Gala Premiere Bumi Manusia & Perburuan Digelar Bareng di Surabaya

Jum'at, 02 Agustus 2019 - 21:30 WIB
Gala Premiere Bumi Manusia...
Gala Premiere Bumi Manusia & Perburuan Digelar Bareng di Surabaya
A A A
JAKARTA - Falcon Pictures kembali membuat gebrakan baru dalam industri film Tanah Air. Rumah produksi ini menggelar gala premiere dua film yang diangkat dari novel karya Pramoedya Ananta Toer, yaitu Bumi Manusia dan Perburuan, secara bersamaan di Mall Surabaya Town Square, Surabaya, Jawa Timur, pada 9 Agustus 2019.

Dipilihnya kota Surabaya karena dianggap pas dengan tema kedua film tersebut. Menurut produser kedua film itu Frederica, film Bumi Manusia dan Perburuan memiliki latar belakang cerita tentang sejarah perjuangan Indonesia yang lekat dengan peristiwa 10 November di Surabaya.

Sutradara film Perburuan, Richard Oh, mengatakan, adanya screening dan gala premiere film Perburuan sekaligus Bumi Manusia yang merupakan karya fenomenal Pramoedya Ananta Toer di Surabaya ini sebagai bentuk perayaan sastra dalam film. "Saya pikir ini akan menjadi event perayaan sastra dan film dibulan kemerdekaan. Sebuah event yang mengundang orang-orang untuk lebih mengenal sastra, baca buku dan mencintai sastra Indonesia," kata dia dalam jumpa pers di RBoJ Coffee, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis malam (1/8).

Senada dengan Richard, sutradara film Bumi Manusia, Hanung Bramantyo menilai gala premier nanti sebagai wujud merayakan sastra dalam film. Saat membaca novel tetralogi Bumi Manusia dan melihat video dokumenter tentang Pramoedya, Hanung teringat sebuah perkataan Pramoedya terkait kemerdekaan Indonesia.

“Ini momen yang sangat berani dari kami, bukan dari pemerintah, dari teman-teman yang ada di sini, dari Indonesia maupun dari (aktor dan aktris) Belanda, kami mencoba merayakan kemerdekaan Indonesia dengan karya Pak Pram dan perkataan terkait beliau yang di penjara selama 30 tahun meski Indonesia sudah merdeka di usia 50 tahun. dimana beliau 30 tahun tidak merasakan kemerdekaan. Kami akan merayakan kemerdekaan Pak Pram selama 30 tahun ini," kata Hanung.

Salah satu pemain utama film Bumi Manusia, Mawar De Jongh, mengaku senang dengan gala premier di Surabaya tersebut. “Senang banget pastinya. Apalagi latar belakang Bumi Manusia juga di Surabaya,” kata Mawar yang memerankan Annlies dalam film Bumi Manusia.

Falcon Pictures berencana memboyong 250 orang rombongan dan 3.000 undangan utuk bersama menonton kedua film tersebut di Surabaya. Acara ini digelar sebagai tribute untuk karya sastra Pramoedya di tengah suasana ulang tahun kemerdekaan Indonesia di Kota Pahlawan Surabaya.

Dari 250 orang rombongan itu, mereka adalah dari eksekutif produser, produser, pemeran film Bumi Manusia dan Perburuan, sutradara, keluarga Pramoedya Ananta Toer, puluhan artis dan awak media. Rangkaian acara gala premier ini dimulai pada 8 Agustus dan berakhir pada 10 Agustus. Nantinya, rombongan ini akan mengikuti seluruh rangkaian acara, termasuk menyaksikan kedua film tersebut dan berwisata kuliner. Gala premier akan diselenggarakan di Surabaya Town Square (SuTos).

Menurut Frederica, Falcon Pictures telah dengan matang rencana gala premier tersebut. Mereka akan memberangkatkan 250 orang dari Jakarta dengan mencarter sebuah pesawat Airbus A300. Selain itu, mereka akan diinapkan di Hotel Majapahit yang berada di Jl. Tunjungan, Surabaya.

Hotel Majapahit dipilih bukan tanpa alasan. Seperti yang diangkat di Perburuan dan Bumi Manusia, Hotel Majapahit juga sarat dengan sejarah kemerdekaan. Hotel ini merupakan saksi bisu perjalanan Indonesia dari mulai penjajahan Belanja, penjajahan Jepang hingga Indonesia merdeka sejak berdiri pada 1910. Hotel yang dibangun Sarkies bersaudara ini mengusung desain arsitektur khas kolonial.

Film Bumi Manusia disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan dibintangi Iqbaal Ramadhan dan Mawar De Jongh. Sementara itu, Perburuan digarap oleh Richard Oh dan dibintangi Adipati Dolken dan Ayushita. Kedua film tersebut akan tayang serentak di seluruh bioskop Tanah Air pada 15 Agustus 2019.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1965 seconds (0.1#10.140)