Semarang Semakin Menarik dengan Festival Cheng Ho dan Goa Kreo

Minggu, 04 Agustus 2019 - 19:59 WIB
Semarang Semakin Menarik dengan Festival Cheng Ho dan Goa Kreo
Semarang Semakin Menarik dengan Festival Cheng Ho dan Goa Kreo
A A A
SERANG - Festival Cheng Ho cuma Semarang yang bisa melakukan gelaran yang sungguh menarik itu. Suguhan story telling Sam Poo Kong menjadi magnetnya. Selain itu di Kelurahan Kandri Kecamatan Gunungpati ada atraksi wisata Goa Kreo yang tak kalah seru.

Wisata Goa Kreo merupakan destinasi tak kalah keren dari Bali Sacred Monkey Forest. Sekitaran Goa Krea memiliki bentang alam yang menyuguhkan pemandangan alam yang sangat menawan. Alam perbukitan dan Waduk Jatibarang akan membuat pengunjungnya melihat langsung tingkah polah kera liar di sana. Nuansanya sangat mirip dengan Bali Sacred Monkey Forest yang ada di Ubud.

"Kera-kera ini seolah menyambut tamu yang datang ke obyek wisata. Lalu menyerbu untuk meminta makanan," terang Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Sabtu (4/8/2019).

Ratusan kera ekor panjang itu sudah jinak. Malah suka bercengkrama dengan manusia. Menyebar di area obyek wisata seolah menemani para tamunya.

"Tempatnya memang istimewa. Sambil menunggu Festival Cheng Ho, travellers bisa menyempatkan ke sana. Saya jamin, pasti banyak keseruan yang didapat,” timpal Kadisparbud Kota Semarang Indriyasari.

Bagi yang ingin Plesiran ke Goa Kreo, silakan klik Google Maps. Tinggal sekali klik, semua langsung beres. Lokasinya ada di Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati. "Dari bandara sekitar 13 km ke arah Manyaran lalu ambil arah pasar Gunungpati. Nanti akan ketemu gapura Goa Kreo di pinggir jalan sebelah kanan. Dari arah Ungaran juga menuju Gunungpati. Sampai pertigaan pasar Gunungpati belok kanan. Sekitar 3 km ketemu gapura Goa Kreo masuk ke kiri," tambah wanita yang akrab disapa Iin itu.

Story tellingnya juga mumpuni. Dari cerita yang ada, goa ini pernah digunakan Sunan Kalijaga untuk bertapa. "Ada dua hal yang menjadi daya tarik wisata ini. Pertama, destinasinya menjadi sarang ratusan kera liar. Jika beruntung, pengunjung bisa mengajak berfoto selfie," terang Ketua Tim Pelaksana CoE Kemenpar Esthy Reko Astuty.

Nomor duanya, surganya fotografi. Dari mulai kera, tekstur batu doa, jembatan gantung, sampai bendungan air Waduk Jatibarang, semuanya sangat instagramable. Destinasinya juga sangat family friendly. Warung makan, ayunan, papan luncur, gazebo pandang dan area parkir yang luas dipastikan sipa menyapa setiap tanu. Itu belum termasuk musholla, kamar mandi, dan tempat-tempat duduk yang nyaman.

Menpar Arief Yahya menyebut 60 persen wisman ke Indonesia karena culture atau ingin merasakan atmosfer budaya lokal. Sisanya, 35 persen faktor alam atau nature dan 5 persen manmade atau wisata yang dikreasi orang, seperti sport event, MICE, show music dan lainnya.

“Goa Kreo di Semarang adalah kombinasi yang sempurna. Naturenya keren, ramah keluarga, juga instagramable. Wisatawan yang ke sana pasti suka dengan suasana alam tropis di Goa Kreo,” ujarnya.
(akn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8515 seconds (0.1#10.140)