Dalam Serial First Ladies, Viola Berperan sebagai Michelle Obama
A
A
A
Viola dikabarkan akan berperan sebagai mantan ibu negara Michelle Obama dalam drama seri berjudul First Ladies yang ditayangkan di Showtime. Drama ini bakal mengeksplorasi beberapa wanita paling terkenal yang pernah tinggal di Gedung Putih sepanjang sejarah. Dimulai dari Michelle Obama, Betty Ford, hingga Eleanor Roosevelt di musim pertama.
“Saya selalu tertarik dengan kisah ibu negara. Saya tertarik dengan orang yang tidak mendapat perhatian sebanyak orang lain. Saya tidak ingin mengatakan bahwa para wanita di belakang para pria, para wanita di samping para pria, atau apa pengorbanan mereka,” ungkapnya, seperti dikutip Entertainment Tonight.
Violamenyatakan, bagian dari daya tarik proyek ini adalah kehidupan ganda yang “dipaksa” untuk Michelle Obama sebagai ibu negara, persona publiknya, juga kehidupan pribadinya. Violamengaku, mengalami ketakutan atau terintimidasi oleh rencana perannya sebagai Michelle Obama, yang sudah melewati berbagai situasi yang belum pernah dihadapi wanita lain.
“Saya agak takut. Saya bertemu Michelle Obama. Dia hebat dalam segala hal. Dia cerdas, percaya diri, dan pandai berbicara. Dia percaya pada persaudaraan. Saya pikir Michelle Obama benar-benar mengorbankan banyak hal di Gedung Putih. Bukan hanya menjadi ibu negara, tetapi juga menjadi ibu negara kulit berwarna,” terangnya.
Demi menghasilkan peran yang mumpuni dan maksimal, Viola tidak berniat bertemu Michelle Obama lagi sampai dia selesai dengan peran tersebut. Viola lebih suka membiarkan tim penulis leluasa membuat cerita dan karakter untuk perannya itu.
Dikutip dari Yahoo, selain membintangi serial First Ladies, di sini Viola juga akan bertindak sebagai produser eksekutif bersama Julius Tennon dari JuVee Productions, Cathy Schulman dari Welle Entertainment, Jeff Gaspin dari Gaspin Media, dan Brad Kaplan dari LINK Entertainment. Viola mengatakan, proyek ini bakal menjadi pertaruhan bagi kariernya.
“Saya selalu tertarik dengan kisah ibu negara. Saya tertarik dengan orang yang tidak mendapat perhatian sebanyak orang lain. Saya tidak ingin mengatakan bahwa para wanita di belakang para pria, para wanita di samping para pria, atau apa pengorbanan mereka,” ungkapnya, seperti dikutip Entertainment Tonight.
Violamenyatakan, bagian dari daya tarik proyek ini adalah kehidupan ganda yang “dipaksa” untuk Michelle Obama sebagai ibu negara, persona publiknya, juga kehidupan pribadinya. Violamengaku, mengalami ketakutan atau terintimidasi oleh rencana perannya sebagai Michelle Obama, yang sudah melewati berbagai situasi yang belum pernah dihadapi wanita lain.
“Saya agak takut. Saya bertemu Michelle Obama. Dia hebat dalam segala hal. Dia cerdas, percaya diri, dan pandai berbicara. Dia percaya pada persaudaraan. Saya pikir Michelle Obama benar-benar mengorbankan banyak hal di Gedung Putih. Bukan hanya menjadi ibu negara, tetapi juga menjadi ibu negara kulit berwarna,” terangnya.
Demi menghasilkan peran yang mumpuni dan maksimal, Viola tidak berniat bertemu Michelle Obama lagi sampai dia selesai dengan peran tersebut. Viola lebih suka membiarkan tim penulis leluasa membuat cerita dan karakter untuk perannya itu.
Dikutip dari Yahoo, selain membintangi serial First Ladies, di sini Viola juga akan bertindak sebagai produser eksekutif bersama Julius Tennon dari JuVee Productions, Cathy Schulman dari Welle Entertainment, Jeff Gaspin dari Gaspin Media, dan Brad Kaplan dari LINK Entertainment. Viola mengatakan, proyek ini bakal menjadi pertaruhan bagi kariernya.
(don)