Westlife Masih Berenergi
A
A
A
SEMARANG - Usia 20 tahun bukan waktu yang muda lagi bagi sebuah grup musik, termasuk boyband. Sedikit banyak, faktor usia akan mempengaruhi penampilan di atas panggung.
Namun, hal itu tidak diperlihatkan Westlife. Grup vokal yang terbentuk pada 3 Juli 1998 ini tetap terlihat energik saat tampil di WESTLIFE The Twenty Tour Live in Sam Poo Kong, Minggu (1/9/2019) dan sehari sebelumnya tampil di Borobudur Symphony, Sabtu (31/8/2019) malam.
Empat personelnya, Shane Filan, Kian Egan, Nicky Byrne dan Mark Feehily menguasai panggung yang luasnya 17,5 meter x 8 meter. Kendati bukan grup rock yang berlari dari sudut panggung ke sudut panggung lainnya, tapi hampir dalam setiap lagu, para anggotanya berjalan ke sudut panggung yang ada.
Yang paling penting lagi adalah vocal. Kualitas suara akan sangat memengaruhi penampilan. Ada perubahan suara sedikit saja bisa, fals misalnya, bisa membuat fans kecewa.
Sementara, karakter vokal yang ditampilkan masing-masing personel tidak kendur dalam durasi sekitar hampir 2 jam. Bahkan, suaranya tidak berbeda jauh dengan penampilan mereka selama 20 tahun ini.
Memang ada waktu jeda, tapi itu hanya untuk mengganti kostum. Saat pergantian kostum ini menjadi waktu yang bisa digunakan untuk bisa sedikit mengistirahatkan vokalnya, tapi hal itu tidak sampai 5 menit dan Westlife melakukan pergantian kostum sebanyak 5 kali.
Sementara, pada hampir setiap lagu, beberapa personel dituntut untuk mengeluarkan suara tinggi dengan lengkingan yang panjang.
"Vokalnya masih enak di dengar dan enggak fals,"§ kata Arey Arifin, salah satu penikmat music Westlife yang menyaksikan penampilan boyband asal Irlandia ini di Borobudur.
Seperti diketahui, konser Westlife dimulai pada Mei 2019 lalu di Irlandia, kemudian merambah ke Inggris yang masuk dalam 34 kota yang disambangi di Eropa. Dilanjutkan ke 17 kota di Asia, termasuk Indonesia.
Menariknya, Westlife tampil di 5 kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Palembang, dan Semarang. Namun, dari semua rangkaian tersebut, yang membuat fans puas menyaksikan Shane dan kawan-kawan ini saat mereka tampil di Borobudur dan Sam Poo Kong yang dipromotori Rajawali Indonesia.
CEO Rajawali Indonesia Anas Syahrul Alimi mengatakan konser yang digelar di Kuil Sam Poo Kong merupakan destinasi terakhir dari rangkaian tur konser Westlife di Indonesia.
“Konser Westlife pada malam hari ini sangat pecah. Semua orang yang hadir pada malam hari ini sama-sama merasakan bahagia. Westlife dan Kuil Sam Poo Kong sama-sama hebatnya untuk memberikan sebuah suguhan berkesan yang terjadi pada malam hari ini,” kata Anas.
Suksesnya konser tersebut diamini nerizen. Sebut saja Instagram dengan akun @finiradjb. Dia menyebut perhelatan tersebut berkelas internasional.
Namun, hal itu tidak diperlihatkan Westlife. Grup vokal yang terbentuk pada 3 Juli 1998 ini tetap terlihat energik saat tampil di WESTLIFE The Twenty Tour Live in Sam Poo Kong, Minggu (1/9/2019) dan sehari sebelumnya tampil di Borobudur Symphony, Sabtu (31/8/2019) malam.
Empat personelnya, Shane Filan, Kian Egan, Nicky Byrne dan Mark Feehily menguasai panggung yang luasnya 17,5 meter x 8 meter. Kendati bukan grup rock yang berlari dari sudut panggung ke sudut panggung lainnya, tapi hampir dalam setiap lagu, para anggotanya berjalan ke sudut panggung yang ada.
Yang paling penting lagi adalah vocal. Kualitas suara akan sangat memengaruhi penampilan. Ada perubahan suara sedikit saja bisa, fals misalnya, bisa membuat fans kecewa.
Sementara, karakter vokal yang ditampilkan masing-masing personel tidak kendur dalam durasi sekitar hampir 2 jam. Bahkan, suaranya tidak berbeda jauh dengan penampilan mereka selama 20 tahun ini.
Memang ada waktu jeda, tapi itu hanya untuk mengganti kostum. Saat pergantian kostum ini menjadi waktu yang bisa digunakan untuk bisa sedikit mengistirahatkan vokalnya, tapi hal itu tidak sampai 5 menit dan Westlife melakukan pergantian kostum sebanyak 5 kali.
Sementara, pada hampir setiap lagu, beberapa personel dituntut untuk mengeluarkan suara tinggi dengan lengkingan yang panjang.
"Vokalnya masih enak di dengar dan enggak fals,"§ kata Arey Arifin, salah satu penikmat music Westlife yang menyaksikan penampilan boyband asal Irlandia ini di Borobudur.
Seperti diketahui, konser Westlife dimulai pada Mei 2019 lalu di Irlandia, kemudian merambah ke Inggris yang masuk dalam 34 kota yang disambangi di Eropa. Dilanjutkan ke 17 kota di Asia, termasuk Indonesia.
Menariknya, Westlife tampil di 5 kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Palembang, dan Semarang. Namun, dari semua rangkaian tersebut, yang membuat fans puas menyaksikan Shane dan kawan-kawan ini saat mereka tampil di Borobudur dan Sam Poo Kong yang dipromotori Rajawali Indonesia.
CEO Rajawali Indonesia Anas Syahrul Alimi mengatakan konser yang digelar di Kuil Sam Poo Kong merupakan destinasi terakhir dari rangkaian tur konser Westlife di Indonesia.
“Konser Westlife pada malam hari ini sangat pecah. Semua orang yang hadir pada malam hari ini sama-sama merasakan bahagia. Westlife dan Kuil Sam Poo Kong sama-sama hebatnya untuk memberikan sebuah suguhan berkesan yang terjadi pada malam hari ini,” kata Anas.
Suksesnya konser tersebut diamini nerizen. Sebut saja Instagram dengan akun @finiradjb. Dia menyebut perhelatan tersebut berkelas internasional.
(tdy)