Joker Versi Joaquin Phoenix Bakal Bikin Orang Marah
A
A
A
Film Joker adalah salah satu film yang paling dinantikan tahun ini. Tidak hanya membuat penasaran, film ini langsung menyasar pada festival bergengsi di ajang perfilman, termasuk Oscar. Namun, sang pemeran utama di film ini, Joaquin Phoenix, tidak yakin para penggemar akan suka film tersebut.
Joaquin mengatakan, orang bakal marah dengan Joker yang tidak mengikuti cerita apa pun dari buku komik aslinya. Aktor berusia 44 tahun itu khawatir film yang mengangkat cerita awal penjahat DC Comics itu tidak akan memenuhi harapan para penggemar DC.
Ini karena sutradara Joker, Todd Phillips, memilih untuk tidak mengambil materi asli DC. Dia justru lebih berfokus pada cerita awal Joker. (Baca Juga: Film Joker Tidak Akan Ikuti Cerita Penjahat Ikonik DC di Komik )
“Kami tidak mengikuti apa pun dari komik, yang mana akan membuat orang marah. Kami menulis versi kami sendiri tentang darimana orang seperti Joker ini berasal. Itu menarik buat saya. Kami bahkan tidak membuat Joker, tapi cerita asal muasal Joker. Ini tentang orang itu,” ujar Joaquin yang dikutip Bang Showbiz.
Aktor itu mengakui dia merasa proyek itu terdengar sangat ambisius saat kali pertama dia membahasnya dengan Todd. Namun, itulah yang membuatnya sangat senang bisa terlibat di proyek tersebut.
“Saya kira itu sangat ambisius. Todd bilang ke saya, ‘Saya puny aide ini, saya mau menceritakan cerita awal Joker’. Saya bilang, ‘Wow, oke’,” kata Joaquin.
Selama pembuatan Joker, Joaquin mengatakan, dia tidak menggunakan layar hijau karena dia merasa energi dari seorang aktor itu berbeda ketika mereka syuting di lokasi asli ketimbang di dalam studio. Lokasi syuting Joker berada di kawasan New York yang di-setting pada tahun 1981. (Baca Juga: Trailer Dirilis, Joker Ungkap Asal Usul Penjahat Ikonik DC )
“Di cara yang paling reduktif, ini adalah New York pada 1981 yang saya ingat. Ini adalah kota amburadul, dan orang-orang di sana kacau. Energi yang kalian dapat dari aktor itu berbeda di jalan 179th dan Jermone Avenue di Bronx ketimbang kalau kita melakukannya di layar hijau, yang mana, saya nggak tahu bagaimana melakukan itu. Tidak ada layar hijau di film ini,” papar Joaquin.
Joker akan dirilis pada 10 Oktober 2019. Film ini adalah film yang berdiri sendiri dan tidak terkait film-film superhero DC di DC Extended Universe (DCEU). Setelah Joker, DC juga akan merilis Birds of Prey (7 Februari), Wonder Woman 1984 (5 Juni 2020), The Batman (25 Juni 2021), Suicide Squad (6 Agustus 2021) dan Aquaman 2 (16 Desember 2022).
Joaquin mengatakan, orang bakal marah dengan Joker yang tidak mengikuti cerita apa pun dari buku komik aslinya. Aktor berusia 44 tahun itu khawatir film yang mengangkat cerita awal penjahat DC Comics itu tidak akan memenuhi harapan para penggemar DC.
Ini karena sutradara Joker, Todd Phillips, memilih untuk tidak mengambil materi asli DC. Dia justru lebih berfokus pada cerita awal Joker. (Baca Juga: Film Joker Tidak Akan Ikuti Cerita Penjahat Ikonik DC di Komik )
“Kami tidak mengikuti apa pun dari komik, yang mana akan membuat orang marah. Kami menulis versi kami sendiri tentang darimana orang seperti Joker ini berasal. Itu menarik buat saya. Kami bahkan tidak membuat Joker, tapi cerita asal muasal Joker. Ini tentang orang itu,” ujar Joaquin yang dikutip Bang Showbiz.
Aktor itu mengakui dia merasa proyek itu terdengar sangat ambisius saat kali pertama dia membahasnya dengan Todd. Namun, itulah yang membuatnya sangat senang bisa terlibat di proyek tersebut.
“Saya kira itu sangat ambisius. Todd bilang ke saya, ‘Saya puny aide ini, saya mau menceritakan cerita awal Joker’. Saya bilang, ‘Wow, oke’,” kata Joaquin.
Selama pembuatan Joker, Joaquin mengatakan, dia tidak menggunakan layar hijau karena dia merasa energi dari seorang aktor itu berbeda ketika mereka syuting di lokasi asli ketimbang di dalam studio. Lokasi syuting Joker berada di kawasan New York yang di-setting pada tahun 1981. (Baca Juga: Trailer Dirilis, Joker Ungkap Asal Usul Penjahat Ikonik DC )
“Di cara yang paling reduktif, ini adalah New York pada 1981 yang saya ingat. Ini adalah kota amburadul, dan orang-orang di sana kacau. Energi yang kalian dapat dari aktor itu berbeda di jalan 179th dan Jermone Avenue di Bronx ketimbang kalau kita melakukannya di layar hijau, yang mana, saya nggak tahu bagaimana melakukan itu. Tidak ada layar hijau di film ini,” papar Joaquin.
Joker akan dirilis pada 10 Oktober 2019. Film ini adalah film yang berdiri sendiri dan tidak terkait film-film superhero DC di DC Extended Universe (DCEU). Setelah Joker, DC juga akan merilis Birds of Prey (7 Februari), Wonder Woman 1984 (5 Juni 2020), The Batman (25 Juni 2021), Suicide Squad (6 Agustus 2021) dan Aquaman 2 (16 Desember 2022).
(alv)