Lebih Membumi, Gundala Tak Sepenuhnya Adaptasi Cerita Komik

Kamis, 29 Agustus 2019 - 07:30 WIB
Lebih Membumi, Gundala Tak Sepenuhnya Adaptasi Cerita Komik
Lebih Membumi, Gundala Tak Sepenuhnya Adaptasi Cerita Komik
A A A
JAKARTA - Gundala, salah satu film Indonesia yang paling dinantikan tahun ini, akan mulai tayang hari ini. Film ini adalah usaha kedua untuk menampilkan tokoh superhero lokal buatan Hasmi ini ke layar lebar. Usaha pertama pernah dibuat pada 1981. Tahun ini, Gundala tampil dengan ditukangi Joko Anwar.

Menurut Joko, ada perbedaan antara buah karyanya itu dengan film pada 1981. Joko mengatakan, dia tak pernah mendasarkan diri pada film Gundala yang pernah diproduksi di tahun 1981. Dia justru menggabungkan antara cerita komik dengan catatan dari Hasmi selaku pemilik cerita.

"Jadi kita menggabungkan dari orisinil komik dan catatan dari Pak Hasmi. Jadi dari Pak Hasmi ini sama. Sancaka orang tuanya kerja di pabrik, aktivis juga," kata Joko saat jumpa pers film Gundala, di XXI Epicentrum, Jakarta Selatan, Rabu (28/8).

Joko menuturkan, Gundala merupakan film dengan kisah yang begitu membumi, karakter, cerita, dan latarnya dibuat lebih mirip dengan dunia nyata. Semua itu mencerminkan kondisi sosial-politik masyarakat Indonesia saat ini.

"Kita berpikir bahwa jika kita membuat Gundala ini bisa merefleksikan masyarakat Indonesia, Indonesia sekarang secara sosial-politik seperti apa, mungkin menjadi film yang lebih dekat ke orang Indonesia," kata Joko.

Di film ini, Joko melakukan pendekatan baru agar karakter Gundala bisa dipahami penonton masa kini yang umumnya belum akrab dengan komiknya, sekaligus membedakan Gundala dari para superhero yang sekarang merajai bioskop. Selain itu, film ini tidak berfokus pada cerita fantastis, tapi pada penokohan Gundala sebagai sosok patriot. Sosok seperti ini di mata Joko sudah langka di Indonesia.

"Dia mewakili kerinduan rakyat Indonesia untuk sosok yang bukan saja dekat dengan masyarakat, tapi dia juga adalah seorang patriot. Artinya seseorang yang mementingkan orang banyak ketimbang diri sendiri. Dan itu salah satu sifat yang saya rasa jarang ya di Indonesia makanya saya coba angkat isu sosial yang hangat terjadi saat ini kayak pertentangan pekerja pabrik dan pengusaha," tutur dia.

Film Gundala ini memakan waktu penggarapan hingga 2 tahun lantaran proses pascaproduksi yang memakan waktu sekitar hampir setahun. Naskahnya mulai dikembangkan pada 2017 sampai Januari 2018. Setelah itu mereka melakuan persiapan panjang sebelum syuting pada September tahun lalu. Syuting juga memakan waktu karena banyaknya pemain yang terlibat. Meski begitu, Joko mengatakan, biaya untuk film ini tergolong medium ke bawah.

“Meski melibatkan banyak talent, CGI, art kamera dan lain. Ada yang bilang biaya produksi film sampai 70 milliar (rupiah), kita malahan setengahnya gak ada, tapi kita lebih medium ke bawah. Jadi, pemain banyak mereka betul-betul Labour of Love pemain, art, kamera budget hampir sama karena lokasi banyak dan art banyak aku awasi ruangan dan asbak warna dan sizenya seperti apa dan untuk proses pascaproduksi memang lumayan lama. kita mau CGI sampai ada 680 shoot gak terasa dan itu yang lama banget pengerjaan dan ada 11 vendor 10 dari Indonesia dan 1 dari luar tapi bisa dibilang ini 99 persen Indonesia CGI-nya,” papar Joko.

Dalam kesempatan yang sama produser, Wicky V Olindo mengaku senang sekaligus gugup menanti respons penonton yang menyaksikan film terlebih ini seri pembuka dari seri lainnya. "Jujur saya nervous. Enggak pernah kayak gini saat saya merilis film-film sebelumnya, gugup saya meski setelah nonton film ini ramah untuk usia 13 tahun keatas," kata Wicky.

Produser dari rumah produksi Screenplay Pictures itu mengatakan, Gundala adalah film pertama yang akan membuka semesta Jagat Sinema Bumilangit (JSB/BCU). "Ini kayak mimpi. Saya adalah generasi yang membaca komik Gundala. Saya nge-fan sama IP Bumilangit ini dan bisa kerja sama kayak mimpi yang menjadi kenyataan," kata dia.

Sederet aktor kenamaan turut bermain di film Gundala ini. Mereka di antaranya Abimana Aryasatya, Hannah Al Rasyid, Kelly Tandiono, Aryo Bayu, Rio Dewanto, Marissa Anita dan masih banyak lagi lainnya. Gundala mulai tayang hari ini.

Gundala menceritakan tentang Sancaka alias Gundala (Abimana Aryasatya) yang menjalani hidup tanpa orangtuanya. Tumbuh besar, Sancaka melihat keadaan kota semakin buruk dan ketidakadilan berkecamuk di seluruh negeri. Sancaka harus memutuskan apakah harus tetap hidup menjaga dirinya sendiri atau bangkit menjadi pahlawan mereka yang tertindas.

Gundala akan menjadi gerbang pembuka dalam Jagat Sinema BumiLangit Studios. Setelah ini akan ada beberapa pahlawan lain seperti Sri Asih, Godam, Aquanus, dan masih banyak lagi lainnya. Gundala sendiri merupakan tokoh komik yang diciptakan oleh Harya Suraminata atau Hasmi. Versi filmnya akan tayang mulai 29 Agustus 2019.
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6851 seconds (0.1#10.140)