Studi: Suplemen Bayam Dapat Meningkatkan Kekuatan Otot

Senin, 29 Juli 2019 - 19:07 WIB
Studi: Suplemen Bayam...
Studi: Suplemen Bayam Dapat Meningkatkan Kekuatan Otot
A A A
JAKARTA - Penelitian baru menunjukkan potensi ekstrak bayam sebagai penambah kinerja atlet. Senyawa aktif dalam ekstrak bayam secara signifikan dapat meningkatkan kekuatan otot. Temuan ini membuat penulis studi merekomendasikan pelarangan penggunaan suplemen dalam olahraga.

Dilansir Medical News Today, bayam kaya akan kalsium, magnesium, dan zat besi. Beberapa orang pun menyebut bayam sebagai makanan super. Sementara, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa bayam memiliki beragam manfaat kesehatan, seperti mencegah kanker, mencegah asma, menurunkan tekanan darah dan membantu mereka yang menderita diabetes mengelola kondisi mereka.

Penelitian baru ini melihat manfaat potensial lain dari sayuran hijau itu, meskipun studi ini meneliti ekstrak dari bayam dalam bentuk suplemen makanan daripada makanan itu sendiri.

Secara khusus, para peneliti yang dipimpin Maria Parr - seorang profesor kimia farmasi di Freie Universität di Berlin, Jerman, meneliti efek ecdysterone pada kinerja atlet dan kekuatan otot.

Ecdysterone adalah senyawa utama dalam ekstrak bayam. Ini adalah phytosteroid - yaitu, steroid yang terjadi secara alami pada tanaman dan termasuk dalam kelas yang disebut phytosterol yang secara struktural mirip dengan kolesterol. (Baca juga: 4 Cara Menjaga Kebersihan Mulut Bayi ).

Penelitian sebelumnya pada mamalia telah menunjukkan bahwa ecdysteroid memiliki berbagai efek menguntungkan. Pada 1980-an, para peneliti menjuluki ecdysterone sebagai rahasia Rusia, menyusul kecurigaan bahwa atlet Olimpiade Rusia menggunakannya sebagai suplemen penambah kinerja.

Studi lain menunjukkan bahwa ecdysterone meningkatkan sintesis protein pada otot rangka. Faktanya, seperti dijelaskan Prof. Parr, tes sebelumnya secara in vitro dan in vivo menunjukkan bahwa ecdysterone lebih kuat daripada steroid lain yang dilarang dalam olahraga, seperti methandienone. Temuan ini pun dipublikasikan dalam jurnal Archives of Toxicology.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0785 seconds (0.1#10.140)