Menpar Arief Yahya Berharap Milenial Ikut Majukan Potensi Wisata di Garut
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata (Menpar) Republik Indonesia, Arief Yahya memiliki keinginan untuk menjadikan Kabupaten Garut, Jawa Barat, sebagai destinasi pariwisata kelas dunia. Menurutnya, Garut memiliki potensi menjadi destinasi pariwisata kelas dunia.
"Dari tiga destinasi unggulan yang dipunyai Garut yakni Situ Bagendit, Dayeuh Manggung, serta Candi dan Situ Cangkuang. Situ Bagendit akan direvitalisasi dan ditata kembali untuk dijadikan sebagai destinasi kelas dunia," kata Menpar Arief dalam keterangan resminya, baru-baru ini.
Dukungan pemerintah pun akan diberikan untuk menjadikan Garut sebagai destinasi pariwisata kelas dunia. Anggaran Rp100 miliar dari Kementerian PUPR dan Rp30 miliar dari Pemerintah Daerah Jawa Barat dialokasikan untuk Situ Bagendit. Sementara itu, Situ Cangkuang akan mendapatkan alokasi dana sebesar Rp. 7 miliar. "Kita harapkan tahun 2024 sudah terealisasikan," tegas Arief Yahya.
Garut dinilai mempunyai potensi pariwisata yang besar meliputi atraksi alam, budaya, dan buatan. Oleh karena itu, menurut Arief Yahya, para stakeholder pariwisata dan terutama kaum muda milenial mesti bersama-sama memajukan potensi wisata daerah ini.
"Untuk atraksi Garut mempunyai 123 event, namun baru satu yang masuk dalam 100 Wonder Events. Kita harapkan ke depan kaum milenial gencar mempromosikan event pariwisata agar event yang masuk dalam kalender nasional bertambah dan dikenal di seluruh Tanah Air dan mancanegara," paparnya.
Sementara, anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah mengatakan, kemajuan pariwisata Garut sudah dirasakan dengan semakin meningkatnya rata-rata lama tinggal wisatawan mencapai 2,44 hari. Ke depan dengan memiliki destinasi kelas dunia diharapkan lama tinggal wisatawan akan semakin panjang dan pendapatan masyarakat dari pariwisata akan meningkat.
"Saya mengusulkan agar Pemkab Garut juga meningkatkan kualitas SDM unggul di bidang pariwisata untuk mengembangkan potensi pariwisata Garut," kata Ferdiansyah.
Bupati Garut, Rudy Gunawan melaporkan, Kabupaten Garut telah mempunyai tiga pasar wisata digital, yaitu Situ Bagendit, Dayeuh Manggung, dan Candi Cangkuang. "Adanya pasar wisata digital ini memudahkan kami mempromosikan potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Garut," bebernya.
Selain itu, pariwisata Garut didukung unsur 3A (atraksi, amenitas, dan aksesibilitas) yang memadai. Untuk atraksi alam, Garut sejak lama dikenal sebagai Swiss van Java dengan pemandangan Gunung Papandayan. Garut juga memiliki Pantai Santolo, Pemandian Air Panas Cipanas, Puncak Darajat Pass, Kampung Sampireun, Kawah Talaga Bodas, Kawah Kamojang, Curug Sang Hyang Taraje, serta Pantai Rancabuaya.
Lebih dari itu, Garut terkenal dengan seni budaya seperti Kesenian Adu Domba, Dodombaan, Badeng, Surak Ibra, Raja Dogar, serta peninggalan sejarah Candi Cangkuang.
Sementara itu untuk fasilitas amenitas Garut memiliki tujuh tempat penginapan instagramable yang menggabungkan floating cottage dengan suasana pegunungan dan pemandangan alam, misalnya Kampung Sumber Alam, Cipanas, Kampung Sampireun Resort & Spa, Kamojang Green Hotel & Resort, Sabda Alam Hotel & Resort, Danau Dariza Hotel & Resort, Bukit Alamanda Resort & Resto, dan Tirtagangga Hotel.
"Dari tiga destinasi unggulan yang dipunyai Garut yakni Situ Bagendit, Dayeuh Manggung, serta Candi dan Situ Cangkuang. Situ Bagendit akan direvitalisasi dan ditata kembali untuk dijadikan sebagai destinasi kelas dunia," kata Menpar Arief dalam keterangan resminya, baru-baru ini.
Dukungan pemerintah pun akan diberikan untuk menjadikan Garut sebagai destinasi pariwisata kelas dunia. Anggaran Rp100 miliar dari Kementerian PUPR dan Rp30 miliar dari Pemerintah Daerah Jawa Barat dialokasikan untuk Situ Bagendit. Sementara itu, Situ Cangkuang akan mendapatkan alokasi dana sebesar Rp. 7 miliar. "Kita harapkan tahun 2024 sudah terealisasikan," tegas Arief Yahya.
Garut dinilai mempunyai potensi pariwisata yang besar meliputi atraksi alam, budaya, dan buatan. Oleh karena itu, menurut Arief Yahya, para stakeholder pariwisata dan terutama kaum muda milenial mesti bersama-sama memajukan potensi wisata daerah ini.
"Untuk atraksi Garut mempunyai 123 event, namun baru satu yang masuk dalam 100 Wonder Events. Kita harapkan ke depan kaum milenial gencar mempromosikan event pariwisata agar event yang masuk dalam kalender nasional bertambah dan dikenal di seluruh Tanah Air dan mancanegara," paparnya.
Sementara, anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah mengatakan, kemajuan pariwisata Garut sudah dirasakan dengan semakin meningkatnya rata-rata lama tinggal wisatawan mencapai 2,44 hari. Ke depan dengan memiliki destinasi kelas dunia diharapkan lama tinggal wisatawan akan semakin panjang dan pendapatan masyarakat dari pariwisata akan meningkat.
"Saya mengusulkan agar Pemkab Garut juga meningkatkan kualitas SDM unggul di bidang pariwisata untuk mengembangkan potensi pariwisata Garut," kata Ferdiansyah.
Bupati Garut, Rudy Gunawan melaporkan, Kabupaten Garut telah mempunyai tiga pasar wisata digital, yaitu Situ Bagendit, Dayeuh Manggung, dan Candi Cangkuang. "Adanya pasar wisata digital ini memudahkan kami mempromosikan potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Garut," bebernya.
Selain itu, pariwisata Garut didukung unsur 3A (atraksi, amenitas, dan aksesibilitas) yang memadai. Untuk atraksi alam, Garut sejak lama dikenal sebagai Swiss van Java dengan pemandangan Gunung Papandayan. Garut juga memiliki Pantai Santolo, Pemandian Air Panas Cipanas, Puncak Darajat Pass, Kampung Sampireun, Kawah Talaga Bodas, Kawah Kamojang, Curug Sang Hyang Taraje, serta Pantai Rancabuaya.
Lebih dari itu, Garut terkenal dengan seni budaya seperti Kesenian Adu Domba, Dodombaan, Badeng, Surak Ibra, Raja Dogar, serta peninggalan sejarah Candi Cangkuang.
Sementara itu untuk fasilitas amenitas Garut memiliki tujuh tempat penginapan instagramable yang menggabungkan floating cottage dengan suasana pegunungan dan pemandangan alam, misalnya Kampung Sumber Alam, Cipanas, Kampung Sampireun Resort & Spa, Kamojang Green Hotel & Resort, Sabda Alam Hotel & Resort, Danau Dariza Hotel & Resort, Bukit Alamanda Resort & Resto, dan Tirtagangga Hotel.
(nug)