Keren, Band Wonderful Indonesia Sihir Warga Rusia
A
A
A
RUSIA - Band Wonderful Indonesia tampil prima di panggung utama Festival Wonderful Indonesia (FWI) 2019 di Rusia, Jumat (2/8/2019). Band yang dibentuk Kemenpar untuk berpromosi melalui musik ini ternyata mampu menghangatkan suasana di tengah cuaca dingin yang menyentuh 8 derajat celcius.
Ini memang bukan band biasa. Personelnya adalah orang-orang yang berkompeten di dunia musik. Dua di antaranya adalah Denny Chasmala yang memainkan gitar elektrik, Dambus (Bangka Belitung), sekaligus berperan sebagai backing vokal dan Yuyun George sebagai lead vocal sekaligus memainkan saxophone, Banzi (Minang) dan Flute. Kolaborasi musisi andal ini mengusung world music, EDM dan musik tradisional daerah.
"Berbagai genre musik sengaja dibawakan kami memperkenalkan seni budaya Tanah Air yang dikolaborasikan dengan seni budaya mancanegara. Sehingga, menciptakan kesinergian budaya antarkeduanya. Dengan misi ini, tercipta suasana kehangatan yang menjadi daya tarik wisman yang akan berkunjung ke Indonesia melalui program Wonderful Indonesia. Terima kasih Kemenpar yang sudah menyatukan kami dan mempercayakan kami membawa nama bangsa dan negara," kata Denny Chasmala yang juga diamini Irfan Keyboardis Band Wonderful Indonesia.
Band Wonderful Indonesia membawakan lagu antara lain Bubuy Bulan, Jali-jali, Pilihlah Aku, Berharap Tak Berpisah, Penasaran, Janger, serta medley lagu Rusia (Katyusha, Ochie Cornie, Kalinka dan Moscow).
Sekadar informasi, Denny Chasmala salah satu penyanyi yang sudah dikenal. Karyanya di bidang musik sudah terukur dari beberapa lagu hits ciptaannya. Sebut saja 'Pilihlah Aku' yang dibawakan Krisdayanti, atau 'Berharap Tak Berpisah' yang dinyanyikan Reza Artamevia.
Dalam wawancara yang dilakukan oleh Soleh Solihun di channel YouTube-nya, saat menciptakan lagu Pilihlah Aku untuk Krisdayanti, Denny Chasmala hanya membutuhkan waktu 10 menit. Dari lagu tersebut, album Krisdayanti saat itu laku hingga 450.000 kopi di seluruh Indonesia.
Denny Chasmala sendiri menyebut industri musik Indonesia sedang mengalami kenaikan untuk pasar kreatifnya. Musik Indonesia juga bisa unjuk gigi di dunia internasional.
"Promosi Kemenpar ini juga bagian dari usaha kami untuk membuat hal yang kreatif untuk memperkenallan Indonesia melalui musik. Kita buat dengan cara yang bagus dan modern, namun tetap Indonesia," kata Denny.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar Nia Niscaya menjelaskan musik adalah bahasa universal untuk mempromosikan Indonesia. Kata Nia, pariwisata dan musik bisa dikolaborasikan dengan sangat menarik dan menghasilkan kampanye pariwisata sekaligus peningkatan apresiasi masyarakat terhadap musik. Selain itu kolaborasi dua hal ini dalam skala internasional bisa jadi area untuk promosi.
"Untuk menciptakan keramaian atau crowd memang perlu bahasa universal. Dan musik adalah salah satu jawabannya. Bahkan saat launching event daerah yang berskala nasional, Kemenpar selalu menyisipi musik berkelas. Apalagi jika skalanya internasional. Orang Rusia juga sangat suka dengan hingar bingar dan suasana yang heboh. Maka, kita hadirkan Band ini dan DJ yang membuat mereka betah berlama-lama di panggung utama yang dekat dengan Paviliun promosi Indonesia," kata Nia yang juga diamini Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar Regional IV (Eropa) Agustini Rahayu.
Menteri Pariwisata Arief Yahya memang selalu melibatkan musik untuk mendatangkan wisatawan. Yang paling sering dilakukan Menpar adalah di area Crossborder di daerah Papua, NTT, dan Batam. Wilayah di perbatasan dengan Singapura, Malaysia dan Papua Nugini itu selalu dihadirkan musik-musik berkualitas dan band-band yang mampu mendatangkan wisatawan.
Salah satu pengunjung asal Rusia, Nadezda Nikitova mengatakan musik yang dimainkan Indonesia di panggung utama FWI sangat berkualitas tinggi. "Pengambilan aransemennya bagus, suara-suara asli dari alat tradisional Indonesia membuat kami terbuai di suasana konsernya. Bagus banget penampilan mereka," kata Nadezda yang hadir ke festival tersebut bersama dua temannya.
Ini memang bukan band biasa. Personelnya adalah orang-orang yang berkompeten di dunia musik. Dua di antaranya adalah Denny Chasmala yang memainkan gitar elektrik, Dambus (Bangka Belitung), sekaligus berperan sebagai backing vokal dan Yuyun George sebagai lead vocal sekaligus memainkan saxophone, Banzi (Minang) dan Flute. Kolaborasi musisi andal ini mengusung world music, EDM dan musik tradisional daerah.
"Berbagai genre musik sengaja dibawakan kami memperkenalkan seni budaya Tanah Air yang dikolaborasikan dengan seni budaya mancanegara. Sehingga, menciptakan kesinergian budaya antarkeduanya. Dengan misi ini, tercipta suasana kehangatan yang menjadi daya tarik wisman yang akan berkunjung ke Indonesia melalui program Wonderful Indonesia. Terima kasih Kemenpar yang sudah menyatukan kami dan mempercayakan kami membawa nama bangsa dan negara," kata Denny Chasmala yang juga diamini Irfan Keyboardis Band Wonderful Indonesia.
Band Wonderful Indonesia membawakan lagu antara lain Bubuy Bulan, Jali-jali, Pilihlah Aku, Berharap Tak Berpisah, Penasaran, Janger, serta medley lagu Rusia (Katyusha, Ochie Cornie, Kalinka dan Moscow).
Sekadar informasi, Denny Chasmala salah satu penyanyi yang sudah dikenal. Karyanya di bidang musik sudah terukur dari beberapa lagu hits ciptaannya. Sebut saja 'Pilihlah Aku' yang dibawakan Krisdayanti, atau 'Berharap Tak Berpisah' yang dinyanyikan Reza Artamevia.
Dalam wawancara yang dilakukan oleh Soleh Solihun di channel YouTube-nya, saat menciptakan lagu Pilihlah Aku untuk Krisdayanti, Denny Chasmala hanya membutuhkan waktu 10 menit. Dari lagu tersebut, album Krisdayanti saat itu laku hingga 450.000 kopi di seluruh Indonesia.
Denny Chasmala sendiri menyebut industri musik Indonesia sedang mengalami kenaikan untuk pasar kreatifnya. Musik Indonesia juga bisa unjuk gigi di dunia internasional.
"Promosi Kemenpar ini juga bagian dari usaha kami untuk membuat hal yang kreatif untuk memperkenallan Indonesia melalui musik. Kita buat dengan cara yang bagus dan modern, namun tetap Indonesia," kata Denny.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar Nia Niscaya menjelaskan musik adalah bahasa universal untuk mempromosikan Indonesia. Kata Nia, pariwisata dan musik bisa dikolaborasikan dengan sangat menarik dan menghasilkan kampanye pariwisata sekaligus peningkatan apresiasi masyarakat terhadap musik. Selain itu kolaborasi dua hal ini dalam skala internasional bisa jadi area untuk promosi.
"Untuk menciptakan keramaian atau crowd memang perlu bahasa universal. Dan musik adalah salah satu jawabannya. Bahkan saat launching event daerah yang berskala nasional, Kemenpar selalu menyisipi musik berkelas. Apalagi jika skalanya internasional. Orang Rusia juga sangat suka dengan hingar bingar dan suasana yang heboh. Maka, kita hadirkan Band ini dan DJ yang membuat mereka betah berlama-lama di panggung utama yang dekat dengan Paviliun promosi Indonesia," kata Nia yang juga diamini Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Kemenpar Regional IV (Eropa) Agustini Rahayu.
Menteri Pariwisata Arief Yahya memang selalu melibatkan musik untuk mendatangkan wisatawan. Yang paling sering dilakukan Menpar adalah di area Crossborder di daerah Papua, NTT, dan Batam. Wilayah di perbatasan dengan Singapura, Malaysia dan Papua Nugini itu selalu dihadirkan musik-musik berkualitas dan band-band yang mampu mendatangkan wisatawan.
Salah satu pengunjung asal Rusia, Nadezda Nikitova mengatakan musik yang dimainkan Indonesia di panggung utama FWI sangat berkualitas tinggi. "Pengambilan aransemennya bagus, suara-suara asli dari alat tradisional Indonesia membuat kami terbuai di suasana konsernya. Bagus banget penampilan mereka," kata Nadezda yang hadir ke festival tersebut bersama dua temannya.
(alf)