Ekspansi ke Asia Tenggara, Ini Harapan Besar Universal Music Group

Kamis, 19 September 2019 - 04:32 WIB
Ekspansi ke Asia Tenggara, Ini Harapan Besar Universal Music Group
Ekspansi ke Asia Tenggara, Ini Harapan Besar Universal Music Group
A A A
JAKARTA - Perusahaan musik global asal Amerika Serikat, Universal Music Group (UMG) melebarkan pangsa pasarnya di Asia dengan melakukan ekspansi ke kawasan Asia Tenggara melalui dua divisi barunya, Def Jam South East Asia dan Astralwerks Asia. Def Jam South East Asia lebih fokus pada iklim hip-hop yang dinamis, sedangkan Astralwerks Asia memiliki fokus pada pengembangan bakat.

Menariknya, rapper Indonesia, Ariel Nayaka masuk dalam jajaran artis perdana untuk Def Jam South East Asia. Pria 25 tahun itu pun tergabung dengan lima penyanyi hip hop asal Asia Tenggara lainnya, Joe Flizzow (Malaysia), Daboyway (Thailand), Yung Raja (Singapura), Fariz Jabba (Singapura), dan ALIF (Singapura).

"Suatu kehormatan menjadi bagian dari keluarga Def Jam," tulis Nayaka dalam unggahan fotonya bersama lima artis perdana Def Jam South East Asia di akun Instagramnya.

Selain Def Jam SEA dan Astralwerks Asia, UMG SEA, yang bermarkas di Singapura, juga meluncurkan Ingrooves dan Spinnup guna memperluas jangkauan layanan pemasaran dan distribusi yang ditawarkan UMG untuk mendukung artis independen, label, dan bakat di seluruh kawasan Asia Tenggara.

"Untuk membantu memimpin ledakan hip-hop di kawasan ini, kami mengumumkan peluncuran Def Jam South East Asia, sebuah label baru yang didedikasikan untuk mengambil bakat rap terbaik Asia dan memberi mereka platform global untuk menjangkau audiens baru di seluruh dunia dengan musik mereka," papar Wakil Presiden Eksekutif Universal Music Group, Adam Granite dalam keterangan resminya yang diterima SINDOnews di Jakarta, Rabu (18/9).

Adam Granite sangat menyadari jika dalam beberapa tahun belakangan, reggeaton dan K-pop begitu meledak di dunia. Dia pun tidak mau menutup kemungkinan bahwa hit-hit global berikutnya bisa datang dari mana saja. "Tidak ada alasan untuk percaya bahwa itu tidak mungkin berasal dari salah satu negara ini," tandasnya.

Dengan berada di Singapura, itu berarti menempatkan UMG lebih dekat dengan banyak mitranya dan berdampingan bersama banyak merek serta perusahaan terbesar dunia. "Itu akan memungkinkan kami untuk menunjukkan pengaruh dan dampak yang dimiliki musik dan artis kami dalam mengubah budaya dan menjangkau kaum muda di seluruh Asia Tenggara," ujar Adam Granite.

Pada akhirnya, Adam Granite juga berharap jika babak baru UMG ini akan menjadi bagian integral dari pertumbuhan budaya hip-hop dan rap di seluruh kawasan Asia Tenggara.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, CEO Universal Music South East Asia & SVP Asia, Calvin Wong mengatakan, ekspansi yang dilakukan UMG ini menunjukkan pentingnya Asia Tenggara dalam hal bakat musik dan peluang bisnis di masa depan.

"Kini musik lebih mudah diakses daripada sebelumnya, dan kami sangat yakin ada potensi terobosan regional dan global bagi para artis kami di masa mendatang," katanya lagi.
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6224 seconds (0.1#10.140)