Review Film Fast & Furious Presents: Hobbs & Shaw

Rabu, 31 Juli 2019 - 14:02 WIB
Review Film Fast & Furious...
Review Film Fast & Furious Presents: Hobbs & Shaw
A A A
Setelah sekitar 18 tahun wara wiri di layar lebar dengan kurang lebih 8 film, franchise The Fast and The Furious akhirnya pecah telur dengan membuat spin-off. Berjudul Fast & Furious Presents: Hobbs & Shaw atau Hobbs & Shaw, film ini tidak menampilkan tokoh utama serial ini, Dominic Toretto (Vin Diesel), tapi lebih berfokus pada petualangan Luke Hobbs dan Deckard Shaw.

Luke Hobbs yang diperankan Dwayne Johnson tampil kali pertama di Fast Five adalah agen DSS alias agen yang bekerja utuk Departemen Luar Negeri Amerika Serikat. Sedangkan, Deckard Shaw, yang diperankan Jason Statham, adalah pembunuh UKSF. Awalnya, Shaw diperkenalkan sebagai salah satu musuh yang berusaha balas dendam terhadap Dom setelah dia mencelakai dan membuat kakak Deckard, Owen, jadi koma di Fast & Furious 6. Di film ketujuh franchise ini, dia meledakkan rumah tua Dom di Los Angeles. Hobbs kemudian menangkap Deckard dan menjebloskannya ke penjara. Di The Fate of the Furious, Shaw direkrut Mr Nobody, tapi dia kemudian berkhianat dan malah bersatu dengan Dom.

Di Hobbs & Shaw, Luke dan Deckard dipersatukan untuk sebuah misi, yaitu mencari virus yang sangat berbahaya. Jika virus itu menyebar, maka populasi di seluruh dunia bisa terancam keberadaannya. Virus itu awalnya ada dalam pengawasan MI6. Namun, rombongan pembawa virus itu diserang sebuah kelompok dari Eteon, sebuah laboratorium misterius. Penyerangan itu dipimpin manusia setengah cyborg bernama Brixton (Idris Elba). Panik dengan serangan tersebut, salah satu agen MI6, Hattie Shaw—adik Deckard—memasukkan virus itu ke tubuhnya. Dia kemudian pergi melarikan diri.

Di Los Angeles, Luke ditemui agen CIA, Locke (Ryan Reynolds), yang mengirim Luke untuk misi mendapatkan kembali virus itu ke London. Di London, dia akan dipasangkan dengan orang lain. Di London, Deckard ditemui agen Loeb (Rob Delaney) yang meminta Deckard terlibat misi itu. Ketika Luke tiba di London dan bertemu Deckard, mereka pun berselisih. Namun, mau tak mau mereka harus bekerja sama. Deckard harus mendapatkan virus itu kembali demi menyelamatkan dunia dan adiknya. Sedangkan, bagi Luke, operasi itu tidak berjalan dengan mudah. Dia harus kembali ke masa lalunya untuk menyelamatkan dunia dan juga Hattie.

Disutradarai David Leitch yang sudah dikenal sebagai salah satu sutradara yang piawai meramu film action (John Wick & Deadpool 2), Hobbs & Shaw memang menyajikan tontonan aksi yang sangat seru. Aksi kejar-kejaran antara sebuah McLaren dengan sejumlah sepeda motor di padatnya jalanan London. Tidak hanya harus berpacu dengan mobil-mobil lain yang berseliweran, mereka juga harus menghadapi banyak bus tingkat yang masih menjadi salah satu ciri khas London. Tak hanya itu, aksi saling pukul satu lawan satu juga menjadi tontonan menarik tersendiri. Adegan-adegan seperti ini sepertinya sudah menjadi spesialisasi Leitch untuk film genre action seperti ini.

Namun, jika Anda mencari cerita, maka tidak banyak yang ditawarkan di sini. Seperti sudah menjadi ciri khas franchise The Fast and the Furious, kisah keluarga juga tidak lepas dari Hobbs & Shaw. Fokus tentang kuatnya ikatan keluarga untuk menghadapi masalah apa pun ini sudah terlihat sejak awal film ini dimulai.

Selain itu, bromance antara Dwayne dan Jason sama sekali tidak terlihat. Keduanya hanya terlihat sebagai dua alpha male yang tidak mau saling mengalah karena ego mereka yang begitu besar. Tidak heran ini menjadikan film ini malah terkesan seperti film yang terlalu banyak omongannya. Hampir di setiap adegan selalu ada omongan yang sangat panjang dari para pemerannya. Film ini juga berjalan sangat datar. Nyaris tidak ada adegan yang sangat emosional di film ini meskipun ceritanya bisa dibuat lebih dramatis dan emosional. Humor yang dilontarkan Hobbs dan Shaw pun terkesan cheesy dan biasa. Justru, Anda akan dibuat terpingkal-pingkal dengan kehadiran Ryan Reynolds dan Kevin Hart yang menjadi cameo di sini.

Hobbs & Shaw adalah film sepanjang 2 jam 16 menit yang penuh dengan adegan laga yang mengesankan dan seru sekaligus menghibur, tapi tidak ada ledakan emosi di dalamnya.

Hobbs & Shaw sudah bisa Anda saksikan di bioskop kesayangan Anda. Selamat menyaksikan.

(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1038 seconds (0.1#10.140)