Angela Aguilar Alvarez, Bertahan dengan Musik Tradisional
A
A
A
ANGELA ingat betul betapa keluarganya selalu bermain musik, terutama yang beraliran ranchera.
Bulan lalu, keluarga Aguilar juga diketahui merayakan ulang tahun keseratus almarhum Antonio Aguilar yang bersama Flor Silvestre disebut-sebut sebagai pasangan suami-istri teratas dalam industri hiburan Meksiko pada era 1960-an.
“Ayah saya seorang penyanyi. Kakek-nenek saya juga penyanyi. Saya mulai bernyanyi sejak saya lahir. Bahkan sebelum lahir, saya sudah mendengarkan musik mereka,” kata Angela. Tak heran bila pada akhirnya musik tradisional Meksiko itulah yang ikut memengaruhi pilihan musik Angela.
Di antara jadwal sibuknya sebagai siswi SMA, Angela tetap mengusung gaya musik mariachi dan ranchera. Sebagai salah satu “wajah segar” di ranah musik ranchera dan mariachi, Angela membuka mata maupun telinganya untuk genre yang dianut oleh kakek dan neneknya itu.
“Sangat menyenangkan melihat seseorang dari kalangan generasi muda mau mengingatkan orang lain soal dari mana kita berasal,” katanya. Angela selalu menghormati tradisi penyanyi yang datang sebelum dirinya melalui lensa abad ke-21. “Media sosial adalah bagian dari hari ini, era yang baru. Hal itu sangat membantu karier saya.
Terutama membantu saya untuk dekat dengan para penggemar,” ujar penyanyi yang memiliki 1,3 juta follower di Instagram ini. Angela semakin bangga karena di industri musik ternyata tidak banyak wanita yang bernyanyi dalam genre ranchera ataupun mariachi.
“Jadi saya sangat berterima kasih kepada para wanita yang membantu saya di sepanjang perjalananan karier saya. Saya merasa amat terhormat bisa mengikuti jejak nenek saya dan musisi lain yang sealiran,” terangnya, seperti dikutip Remezcla.
Musik Angela menjadi identitas dirinya serta akar keluarganya yang berasal dari selatan perbatasan Amerika- Meksiko. “Saya percaya bahwa sebelum menjadi orang Amerika, sebelum menjadi orang lain, saya ini orang Meksiko. Kenyataan itu yang mengalir di nadi saya. Saya bangga menjadi orang Meksiko,” tambahnya.
Menurut Angela, pilihan musik ini membuat dia semakin ingin membuktikan bahwa dirinya mampu menjadi penyanyi mumpuni dan tidak sekadar menopang nama besar keluarga. “Saya memang keturunan Aguilar, tetapi saya tetaplah Angela.
Saya menempatkan nama saya di luar sana sebagai diri saya sendiri. Kalau saya tidak bernyanyi dengan baik dan orang-orang tak menyukai musik maupun visi saya terhadap musik, tentu mereka tidak akan membelinya. Mereka tidak akan merespons apapun yang saya kerjakan.
Mereka membuka banyak pintu bagi saya untuk menjadi seseorang dari keluarga Aguilar, tetapi saya harus membuktikan kemampuan saya kepada semua orang. Saya harus memberikan yang terbaik yang saya bisa,” ungkapnya.
Angela juga memandang warisan keluarganya dalam bidang musik lebih sebagai contoh daripada “landasan peluncur” untuk kariernya.
“Saya melihat, betapa keren mereka yang mampu bernyanyi di atas panggung, memiliki penggemar, dan menulis lagu sendiri.
Saya merasa karena alasan itulah saya mau mulai bernyanyi. Sebab saya melihat betapa bahagia mereka bisa membuat orang lain juga bahagia,” jelasnya. Yang menarik, Angela menyamakan perasaannya itu dengan dongeng di film.
“Rasanya seperti ketika Anda melihat seorang putri dalam sebuah film dan Anda juga ingin menjadi putri,” ujarnya. Ke depan, Angela bertekad ingin terus berkarya di bidang musik.
“Saya sudah merekam banyak album. Saya merasa semua berjalan dengan baik. Saya akan mengeluarkan beberapa lagu yang belum pernah Anda dengar, tapi sudah saya tulis untuk album terbaru saya,” pungkasnya. (Susi Susanti)
Bulan lalu, keluarga Aguilar juga diketahui merayakan ulang tahun keseratus almarhum Antonio Aguilar yang bersama Flor Silvestre disebut-sebut sebagai pasangan suami-istri teratas dalam industri hiburan Meksiko pada era 1960-an.
“Ayah saya seorang penyanyi. Kakek-nenek saya juga penyanyi. Saya mulai bernyanyi sejak saya lahir. Bahkan sebelum lahir, saya sudah mendengarkan musik mereka,” kata Angela. Tak heran bila pada akhirnya musik tradisional Meksiko itulah yang ikut memengaruhi pilihan musik Angela.
Di antara jadwal sibuknya sebagai siswi SMA, Angela tetap mengusung gaya musik mariachi dan ranchera. Sebagai salah satu “wajah segar” di ranah musik ranchera dan mariachi, Angela membuka mata maupun telinganya untuk genre yang dianut oleh kakek dan neneknya itu.
“Sangat menyenangkan melihat seseorang dari kalangan generasi muda mau mengingatkan orang lain soal dari mana kita berasal,” katanya. Angela selalu menghormati tradisi penyanyi yang datang sebelum dirinya melalui lensa abad ke-21. “Media sosial adalah bagian dari hari ini, era yang baru. Hal itu sangat membantu karier saya.
Terutama membantu saya untuk dekat dengan para penggemar,” ujar penyanyi yang memiliki 1,3 juta follower di Instagram ini. Angela semakin bangga karena di industri musik ternyata tidak banyak wanita yang bernyanyi dalam genre ranchera ataupun mariachi.
“Jadi saya sangat berterima kasih kepada para wanita yang membantu saya di sepanjang perjalananan karier saya. Saya merasa amat terhormat bisa mengikuti jejak nenek saya dan musisi lain yang sealiran,” terangnya, seperti dikutip Remezcla.
Musik Angela menjadi identitas dirinya serta akar keluarganya yang berasal dari selatan perbatasan Amerika- Meksiko. “Saya percaya bahwa sebelum menjadi orang Amerika, sebelum menjadi orang lain, saya ini orang Meksiko. Kenyataan itu yang mengalir di nadi saya. Saya bangga menjadi orang Meksiko,” tambahnya.
Menurut Angela, pilihan musik ini membuat dia semakin ingin membuktikan bahwa dirinya mampu menjadi penyanyi mumpuni dan tidak sekadar menopang nama besar keluarga. “Saya memang keturunan Aguilar, tetapi saya tetaplah Angela.
Saya menempatkan nama saya di luar sana sebagai diri saya sendiri. Kalau saya tidak bernyanyi dengan baik dan orang-orang tak menyukai musik maupun visi saya terhadap musik, tentu mereka tidak akan membelinya. Mereka tidak akan merespons apapun yang saya kerjakan.
Mereka membuka banyak pintu bagi saya untuk menjadi seseorang dari keluarga Aguilar, tetapi saya harus membuktikan kemampuan saya kepada semua orang. Saya harus memberikan yang terbaik yang saya bisa,” ungkapnya.
Angela juga memandang warisan keluarganya dalam bidang musik lebih sebagai contoh daripada “landasan peluncur” untuk kariernya.
“Saya melihat, betapa keren mereka yang mampu bernyanyi di atas panggung, memiliki penggemar, dan menulis lagu sendiri.
Saya merasa karena alasan itulah saya mau mulai bernyanyi. Sebab saya melihat betapa bahagia mereka bisa membuat orang lain juga bahagia,” jelasnya. Yang menarik, Angela menyamakan perasaannya itu dengan dongeng di film.
“Rasanya seperti ketika Anda melihat seorang putri dalam sebuah film dan Anda juga ingin menjadi putri,” ujarnya. Ke depan, Angela bertekad ingin terus berkarya di bidang musik.
“Saya sudah merekam banyak album. Saya merasa semua berjalan dengan baik. Saya akan mengeluarkan beberapa lagu yang belum pernah Anda dengar, tapi sudah saya tulis untuk album terbaru saya,” pungkasnya. (Susi Susanti)
(nfl)