Ragam Kegiatan Bakal Semarakkan Sanur Village Festival 2019
A
A
A
BALI - Sanur Village Festival 2019 segera digelar. Tahun ini, kegiatan tersebut akan berlangsung tanggal 21-25 Agustus mendatang. Ada banyak keseruan yang bisa dinikmati wisatawan. Termasuk sederet makanan lezat yang tersaji di sana. Semua akan fokus di satu lokasi: Pantai Sanur.
Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, Sanur Village Festival (SVF) sudah memasuki tahun ke-14. Di antara acara-acara yang menggembirakan akan ada Fiesta Kuliner. Berbagai vendor hadir untuk menjual makanan mulai dari jalanan hingga menu-menu hotel dan restoran bintang 5.
“Akan ada bazar makanan lezat, serta pertunjukan seni dan budaya tradisional. Termasuk sendratari kolosal atau balet tradisional Bali,” ujarnya, Jumat (16/8/2019).
Tak hanya itu, pesta seni kontemporer juga dihadirkan meliputi seni lukis tubuh, pameran seni dan fotografi, ukiran buah, dan masih banyak lagi. Bahkan, panitia juga akan mengelar Lomba Pariwisata Olahraga. Mencakup lari maraton, futsal, tenis, golf, selancar, memancing, dan kapal tradisional.
“Tak kalah seru, yaitu Festival Layang-layang Internasional. Masyarakat bisa menikmati keindahan layang-layang dengan berbagai bentuk, ukuran dan warna. Biasanya, peserta lokal akan menampilkan layang-layang tradisional khas Bali. Namun, peserta dari daerah lain atau dari mancanegara akan punya banyak kreasi menarik yang sayang dilewatkan,” ungkapnya.
SVF juga akan menyoroti aksi lingkungan. Seperti penanaman karang, pelepasan bayi penyu atau tukik ke laut, pembersihan pantai, penanaman bakau dan kegiatan pendidikan kesadaran lingkungan lain. Termasuk kampanye hidup hijau yang melibatkan penduduk lokal dan wisatawan.
Ketua Yayasan Pembangunan Sanur (YPS) Ida Bagus Sidharta mengatakan, SVF 2019 akan mengusung tema Darmaning Gesing. Atau secara harfiah dapat diartikan sebagai kewajiban berbuat baik terhadap bambu. Sebab, bambu merupakan jenis tanaman yang paling banyak digunakan masyarakat Bali dalam kehidupan sehari-hari.
“Bambu juga mengandung unsur penting bagi kehidupan masyarakat di Bali. Baik dari spiritual, membuat layang-layang dan lain-lain. Hampir di setiap upacara keagamaan, bambu parti digunakan,” terangnya.
Sidharta menambahkan, bagi masyarakat Bali bambu memiliki filosofi yang kuat dan mendalam. Keunggulan bambu dibanding tanam lain menjadi spirit dan semboyan hidup bagi masyarakat Bali.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani menjelaskan, SVF adalah acara komunitas yang didirikan oleh YPS. Event ini menggabungkan kegiatan berskala besar yang melibatkan festival makanan, pameran ekonomi kreatif, serangkaian kontes dan kompetisi, atraksi seni dan budaya, musik, serta berbagai kegiatan ramah lingkungan.
“Sejauh ini, SVF terus menampilkan keragaman budaya dalam berbagai program yang dijalankan. Dengan Duta Seni dan Budaya dari seluruh kepulauan Indonesia menunjukkan bahwa Sanur memiliki komunitas yang inklusif dan terbuka untuk semua,” bebernya.
Sanur sendiri terkenal sebagai resor pantai pertama di Bali. Sekaligus dipercaya sebagai daerah yang memulai pengembangan industri pariwisata di Pulau Dewata. Sanur juga menjadi landasan peluncuran bagi pengunjung yang ingin menyelam dan menjelajahi keindahan Pulau Nusa Lembongan di dekatnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan, sebagai daerah tujuan wisata utama di Indonesia, Bali memiliki banyak atraksi yang menarik untuk disimak. Bukan hanya soal seni dan budayanya yang sudah tersohor sejak dulu tetapi juga kemasan event-event yang tak pernah kehabisan ide.
“Bicara tentang Bali, yang muncul di pikiran semua orang pasti adalah pariwisata. Bali sudah menjadi milik semua orang. Artinya, wisatawan yang datang sudah tak terbatas. Bukan hanya dari Indonesia, Asia, Eropa, tapi dari seluruh penjuru dunia,” tandasnya
Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, Sanur Village Festival (SVF) sudah memasuki tahun ke-14. Di antara acara-acara yang menggembirakan akan ada Fiesta Kuliner. Berbagai vendor hadir untuk menjual makanan mulai dari jalanan hingga menu-menu hotel dan restoran bintang 5.
“Akan ada bazar makanan lezat, serta pertunjukan seni dan budaya tradisional. Termasuk sendratari kolosal atau balet tradisional Bali,” ujarnya, Jumat (16/8/2019).
Tak hanya itu, pesta seni kontemporer juga dihadirkan meliputi seni lukis tubuh, pameran seni dan fotografi, ukiran buah, dan masih banyak lagi. Bahkan, panitia juga akan mengelar Lomba Pariwisata Olahraga. Mencakup lari maraton, futsal, tenis, golf, selancar, memancing, dan kapal tradisional.
“Tak kalah seru, yaitu Festival Layang-layang Internasional. Masyarakat bisa menikmati keindahan layang-layang dengan berbagai bentuk, ukuran dan warna. Biasanya, peserta lokal akan menampilkan layang-layang tradisional khas Bali. Namun, peserta dari daerah lain atau dari mancanegara akan punya banyak kreasi menarik yang sayang dilewatkan,” ungkapnya.
SVF juga akan menyoroti aksi lingkungan. Seperti penanaman karang, pelepasan bayi penyu atau tukik ke laut, pembersihan pantai, penanaman bakau dan kegiatan pendidikan kesadaran lingkungan lain. Termasuk kampanye hidup hijau yang melibatkan penduduk lokal dan wisatawan.
Ketua Yayasan Pembangunan Sanur (YPS) Ida Bagus Sidharta mengatakan, SVF 2019 akan mengusung tema Darmaning Gesing. Atau secara harfiah dapat diartikan sebagai kewajiban berbuat baik terhadap bambu. Sebab, bambu merupakan jenis tanaman yang paling banyak digunakan masyarakat Bali dalam kehidupan sehari-hari.
“Bambu juga mengandung unsur penting bagi kehidupan masyarakat di Bali. Baik dari spiritual, membuat layang-layang dan lain-lain. Hampir di setiap upacara keagamaan, bambu parti digunakan,” terangnya.
Sidharta menambahkan, bagi masyarakat Bali bambu memiliki filosofi yang kuat dan mendalam. Keunggulan bambu dibanding tanam lain menjadi spirit dan semboyan hidup bagi masyarakat Bali.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani menjelaskan, SVF adalah acara komunitas yang didirikan oleh YPS. Event ini menggabungkan kegiatan berskala besar yang melibatkan festival makanan, pameran ekonomi kreatif, serangkaian kontes dan kompetisi, atraksi seni dan budaya, musik, serta berbagai kegiatan ramah lingkungan.
“Sejauh ini, SVF terus menampilkan keragaman budaya dalam berbagai program yang dijalankan. Dengan Duta Seni dan Budaya dari seluruh kepulauan Indonesia menunjukkan bahwa Sanur memiliki komunitas yang inklusif dan terbuka untuk semua,” bebernya.
Sanur sendiri terkenal sebagai resor pantai pertama di Bali. Sekaligus dipercaya sebagai daerah yang memulai pengembangan industri pariwisata di Pulau Dewata. Sanur juga menjadi landasan peluncuran bagi pengunjung yang ingin menyelam dan menjelajahi keindahan Pulau Nusa Lembongan di dekatnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan, sebagai daerah tujuan wisata utama di Indonesia, Bali memiliki banyak atraksi yang menarik untuk disimak. Bukan hanya soal seni dan budayanya yang sudah tersohor sejak dulu tetapi juga kemasan event-event yang tak pernah kehabisan ide.
“Bicara tentang Bali, yang muncul di pikiran semua orang pasti adalah pariwisata. Bali sudah menjadi milik semua orang. Artinya, wisatawan yang datang sudah tak terbatas. Bukan hanya dari Indonesia, Asia, Eropa, tapi dari seluruh penjuru dunia,” tandasnya
(alf)