Gaungkan Manfaat Bahasa Inggris, EF Kampanye lewat Ambassador
A
A
A
JAKARTA - EF English Centers for Adults baru saja meluncurkan kampanye EF Ambassador di seluruh center di Indonesia. EF Ambassador menjadi kampanye teranyar EF Adults yang menyeleksi seluruh siswa yang dianggap mewakili semangat EF Adults dalam memberikan motivasi penggunaan bahasa Inggris yang baik dalam aktivitas sehari-hari.
Siswa yang terpilih adalah mereka yang secara nyata meraih kesuksesan melalui penggunaan bahasa Inggris yang aktif dalam profesi, aktivitas keseharian, dan aktif sebagai siswa EF Adults.
“EF Adults selalu berusaha menghadirkan improvisasi sistem pembelajaran agar siswa dapat mengeluarkan potensi terbaiknya dalam menggunakan bahasa Inggris pada aktivitas dan profesinya,” kata Evan Januli—Head of Marketing EF English Centers for Adults.
Kini bertepatan dengan momen menjelang perayaan HUT ke-74 RI, EF Adults meluncurkan EF Ambassador. “Sebuah kampanye yang menghadirkan bukti nyata, living proof akan signifikansi bahasa Inggris sebagai bagian dari upaya mencapai kesuksesan dalam pendidikan, berbagai profesi dan pekerjaan,” imbuh Evan.
Lebih lanjut dikatakan, keberadaan EF Ambassador menggaungkan kebanggaan menjadi siswa EF Adults. Sekaligus berupaya menciptakan gema di antara para siswa, serta masyarakat luas untuk lebih bersemangat meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris.
“EF Ambassador sekaligus menjadi apresiasi kami bagi siswa yang telah belajar dengan baik dan mencapai keberhasilan pada profesi yang dijalani. Dari seluruh siswa EF Adults di seluruh Indonesia, terpilih enam orang siswa yang kami anggap mampu mewakili semangat EF Adults,” tuturnya.
Seluruhnya berasal dari berbagai profesi dan telah membuktikan sendiri bahwa penguasaan bahasa Inggris menjadi salah satu kemampuan yang memompa kepercayaan diri. Plus membuka wawasan lebih luas dalam perjalanan mencapai kesuksesan.
Data EF Adults periode Agustus 2018—Juni 2019 menunjukkan 58% calon siswa baru berada di level elementary saat memulai pelajarannya. Elementary level adalah situasi ketika seorang siswa menguasai konstruksi gramatikal dasar, serta mampu memahami situasi secara mendasar.
Data ini menunjukkan penguasaan bahasa Inggris masyarakat usia 18 tahun ke atas yang menjadi calon siswa EF Adults masih berada di level cukup rendah. Hal ini senada dengan data EPI (English Proficiency Index) 2018, sebuah riset EF global yang menunjukkan posisi Indonesia sebagai negara dengan penguasaan bahasa Inggris cukup rendah.
Pada tahun 2018, Indonesia berada di posisi 51 dari 80 negara internasional yang masuk dalam riset. Sementara dari 21 negara Asia, Indonesia ada pada peringkat 13.
Manfaat penguasaan bahasa Inggris secara baik dirasakan betul oleh Nabila Charisty, siswi EF Adults yang terpilih menjadi EF Ambassador. Sebagai seorang jurnalis di lingkungan Kepresidenan, Nabila dituntut mampu mengikuti berbagai kegiatan yang tidak terbatas dalam bahasa Indonesia saja.
Bermodalkan kemampuan berbahasa Inggris yang sekarang berada di level Upper Advance di center The Plaza Jakarta, Nabila merasa jauh lebih percaya diri dalam berhadapan dengan narasumber asing.
“Kemampuan saya menanjak dengan cepat karena sistem pengajaran EF Adults yang bervariasi dan tidak monoton. Selain jam belajar yang lebih fleksibel, guru EF Adults terus melatih conversation dan membuat saya tidak gagu ketika harus mempraktekkan dalam pekerjaan,” katanya.
Sementara Aditya Tri Nugraha, EF Ambassador yang sedang belajar menjadi Pastry & Art Bakery Chef turut merasakan manfaat bisa berbahasa Inggris dengan baik. “Profesi yang ingin saya capai sebagai Pastry & Art Bakery Chef masih banyak mengandalkan ilmu yang ditransfer dari belahan dunia Barat dan kebanyakan menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantar. Situasi ini yang mendorong saya untuk terus mengasah kemampuan berbahasa Inggris, apalagi dalam ilmu bakery dan pastry banyak istilah spesifik yang tidak semua dapat dijelaskan dalam bahasa Indonesia dengan tepat,” kata dia.
Kampanye EF Ambassador diawali pada periode Agustus 2019 hingga Februari 2020, dan akan dilanjukan pada periode selanjutnya.
Siswa yang terpilih adalah mereka yang secara nyata meraih kesuksesan melalui penggunaan bahasa Inggris yang aktif dalam profesi, aktivitas keseharian, dan aktif sebagai siswa EF Adults.
“EF Adults selalu berusaha menghadirkan improvisasi sistem pembelajaran agar siswa dapat mengeluarkan potensi terbaiknya dalam menggunakan bahasa Inggris pada aktivitas dan profesinya,” kata Evan Januli—Head of Marketing EF English Centers for Adults.
Kini bertepatan dengan momen menjelang perayaan HUT ke-74 RI, EF Adults meluncurkan EF Ambassador. “Sebuah kampanye yang menghadirkan bukti nyata, living proof akan signifikansi bahasa Inggris sebagai bagian dari upaya mencapai kesuksesan dalam pendidikan, berbagai profesi dan pekerjaan,” imbuh Evan.
Lebih lanjut dikatakan, keberadaan EF Ambassador menggaungkan kebanggaan menjadi siswa EF Adults. Sekaligus berupaya menciptakan gema di antara para siswa, serta masyarakat luas untuk lebih bersemangat meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris.
“EF Ambassador sekaligus menjadi apresiasi kami bagi siswa yang telah belajar dengan baik dan mencapai keberhasilan pada profesi yang dijalani. Dari seluruh siswa EF Adults di seluruh Indonesia, terpilih enam orang siswa yang kami anggap mampu mewakili semangat EF Adults,” tuturnya.
Seluruhnya berasal dari berbagai profesi dan telah membuktikan sendiri bahwa penguasaan bahasa Inggris menjadi salah satu kemampuan yang memompa kepercayaan diri. Plus membuka wawasan lebih luas dalam perjalanan mencapai kesuksesan.
Data EF Adults periode Agustus 2018—Juni 2019 menunjukkan 58% calon siswa baru berada di level elementary saat memulai pelajarannya. Elementary level adalah situasi ketika seorang siswa menguasai konstruksi gramatikal dasar, serta mampu memahami situasi secara mendasar.
Data ini menunjukkan penguasaan bahasa Inggris masyarakat usia 18 tahun ke atas yang menjadi calon siswa EF Adults masih berada di level cukup rendah. Hal ini senada dengan data EPI (English Proficiency Index) 2018, sebuah riset EF global yang menunjukkan posisi Indonesia sebagai negara dengan penguasaan bahasa Inggris cukup rendah.
Pada tahun 2018, Indonesia berada di posisi 51 dari 80 negara internasional yang masuk dalam riset. Sementara dari 21 negara Asia, Indonesia ada pada peringkat 13.
Manfaat penguasaan bahasa Inggris secara baik dirasakan betul oleh Nabila Charisty, siswi EF Adults yang terpilih menjadi EF Ambassador. Sebagai seorang jurnalis di lingkungan Kepresidenan, Nabila dituntut mampu mengikuti berbagai kegiatan yang tidak terbatas dalam bahasa Indonesia saja.
Bermodalkan kemampuan berbahasa Inggris yang sekarang berada di level Upper Advance di center The Plaza Jakarta, Nabila merasa jauh lebih percaya diri dalam berhadapan dengan narasumber asing.
“Kemampuan saya menanjak dengan cepat karena sistem pengajaran EF Adults yang bervariasi dan tidak monoton. Selain jam belajar yang lebih fleksibel, guru EF Adults terus melatih conversation dan membuat saya tidak gagu ketika harus mempraktekkan dalam pekerjaan,” katanya.
Sementara Aditya Tri Nugraha, EF Ambassador yang sedang belajar menjadi Pastry & Art Bakery Chef turut merasakan manfaat bisa berbahasa Inggris dengan baik. “Profesi yang ingin saya capai sebagai Pastry & Art Bakery Chef masih banyak mengandalkan ilmu yang ditransfer dari belahan dunia Barat dan kebanyakan menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantar. Situasi ini yang mendorong saya untuk terus mengasah kemampuan berbahasa Inggris, apalagi dalam ilmu bakery dan pastry banyak istilah spesifik yang tidak semua dapat dijelaskan dalam bahasa Indonesia dengan tepat,” kata dia.
Kampanye EF Ambassador diawali pada periode Agustus 2019 hingga Februari 2020, dan akan dilanjukan pada periode selanjutnya.
(alv)