di New York bersama Lucky Kuswandi, karya visual art di Venice bersama Naufal Abshar, lalu kesempatan unjuk karya musik di Korea Selatan bersama Widi Puradiredja.
Tak hanya sampai di situ, sekembali ke Tanah Air para pemenang pun akan mendapatkan aspirational reward sebagai ruang untuk mewujudkan proyek impian mereka masing-masing.
Salah satu mentor dalam Go Ahead Challenge Creative Academy, Rektivianto Yoewono saat ditemui di Artotel Thamrin, Jakarta, Rabu (24/7), mengungkapkan bahwa terdapat sesi diskusi dan mentoring ide, konsep karya serta rangkaian kegiatan lainnya bersama para finalis.
"Selama satu minggu penuh para finalis dari passion field musik, visual art, dan video/fotografi, akan menggali inspirasi dari kami para mentor dan pelaku kreatif profesional lain yang terlibat di Go Ahead Challenge Creative Academy," kata Rekti, yang merupakan vokalis band THE S.I.G.I.T, kepada SINDO.
"Saya dan delapan mentor lainnya juga pemateri tamu lain terjun langsung untuk menyampaikan workshop, challenge serta mentoring agar para finalis dapat menjawab keraguan mereka dalam berkarya dan mengubah tapi jadi bukti," tambahnya.
Selain Rekti, mentor lain yang terlibat dalam program Go Ahead Challenge Creative Academy, antara lain Jason Ranti (musik), Gerald Situmorang (musik), Rekti Yoewono (musik), Anggun Priambodo (video/fotografi), Alain Goenawan (video/fotografi), Fanfani (video/fotografi), Sarkodit (visual art), Fluxcup (visual art), dan Muchlis Fahri "Muklay" (visual art).
Di samping para mentor, Go Ahead Challenge juga melibatkan para kurator yang berperan dalam proses seleksi ide dan karya di antaranya Widi Puradiredja (musik), Lucky Kuswandi (video/fotografi), dan Naufal Abshar (visual art).
Salah satu finalis dari bidang fotografi yang berasal dari Ternate, Maluku, Matt Bachdar mengaku senang bisa menjadi bagian dari GAC ini. Awalnya sempat ada keraguan akan kompetisi seperti ini, namun setelah melewati proses berhari-hari dia baru menyadari manfaat yang bisa diserap kelak setelah lulus melewati program ini.
"Lolos sebagai finalis GAC menjadi sebuah kebanggaan sekaligus tantangan bagi saya. Karena kami diminta untuk berkolaborasi dengan finalis lain yang seharusnya menjadi pesaing kami. Di sini, ego kami dihilangkan dan wawasan kami semakin terbuka sehingga kata 'tapi' yang selama ini merupakan keraguan dalam berkarya dapat diubah menjadi sebuah bukti yaitu karya bersama," ujar Matt Bachdar.
Setelah berakhirnya program intensif Go Ahead Challenge Creative Academy, para finalis yang berasal dari barat hingga timur Indonesia itu akan kembali ke kota masing-masing dan menyelesaikan karya kolaborasi selama satu bulan untuk dipamerkan di gelaran Soundrenaline 2019. Usai pameran kolaborasi tersebut, para kurator dan mentor GAC akan mengambil satu pemenang terbaik dari bidang musik, visual art, dan video/fotografi.
Nantinya para pemenang akan meraih kesempatan dan pengalaman langsung terjun di industri kreatif profesional di antaranya terlibat dalam proyek kolaborasi dan eksplorasi karya video/fotografi di New York bersama Lucky Kuswandi, karya visual art di Venice bersama Naufal Abshar, lalu kesempatan unjuk karya musik di Korea Selatan bersama Widi Puradiredja.
Tak hanya sampai di situ, sekembali ke Tanah Air para pemenang pun akan mendapatkan aspirational reward sebagai ruang untuk mewujudkan proyek impian mereka masing-masing.
(nug)