Iwet Ramadhan Imbau Masyarakat Beli Batik Langsung dari Pengrajin

Kamis, 03 Oktober 2019 - 00:47 WIB
Iwet Ramadhan Imbau...
Iwet Ramadhan Imbau Masyarakat Beli Batik Langsung dari Pengrajin
A A A
JAKARTA - Bertepatan dengan Hari Batik Nasional yang dirayakan setiap 2 Oktober, Iwet Ramadhan, yang merupakan pelestari dan pemerhati batik, mengungkapkan kegalauannya tentang kondisi batik saat ini. Di tengah ramainya ajakan menggunakan batik, masih banyak yang belum mengetahui dasar dari batik itu sendiri.

"10 tahun batik ditetapkan UNESCO sebagai Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity tapi banyak yang dasarnya saja enggak tahu. Gembar-gembor Hari Batik Nasional dan pakai batik iya, tapi mari dukung pembatik, pengrajin dengan membeli kain batik di pengrajin," kata Iwet Ramadhan saat acara peluncuran botol Piegeon di Pacific Place, Jakarta, Rabu (2/10).

Iwet mengungkapkan bahwa batik masuk dalam Warisan Budaya Tak Benda Manusia UNESCO bukan disebabkan kainnya, melainkan karena teknik dan cerita atau filosofi. Jika teknik dan cerita tersebut tidak dilestarikan dengan membeli batik di pengrajin, maka kemungkinan besar batik akan punah.

"Hasilnya si anak lihat ibunya duduk berjam-jam tidak menghasilkan uang. Jadinya enggak akan ada penerus. Cucu-cucu kita enggak akan tahu ke depannya bisa pegang kain batik atau tidak," ucapnya.

"Banyak pembatik mengeluh, ketika batik di-print, mereka enggak bisa ngalahin kecepatan mesin sehingga akhirnya mereka berhenti. Saran aku, beli batik di pengrajin. Batik itu ada tengkulaknya. Beli Rp5 juta tapi kualitas Rp600 ribu, itu hasilnya masuk ke tengkulak," tambahnya.

Di sisi lain Iwet menilai, saat ini masyarakat masih banyak yang menganggap bahwa batik bukanlah sebuah kebutuhan dasar. Hanya orang dengan penghasilan tinggi yang mampu dan mau membeli batik tulis dengan harga mahal. Sedangkan, lainnya lebih memilih mengeluarkan uang untuk makan atau transport sehari-hari.

"Batik ini bukan kebutuhan dasar tapi hanya royal people, hanya orang yang sandang, pangan, papannya sudah lengkap mau beli batik tulis, batik cap kalau yang basic. Ngeluarin Rp1 juta mending buat makan, buat transport," paparnya.

Oleh karena itu, Iwet Ramadhan yang sudah berkecimpung di dunia batik sejak lama ini menyarankan masyarakat untuk membeli batik langsung ke pengrajin. Bagi Iwet, membeli batik langsung dari pengrajin bukanlah tanpa alasan. Pasalnya melalui cara ini, dapat membantu para pengrajin batik agar bisa terus membatik dan berkarya sehingga batik terus dilestarikan.

"Untuk ajakin orang untuk batik sudah terlalu biasa. Paling dasar memulai berpikir membeli batik dari pengrajin. Mulai dari batik cap. Kalau ada rezeki lebih, beli batik tulis tapi beli di pengrajin. Kita beli ke pengrajin, kita memberikan penghasilan dan mereka terus membatik," tandasnya.
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1354 seconds (0.1#10.140)