Ini Bahan Serum yang Ubah Steve Rogers Menjadi Captain America
A
A
A
Petualangan Steve Rogers/Captain America yang diperankan Chris Evans di Marvel Cinematic Universe (MCU) memang sudah berakhir. Namun, kaitan antara kisah Steve dengan MCU yang lebih luas masih bisa ditemukan. Salah satu yang menarik adalah tentang serum tentara super yang mengubah Steve menjadi sosok kuat sebagai Captain America. Banyak penggemar yang mengira-ira, bahan apa yang dipakai Dr Erskine untuk membuat serum itu.
Sebuah akun di Reddit, TheLazerShell, punya teori terkait bahan apa yang dipakai Erskine untuk membuat serum itu. Formula itu berhasil membuat Steve menjadi Captain Amerika, sementara banyak uji coba sebelumnya dan setelah dia gagal. Menurut teori itu, faktor penentu yang membuat serum itu bisa berhasil di tubuh Steve bisa ditemukan di cerita Thor dan Asgardian. Cerita itu adalah tentang imbalan kepada mereka yang benar-benar ‘layak’.
Dikutip dari Comic Book, secara prinsip, teori itu berpusat pada ucapan Odin mengenai Mjlonir—palu Thor—yang digunakan untuk mengajarkan tentang kerendahan hati kepada Thor. Pelajaran ini tidak pernah diperlukan Steve karena Steve muncul dengan kerendahan hati yang menentukan kualitasnya.
Teori ini kemudian mengatakan kalau Erskine awalnya mengembangkan serum itu saat bekerja di bawah Johann Schmidt, yang kemudian berubah menjadi Red Skull. Schmidt terobsesi dengan mitos dunia kuno—terutama dengan sejarah Nordic yang terkait Odin dan masa Asgardiand di Bumi pada masa kuno.
Teori itu menyebut sihir Asgardian adalah sains yang maju. Erskine mungkin telah menemukan formula yang setara dengan ucapan kelayakan Asgardian itu dan membuatnya menjadi Serum Tentara Super sebagai semacam gagal aman. Teori itu menyebut, itulah alasan mengapa Erskine bicara dengan penuh keagungan dan tujuan mengenai serum itu dan pencariannya atas orang yang tepat.
“Aku mencari kualitas di atas fisik,” ujar Erskine di Captain America: The First Avenger.
Ucapan itu tiba-tiba punya arti yang berbeda dalam konteks baru yang dibangun teori ini. Teori ini mengindikasikan kalau ‘kelayakan’ lebih dari sekadar konsep moral: itu adalah kunci untuk membuka kekuatan sejati serum tersebut. Sebaliknya, teori itu menyebut, Schmidt menjadi Red Skull karena dia gagal pada uji kelayakan.
“Serumnya belum siap. Tapi, yang lebih penting lagi, orangnya,” ujar Erskine ketika mengungkapkan latar belakang atas apa yang terjadi pada Schmidt.
Sekarang, usaha untuk mengaitkan warisan Thor dan Captain America ini adalah sebuah jangkauan. Bahkan, akun yang mengungkap teori itu mengakui kalau teori itu tipis, tapi pas untuk dirinya. Namun, menyenangkan untuk menelusurinya secara logika. Teori ini akan memperdalam konteks di balik mengapa Captain America akhirnya mampu mengangkat Mjolnir dan melawan Thanos di Avengers: Endgame.
Sebuah akun di Reddit, TheLazerShell, punya teori terkait bahan apa yang dipakai Erskine untuk membuat serum itu. Formula itu berhasil membuat Steve menjadi Captain Amerika, sementara banyak uji coba sebelumnya dan setelah dia gagal. Menurut teori itu, faktor penentu yang membuat serum itu bisa berhasil di tubuh Steve bisa ditemukan di cerita Thor dan Asgardian. Cerita itu adalah tentang imbalan kepada mereka yang benar-benar ‘layak’.
Dikutip dari Comic Book, secara prinsip, teori itu berpusat pada ucapan Odin mengenai Mjlonir—palu Thor—yang digunakan untuk mengajarkan tentang kerendahan hati kepada Thor. Pelajaran ini tidak pernah diperlukan Steve karena Steve muncul dengan kerendahan hati yang menentukan kualitasnya.
Teori ini kemudian mengatakan kalau Erskine awalnya mengembangkan serum itu saat bekerja di bawah Johann Schmidt, yang kemudian berubah menjadi Red Skull. Schmidt terobsesi dengan mitos dunia kuno—terutama dengan sejarah Nordic yang terkait Odin dan masa Asgardiand di Bumi pada masa kuno.
Teori itu menyebut sihir Asgardian adalah sains yang maju. Erskine mungkin telah menemukan formula yang setara dengan ucapan kelayakan Asgardian itu dan membuatnya menjadi Serum Tentara Super sebagai semacam gagal aman. Teori itu menyebut, itulah alasan mengapa Erskine bicara dengan penuh keagungan dan tujuan mengenai serum itu dan pencariannya atas orang yang tepat.
“Aku mencari kualitas di atas fisik,” ujar Erskine di Captain America: The First Avenger.
Ucapan itu tiba-tiba punya arti yang berbeda dalam konteks baru yang dibangun teori ini. Teori ini mengindikasikan kalau ‘kelayakan’ lebih dari sekadar konsep moral: itu adalah kunci untuk membuka kekuatan sejati serum tersebut. Sebaliknya, teori itu menyebut, Schmidt menjadi Red Skull karena dia gagal pada uji kelayakan.
“Serumnya belum siap. Tapi, yang lebih penting lagi, orangnya,” ujar Erskine ketika mengungkapkan latar belakang atas apa yang terjadi pada Schmidt.
Sekarang, usaha untuk mengaitkan warisan Thor dan Captain America ini adalah sebuah jangkauan. Bahkan, akun yang mengungkap teori itu mengakui kalau teori itu tipis, tapi pas untuk dirinya. Namun, menyenangkan untuk menelusurinya secara logika. Teori ini akan memperdalam konteks di balik mengapa Captain America akhirnya mampu mengangkat Mjolnir dan melawan Thanos di Avengers: Endgame.
(alv)