Mencicipi Taoge Goreng yang Legendaris

Minggu, 04 Agustus 2019 - 12:30 WIB
Mencicipi Taoge Goreng...
Mencicipi Taoge Goreng yang Legendaris
A A A
BOGOR - Warung Toge Goreng Hj Omah menjadi salah satu tempat singgah favorit masyarakat jika sedang berwisata kuliner dan menikmati makanan khas Bogor. Maklum, menu taoge goreng di sini memang sudah terkenal sejak lama.

Berada di dekat area toko roti Bogor Permai yang juga melegenda di Kota Hujan, Toge Goreng Hj Omah bahkan mampu mendatangkan penjaja jajanan lain untuk berjualan di lokasi yang sama sehingga membuat pertigaan Jalan Sudirman ke arah Jalan Dewi Sartika kerap ramai, terlebih saat akhir pekan. Menu taoge goreng berisikan taoge dan mi kuning basah yang direbus dadakan sebelum disajikan. Setelah itu disiram kuah kental yang terbuat dari tauco dengan rasa campuran gurih-asam-asin.

“Taoge goreng kuahnya ada yang menggunakan oncom dan tauco. Kalau kami pakai tauco. Tauconya kami buat sendiri. Bumbu kuahnya pun menggunakan resep turun-temurun sehingga berbeda dengan taoge goreng lain,” jelas Encep Syarif Hidayatullah, putra Hj Omah.

Menu taoge goreng ini bukanlah makanan selingan ataupun camilan karena bisa ditambahkan lontong dan tahu. Dengan begitu, satu porsi taoge goreng pasti cukup untuk mengisi perut. Belum lagi ada tambahan kerupuk mi, yang menjadikan sajian taoge goreng “lebih ramai”. Taoge goreng sangat mudah dijumpai di Kota Bogor. Namun, keaslian rasa serta cara pembuatan taoge goreng ala warung Hj Omah masih terjaga dan malah menjadi daya tarik tersendiri bagi pelanggan. Taoge goreng di sini masih dimasak menggunakan kompor kayu bakar. Konsumen juga bisa melihat langsung proses kayu bakar dimasukkan ke dalam tungku. Area dapur mereka dapat terlihat karena hanya dibatasi sekat pendek dari arah meja makan.

“Sengaja seperti ini, karena aslinya dari kakek saya dulu memang demikian. Kami jaga keasliannya. Ada cerobong asap supaya tidak mengganggu pelanggan. Banyak (pelanggan) yang penasaran ingin melihat juga,” ungkap Encep. Ternyata memasak taoge goreng menggunakan kayu bakar ada fungsi dan tujuan tersendiri. Menurut Encep, kalau menggunakan kompor gas, taoge bisa cepat matang lantaran api dapat tiba-tiba membesar. Berbeda bila menggunakan kayu bakar, panasnya perlahan. “Matang perlahan membuat taoge terasa renyah. Pelanggan banyak yang bilang seperti itu. Mereka suka taoge yang tidak terlalu layu,” katanya.

Kakek Encep sepertinya sudah paham fungsi kayu bakar dalam membuat taoge goreng. Sang kakek yang bernama H Ujang merupakan generasi pertama dari usaha keluarga ini. Encep bercerita kepada KORAN SINDO bahwa bisnis kuliner keluarganya memang dimulai dari sang kakek.

Dia berdagang sejak 1970-an. “Dulu masih dipikul dan mangkal, menunggu pelanggan di depan kantor PLN Jalan Sudirman. Hanya berjualan di trotoar jalan. Sampai akhirnya banyak pelanggan yang hafal dan menunggu di sana,” kenang Encep. H Ujang lantas membuka kios pertamanya di depan Ruko Lautan, berjarak 50 meter dari tempat mangkal terdahulu. Pada 2003 lokasi usaha ini mulai bergeser lagi, menjadi di depan pusat kawasan kuliner Bogor Permai, tapi masih berada di pinggir jalan.

Perpindahan itu dilakukan ketika usaha taoge goreng sudah dikelola oleh generasi kedua, yaitu Hj Omah, sepeninggal H Ujang yang wafat pada 2001. Hj Omah merupakan anak satusatunya H Ujang. Meskipun warungnya bukan bangunan permanen, pelanggan masih nyaman makan di situ karena menggunakan meja dan kursi. Sejak saat itu pula usaha tersebut dikenal dengan nama Toge Goreng Hj Omah. Sepuluh tahun berselang Hj Omah memindahkan lokasi usahanya lagi.

Kali ini menempati kios sederhana tepat di samping toko roti Bogor Permai. Lokasi tersebut belum berpindah sampai sekarang. Kios ini hanya mampu menampung 13 orang di dalam dan 8 orang di luar. Jadi jangan heran bila Anda harus bersabar dan mengantre untuk bisa menikmati taoge goreng buatan Hj Omah.

Taoge goreng ini juga dapat dibawa pulang dengan dibungkus daun patat yang diikat tali bambu. Encep menambahkan, bungkusan taoge goreng ini dahulu disebut sarung tinju karena bentuknya membesar di bagian bawah layaknya sarung tinju. Satu porsi taoge goreng Hj Omah dibanderol harga Rp18.000, sementara kerupuk minya dihargai Rp8.000. Cukup terjangkau untuk porsi yang mengenyangkan ini. Lokasi warung taoge goreng Hj Omah berada di kawasan toko Bogor Permai.

Dari Stasiun Bogor, Anda bisa naik angkot di Pasar Anyar dan turun di depan Bogor Permai. Sementara jika menggunakan jalan tol, saat keluar dari pintu tol Bogor Baranangsiang Anda dapat menuju ke arah Pasar Bogor, lalu belok menuju Jalan Sudirman. Jika dari arah Parung atau Jalan Raya Bogor, dapat mengambil arah ke pusat niaga Warung Jambu kemudian menuju Jalan Ahmad Yani untuk sampai ke Jalan Sudirman. (Ananda Nararya)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0871 seconds (0.1#10.140)