Apakah Vape Benar-Benar Membantu Orang Berhenti Merokok?

Rabu, 14 Agustus 2019 - 11:15 WIB
Apakah Vape Benar-Benar...
Apakah Vape Benar-Benar Membantu Orang Berhenti Merokok?
A A A
JAKARTA - Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa meski rokok elektrik atau vape membantu orang dewasa berhenti merokok, tapi, rokok jenis tersebut juga meningkatkan risiko kambuh pada beberapa mantan perokok. Sehingga vape pun tak terbukti ampuh untuk membuat orang benar-benar berhenti merokok.

"Studi ini adalah yang pertama menunjukkan bahwa bahkan jika perokok dapat berhasil menghentikan merokok dengan bantuan rokok elektrik, mereka masih perlu dipantau oleh dokter dan profesional kesehatan untuk mencegah kekambuhan dalam jangka panjang," kata Ramchandar Gomajee, penulis utama studi.

Dilansir dari Times Now News, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis JAMA Internal Medicine ini mencatat lebih dari 5.000 perokok setiap hari selama rata-rata dua tahun. Temuan itu menyatakan perokok yang menggunakan rokok tembakau lebih sedikit per hari dan lebih dari satu setengah kali lebih mungkin untuk berhenti total.

Namun, para peneliti juga mencatat lebih dari 2.000 mantan perokok. Mereka juga menemukan mereka yang menggunakan rokok elektrik lebih mungkin kambuh kembali ke kebiasaan merokok.

"Jadi, sementara penggunaan rokok elektrik dapat membantu orang mengurangi tingkat merokok dalam jangka pendek, tidak ada bukti bahwa itu adalah bantuan penghentian merokok yang manjur dalam jangka panjang," ujar dia.

Namun, penelitian ini juga menemukan risiko kambuh tidak terlihat pada orang-orang yang berhenti merokok baru-baru ini. Studi ini memperhitungkan individu yang berhenti merokok pada tahun 2010 dan dalam sampel itu, menemukan rokok elektrik meningkatkan risiko kekambuhan.

Di sisi lain, ketika para peneliti mempertimbangkan mereka yang berhenti merokok pada dan setelah tahun 2013, mereka cenderung tidak kambuh lagi. Menurut para peneliti peningkatan teknis dalam rokok elektrik dari waktu ke waktu diduga menjadi penyebab mengapa mereka cenderung kambuh.

"Sebelum kemajuan teknologi yang dibuat sekitar 2013, perangkat rokok elektrik sulit digunakan dan hanya efektif untuk calon yang paling berdedikasi yang akan berhenti merokok," papar Presiden American Vaping Association Gregory Conley.

Awal tahun ini, para peneliti dalam sebuah studi terpisah menemukan bahwa rokok elektrik hampir dua kali lebih efektif dalam membantu perokok berhenti merokok daripada terapi penggantian nikotin tradisional, seperti patch nikotin.

"Walaupun rokok elektrik merupakan potensi off ramp untuk perokok dewasa, mereka telah terbukti menjadi perjalanan yang berat untuk kecanduan nikotin di kalangan kaum muda," kata Dr. Robert Jackler, pendiri kelompok Stanford Research mengenai Dampak Periklanan Tembakau.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1588 seconds (0.1#10.140)